Virus Corona
TAMBAH 3 Orang, Pasien Virus Corona yang Dirawat di RSUP Persahabatan Jadi 5 Orang
JUMLAH pasien yang dinyatakan positif virus corona atau COVID-19 yang dirawat di RSUP Persahabatan, bertambah 3 orang.
Penulis: Rangga Baskoro |
"Hari ini jumlah kasus konfirmasi positif 19 orang."
"Ini adalah jumlah dari rilis di awal yakni 6 orang," kata Yuri di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, (9/3/2020).
Mereka dinyatakan positif Corona setelah melalui pemeriksaan lanjutan, yakni PCR (Polymerase chain reaction) dan genome sequencing.
• Dua Cawagub DKI Temui Anies Baswedan, Calon Partai Gerindra Mundur dari DPR
"Kami lakukan evaluasi kembali berdasarkan hasil lab lanjutan, pemeriksaan lanjutan," jelasnya.
Ketiga belas pasien tersebut ada yang tertular Corona dari warga Depok (Kasus pertama), dan ada juga yang tertular setelah berkunjung ke luar negeri.
Dari 13 orang yang positif tersebut beberapa di antaranya ada yang warga negara asing.
• 2 Pasien Virus Corona Depresi karena Identitasnya Terungkap, Merasa Dihukum Sosial
"Ada yang imported case (dari negara lain), ada juga yang hasil penelusuran klaster Jakarta dan sub klaster Jakarta," jelasnya.
Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, tingkat kesembuhan pasien yang terjangkit Virus Corona sangat tinggi.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyebut tingkat kesembuhan pasien positif Corona mencapai 97 persen.
Meskipun demikian, dua pasien pertama yang dinyatakan positif Corona di Indonesia, hingga saat ini belum juga sembuh.
• Pasien Sembuh Bisa Kembali Tertular Virus Corona, Bakal Dididik 14 Hari di Rumah Jika Sudah Sehat
Setelah mendapatkan perawatan kurang lebih sepekan, dua warga Depok itu masih dinyatakan positif Corona.
Juru bicara pemerintah untuk penanggulangan wabah virus Corona Achmad Yurianto, menjelaskan alasan dua pasien tersebut masih positif Corona, meskipun gejalanya membaik.
Katanya, dua pasien tersebut mengalami depresi karena datanya terungkap ke publik.
• Didukung Jadi Ketua Umum Partai Gerindra, Sandiaga Uno: Keputusan Final di Prabowo
"Ya salah satu yang tadi saya ceritakan, mereka sekarang agak depresi."
"Akibat pernah mengalami hukuman sosial yang besar akibat identitasnya terungkap," ungkap Yuri di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (9/3/2020).