Virus Corona
Takut Kena Virus COVID-19, Balita 5 Tahun di Iran Diberi Metanol yang Mengakibatkan Kebutaan
SEORANG bocah 5 tahun di Iran diberi alkohol oleh orang tuanya dengan harapan bisa melindung dari virus COVID-19. Ini karena informasi yang sesat.
Penulis: Dian Anditya Mutiara | Editor: Dian Anditya Mutiara
Gejalanya meliputi nyeri dada, mual, hiperventilasi, kebutaan, hingga koma.
"Dikabarkan bahwa alkohol dapat mencuci dan membersihkan sistem pencernaan. Itu sangat salah," kata Dr. Javad Amini Saman di kota barat Kermanshah Iran.
Bahkan sebelum wabah COVID-19, keracunan metanol merenggut banyak korban di Iran.
Satu studi akademik menemukan keracunan metanol membuat 768 orang sakit di Iran antara September dan Oktober 2018 dan menewaskan 76 orang.
Negara-negara Muslim lain yang melarang warganya untuk minum juga melihat keracunan metanol, meskipun Iran tampaknya menjadi satu-satunya di pandemi sejauh ini yang beralih ke arah itu sebagai obat palsu.
Di Kamboja, polisi mengatakan mereka menyita 4.200 liter (1.100 galon) metanol dari seorang pria yang tanpa disadari berencana membuat pembersih tangan beracun karena wabah virus.
Peminum alkohol beragama muslim di Iran dapat dihukum dengan denda uang tunai dan 80 cambukan.
Namun, orang Kristen minoritas seperti Yahudi dan Zoroaster dapat minum minuman beralkohol secara pribadi.
Sementara polisi Iran menginformasikan meski dilarang, perdagangan alkohol tidak beracun juga berlanjut.
Arak Iran yang dibuat secara lokal dari kismis yang difermentasi, dikenal sebagai Aragh sagi, dijual seharga 10 dolar AS untuk botol 1,5 liter. Sedangkan vodka impor dijual seharga 40 dolar AS per botol.
"Setiap tahun selama Nowruz, atau liburan Tahun Baru Persia yang dimulai 21 Maret, pelanggan saya berlipat ganda," kata Rafik, seorang Iran-Armenia yang membuat vodka di ruang bawah tanah rumahnya di Teheran.
Dia berbicara dengan syarat bahwa hanya nama depannya yang digunakan karena takut ditangkap. "Tahun ini, karena korona, melonjak empat atau lima kali lipat."
Farhad, seorang peminum berat yang menggambarkan dirinya sendiri yang tinggal di Teheran tengah, mengatakan alkohol tetap mudah ditemukan bagi mereka yang mencarinya.
"Bahkan Anda dapat menemukannya ditawarkan ketika Anda berjalan di jalan," katanya.
Sejak 1979, 40 pabrik alkohol Iran telah berubah menjadi kebutuhan farmasi dan pembersih. Yang lain dibiarkan begitu saja seperti pabrik alkohol Shams yang ditinggalkan di sebelah timur Teheran.
Tetapi sekarang, di saat bahkan beberapa masjid di Iran membagikan alkohol untuk pembersih, para pejabat berencana untuk mulai bekerja lagi di Syams untuk menghasilkan 22.000 liter alkohol 99% sehari.