Virus Corona
Sebelumnya Menolak, Ini yang Bikin Warga Menerima Jenazah Covid-19 Dimakamkan di TPU Tegal Alur
Sebelumnya Menolak, Ini yang Bikin Warga Menerima Jenazah Covid-19 Dimakamkan di TPU Tegal Alur
Penulis: Desy Selviany |
Husni mengatakan bahwa jenazah penyakit menular yang dimakamkan di TPU Tegal Alur sudah dibungkus dengan kantung plastik dan dimasukan ke dalam peti khusus. Sehingga penularannya pun akan sangat kecil.
• BREAKING NEWS: Update Corona Terkini Pasien Meninggal 62 Orang, Kematian di Jakarta 59,6 % Nasional
Yang Dikhawatirkan Petugas Pemakaman
Petugas Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Jakarta Barat, Asep (38) mengakui sempat ada rasa khawatir ketika menguburkan jenazah Covid-19.
Bukan jenazah yang mereka khawatirkan, melainkan keluarga jenazah yang kerap mengantar ke pemakaman.
Sudah sejak Sabtu (21/3/2020) Asep menguburkan jenazah Covid-19 di TPU Tegal Alur.
• Bojonggede Masuk Ke Dalam Zona Merah Covid-19, Ini yang Dilakukan Pihak Kecamatan
Semakin hari, jumlahnya semakin bertambah saja. Hampir setiap hari jenazah-jenazah pasien Covid-19 berdatangan untuk dikuburkan.
"Kalau sama jenazah saya yakin sudah tidak menularkan penyakit lagi. Karena kan sudah dikemas sedemikian rupa dari rumah sakit agar tidak dapat menular lagi," jelas Asep ditemui di TPU Tegal Alur Rabu (25/3/2020).
• DKI: TPU Pondok Rangoon dan TPU Tegal Alur Disiapkan untuk Makamkan Jenazah Akibat Virus Corona
Namun yang menjadi kekhwatirannya ialah keluarga jenazah. Masalahnya tidak menutup kemungkinan keluarga pasien berstatus sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) karena berkaitan dengan pasien positif Covid-19.
"Maka dari itu, para keluarga jenazah baru dapat masuk ke blok pemakaman ini kalau prosesi pemakaman sudah selesai," ujar Asep.
Setelah dikuburkan, para petugas pemakaman menyingkir dari blok pemakaman Covid-19. Mereka mempersilakan keluarga untuk melihat jenazah yang sudah dikubur dan ditutup tanah liang lahat.
• Triawan Munaf Tegur Ria Ricis Via Instagram, Saya Menyesalkan Public Figure Tidak Sensitif
Para keluarga jenazah sebelumnya juga harus sudah disemprot cairan disinfektan terlebih dahulu oleh petugas.
"Terkadang ada keluarga yang mengantar. Tapi terkadang juga tidak ada yang mengantar," jelas Asep.
Meski khawatir ikut tertular Covid-19, Asep mengaku berserah dengan risiko pekerjaannya. "Namanya juga sudah tugas. Jadi Lillahi Ta'ala saja," ujar Asep.
Ia meyakini penularan Covid-19 dari jenazah lebih minim ketimbang pasien yang masih hidup.
• Di Tengah Wabah Virus Corona, Stok Darah di PMI Menipis, Tersisa 69 Kantong Darah