Virus Corona

Ini Ternyata yang Dikhawatirkan Penggali Kubur Saat Melakukan Pemakaman Jenazah Virus Corona

Ini Ternyata yang Dikhawatirkan Penggali Kubur Saat Melakukan Pemakaman Jenazah Virus Corona

Penulis: Desy Selviany | Editor: Wito Karyono
WARTA KOTA/DESY SELVIANY
Petugas menggali kuburan jenazah pasien Covid-19 di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (25/3/2020). 

Petugas Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Jakarta Barat, Asep (38) mengakui sempat ada rasa khawatir ketika menguburkan jenazah Covid-19.

Bukan jenazah yang mereka khawatirkan, melainkan keluarga jenazah yang kerap mengantar ke pemakaman.

Sudah sejak Sabtu (21/3/2020) Asep menguburkan jenazah Covid-19 di TPU Tegal Alur.

Blok makam jenazah pasien Covid-19 di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (25/3/2020).
Blok makam jenazah pasien Covid-19 di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (25/3/2020). (WARTA KOTA/DESY SELVIANY)

Semakin hari, jumlahnya semakin bertambah saja. Hampir setiap hari jenazah-jenazah pasien Covid-19 berdatangan untuk dikuburkan.

"Kalau sama jenazah saya yakin sudah tidak menularkan penyakit lagi. Karena kan sudah dikemas sedemikian rupa dari rumah sakit agar tidak dapat menular lagi," jelas Asep ditemui di TPU Tegal Alur Rabu (25/3/2020).

Jenazah Pasien Covid-19 yang Dimakamkan di TPU Tegal Alur Dipastikan Takkan Tulari Warga Sekitar

DKI: TPU Pondok Rangoon dan TPU Tegal Alur Disiapkan untuk Makamkan Jenazah Akibat Virus Corona

Namun yang menjadi kekhwatirannya ialah keluarga jenazah. Masalahnya tidak menutup kemungkinan keluarga pasien berstatus sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) karena berkaitan dengan pasien positif Covid-19.

"Maka dari itu, para keluarga jenazah baru dapat masuk ke blok pemakaman ini kalau prosesi pemakaman sudah selesai," ujar Asep.

Setelah dikuburkan, para petugas pemakaman menyingkir dari blok pemakaman Covid-19. Mereka mempersilakan keluarga untuk melihat jenazah yang sudah dikubur dan ditutup tanah liang lahat.

Triawan Munaf Tegur Ria Ricis Via Instagram, Saya Menyesalkan Public Figure Tidak Sensitif

Para keluarga jenazah sebelumnya juga harus sudah disemprot cairan disinfektan terlebih dahulu oleh petugas.

"Terkadang ada keluarga yang mengantar. Tapi terkadang juga tidak ada yang mengantar," jelas Asep.

Meski khawatir ikut tertular Covid-19, Asep mengaku berserah dengan risiko pekerjaannya. "Namanya juga sudah tugas. Jadi Lillahi Ta'ala saja," ujar Asep.

Ia meyakini penularan Covid-19 dari jenazah lebih minim ketimbang pasien yang masih hidup.

Di Tengah Wabah Virus Corona, Stok Darah di PMI Menipis, Tersisa 69 Kantong Darah

Sebab selain jenazah sudah dibungkus plastik dan dimasukan kedalam peti, para petugas juga dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) ketika hendak memasukan peti jenazah ke dalam liang lahat.

"Kami pakai sarung tangan, masker, jas hujan dan sarung tangan. Jas hujan sekali pakai langsung buang," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved