Virus Corona
Armada Dibatasi, Antrean Panjang Calon Penumpang Mengular di Halte Bus TransJakarta Cawang-UKI
Jumlah armada angkutan untuk mengantisipasi penyebaran virus coronal dibatasi, antrean penumpang pun terjadi di banyak lokasi halte Bus TransJakart.a
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Fred Mahatma TIS
Sukri mengeluhkan bahwa kebijakan tersebut mempersulit karyawan swasta yang kantor tetap mewajibkan mereka untuk bekerja.
MENYUSUL kebijakan Gubernur Anies Baswedan yang membatasi jumlah armada angkutan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona, antrean penumpang terjadi di banyak lokasi halte Bus TransJakarta sejak pagi tadi.
Tak terkecuali di halte Bus TransJakarta Cawang UKI Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (16/3/2020).
• Antisipasi Virus Corona Aturan Ganjil Genap Tak Berlaku, Ini Langkah Dirlantas Antisipasi Kemacetan
• TIDAK Hanya di Jakarta, Antrean Pengguna Transjakarta Juga Mengular Panjang di Tangerang
• VIDEO: Suasana Antrean Pembeli Masker di Pasar Pramuka
Antrean tersebut mengular terutama bagi mereka yang hendak masuk menuju halte. Hal itu dilakukan agar tak terjadi kepadatan di dalam halte.
Namun demikian, terlalu lamanya para penumpang yang menunggu interval kedatangan bus menyebabkan antrean semakin panjang.
Sulitkan karyawan swasta
Sukri (59) misalnya, seorang warga asal Depok yang hendak menuju Tanjung Priok ini baru bisa masuk mendekati tapping gate setelah mengantre selama setengah jam.
"Ini saja nunggunya lebih dari setengah jam. Belum masuk lagi, ngantre lagi busnya datang," ujar Sukri di lokasi.
Sukri mengeluhkan bahwa kebijakan tersebut mempersulit karyawan swasta yang kantor tetap mewajibkan mereka untuk bekerja.
"Kalau begini lebih baik di lockdown saja. Ini kan hanya anjuran, jadi ngga semuanya bisa kerja di rumah," ungkapnya.
Batasi jadwal operasional
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk membatasi jadwal operasional transportasi umum, satu diantaranya adalah Transjakarta.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pembatasan dilakukan untuk mengurangi interaksi fisik sebagai langkah mencegah penyebaran virus corona.
Imbasnya, Bus TransJakarta hanya akan melayani 13 dari 248 rute, dengan interval jadwal keberangakatan hanya setiap 20 menit.
Justru Risiko penyebaran virus corona jadi masif
Wartakotalive.com juga memberitakan, melihat kondisi ini Fraksi Partai Solidaritas Indonesia DPRD DKI Jakarta mengkritisi keputusan Pemprov DKI Jakarta yang mengurangi jumlah armada Transjakarta dan gerbong MRT yang beroperasi sepanjang dua minggu ke depan.
Anggota Fraksi PSI Eneng Malianasari menilai langkah ini menyebabkan penumpukan penumpang yang justru meningkatkan risiko penyebaran virus corona secara masif.
“Pemprov DKI tidak memperhitungkan mereka yang tidak bisa otomatis beralih bekerja di rumah. Pembatasan armada justru mengorbankan pekerja harian yang bergantung pada transportasi umum,” ujar anggota legislatif yang sering disapa Milli, Senin (16/3/2020).
• Wabah Virus Corona, Mulai Hari ini Ada Perubahan Jadwal Transjakarta, MRT dan LRT
• Virus Corona Sebagai Pandemi, 7 Negara Lakukan Lockdown Seberapa Pentingkah?
Milli berharap Pemprov DKI segera meninjau ulang pembatasan tersebut dan segera menambah armada MRT dan Transjakarta sehingga penumpukan tidak berulang pada sore jelang pulang kerja nanti.
Menurutnya Fraksi PSI mendukung kebijakan bekerja dari rumah dan upaya mengurangi interaksi fisik di publik yang dapat meningkatkan penyebaran corona, akan tetapi pemerintah perlu memberi waktu untuk pihak swasta dan publik menyesuaikan dan mengadopsi kebijakan tersebut.
“Dunia usaha membutuhkan waktu transisi untuk mengadopsi imbauan bekerja di rumah, itu pun baru diungkap Jumat sore lalu, tidak bisa otomatis semua pekerja di-rumahkan,” kata dia.
Langkah memerangi infeksi virus corona seharusnya dilakukan dengan memperbanyak armada Transjakarta dan gerbong MRT yang beroperasi sehingga penumpang bisa tersebar dan langsung terangkut.
“Masa tunggu penumpang harusnya dipersingkat. Penumpukan massa di ruang tertutup yang sempit seperti halte justru membuat sarang infeksi,” jelasnya.
Selain itu Milli meminta Pemprov DKi memastikan adanya pembersihan armada bus dan gerbong MRT secara berkala dengan disinfektan di halte-halte terakhir dari setiap rute.
Serta memastikan semua pegawai yang bertugas terlindungi dengan penyediaan masker dan sarung tangan yang memadai untuk mereka.
“Dengan ada ya penumpukan, petugas juga kesulitan melakukan pembersihan armada bus dan gerbong. Petugas dan pegawai juga menerima resiko tinggi terpapar infeksi,” imbuhnya.
FOLLOW US
Menuggu sampai 1 jam
Senin pagi terjadi antrian mengular di terminal bus Transjakarta koridor 13 Puri Beta, Ciledug.
Antrian hingga ke jalanan.
Dengan adanya pembatasan armada bus Transjakarta, orang harus menunggu di halte sampai 1 jam lebih.

Seperti dialami Tita yang berkantor di Kuningan, Jakarta Selatan. Meski koridor 13 C jurusan Kuningan-Ciledug tak beroperasi namun dia tetap menunggu untuk naik ke arah Blok M.
"Ini saya hampir 1 jam belum naik juga karena emang dibatasi yang masuk ke dalam bus," ujar Tita.
Hal senada juga dikeluhkan rekan kerja Tita yang bernama Edo.
Namun Edo ke kantor dengan naik MRT Jakarta.
Edo sudah menunggu 1 jam lebih di stasiun MRT Fatmawati.
"Kalau begini caranya mending gak usah masuk saja," tutur Edo yang juga berkantor di daerah kuningan.
Pembatasan Transjakarta, MRT dan LRT
Perubahan jadwal operasional
Adapun perubahan jadwal transportasi publik ini dilakukan sesuai instruksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menghindari penyerabaran wabah virus corona.
Berikut perubahan jadwal Transjakarta, MRT dan LRT
Transjakarta

"Untuk senin 16 hingga 30 Maret 2020 layanan Transjakarta hanya beroperasi di 13 rute dengan headway 20 menit dengan waktu operasional mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB," kata Nadia Diposanjoyo, Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta, dalam siaran tertulisnya, Minggu (15/3/2020).
• Jokowi Perintahkan Semua Sekolah dan Kampus Diliburkan
• UPDATE Gubernur Banten Tetapkan KLB Covid-19 Sekolah Diliburkan Sejak Senin 16 - 30 Maret 2020
"Ini berarti seluruh layanan non koridor (Non BRT), Royaltrans dan Mikrotrans ditiadakan," tambahnya.
Berikut adalah nomor bus, tujuan dan rute yang beroperasi mulai tanggal 16 hingga 30 maret 2020 :
1. BLOK M - KOTA
2. PULO GADUNG 1 - HARMONI
3. KALIDERES - PASAR BARU
4. PULO GADUNG 2 - TOSARI
5. KAMPUNG MELAYU - ANCOL
6. RAGUNAN - HALIMUN
7. KAMPUNG RAMBUTAN - KAMPUNG MELAYU
8. LEBAK BULUS – HARMONI
9. PINANG RANTI - PLUIT
10. PGC 2 - TANJUNG PRIOK
11. KAMPUNG MELAYU - PULO GEBANG
12. PENJARINGAN - SUNTER BOULEVARD BARAT
13. 13A PURI BETA - BLOK M
MRT

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengumumkan kebijakan terkait layanan transportasi publik dalam rangka upaya mengurangi penyebaran virus corona di lingkungan DKI Jakarta.
"Sejalan dengan kebijakan tersebut, PT MRT Jakarta (Perseroda) menetapkan perubahan
jadwal layanan operasi MRT Jakarta mulai Senin, 16 Maret 2020. Waktu operasi yang semula dimulai dari pukul 05.00 – 24.00 WIB menjadi pukul 06.00 – 18.00 WIB," kata Muhamad Kamaluddin, Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta, dalam siaran tertulisnya, Minggu (15/3/2020).
1. Headway keberangkatan antar kereta, lanjutnya, berubah dari setiap 5-10 menit, menjadi 20 menit.
2. Rangkaian kereta MRT Jakarta dikurangi dari 16 rangkaian, menjadi 4 rangkaian.
3. Operasional MRT pukul 06.00-18.00
4. Tidak disediakan mukena dan sajadah di musala MRT
LRT

Rekayasa operasi dan pelayanan LRT Jakarta meliputi:
1. Waktu operasi layanan dari yang semula pukul 05.00-23.00 WIB berubah menjadi pukul 06.00-18.00 WIB;
2. Perubahan jadwal kedatangan kereta atau headway yang semula setiap 10 menit menjadi 30 menit;
3. Security yang bertugas akan memastikan jarak aman penumpang yang menggunakan layanan LRT Jakarta di stasiun ataupun kereta minimal 1 meter;
4. Tetap melanjutkan pengecekan suhu, apabila suhu melebihi 38 derajat celsius, calon penumpang tidak diperkenankan untuk melanjutkan perjalanan;
5. Setiap stasiun telah menyediakan hand sanitizer dan masker;
6. Melakukan deep cleaning alias pembersihan mendetail dan menyeluruh secara berkala di kereta dan stasiun menggunakan disinfektan.
• COVID-19 Merebak di Dunia, Air Kencing Sapi Obat Virus Corona Diminum Ratusan Umat Hindu India