Pencurian
KISAH Mafia Perbankan Tulung Selapan Berawal dari Kelompok Penipu Lewat Telepon Asal Sidrap Makasar
Aparat Subdit IV Jatanras Polda Metro Jaya berhasil membekuk 12 orang dari 3 kelompok pelaku spesialis pembobolan rekening bank atau mafia perbankan
Penulis: Budi Sam Law Malau |
"Juga memicu timbulnya perselisihan dan rasa curiga di Kecamatan Tulung Selapan yang memicu tindakan kriminal atau perkelahian dan kekerasan lainnya," kata dia.
• Walkot Tangerang: Pemuda Zaman Now Harus Out of The Box
Pada akhirnya kata Nana apa yang dilakukan para pelaku membawa dampak buruk terhadap nilai-nilai kehidupan bermasyarakat di kecamatan itu.
"Diantaranya bisa menjadikan perbuatan melanggar hukum sebagai mata pencaharian warga di sana. Saya imbau dan harapkan warga tidak terpengaruh atas ini," katanya.(bum)
Timbulkan Stigma Negatif Kecamatan Tulung Selapan
Aparat Subdit IV Jatanras Polda Metro Jaya berhasil membekuk 12 orang dari 3 kelompok pelaku spesialis pembobolan rekening bank atau mafia perbankan.
Semua pelaku dibekuk dari kediaman dan asal mereka yakni di Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, awal Maret 2020 ini.

Dari 12 pelaku yang diamankan satu pelaku yakni Yopi (24) terpaksa dilumpuhkan petugas dengan timah panas. Sebab Yopi melawan petugas dengan senjata api jenis revolvernya.
• 12 Anggota Mafia Pembobol BCA Hingga Rp 22 Miliar Dibekuk, Satu Orang Tewas Ditembak
Adu tembak dengan petugas sempat terjadi hingga akhirnya Yopi tewas tertembak. Sementara Helmi (57) ayah Yopi, yang juga bagian jaringan pembobol bank berhasil diamankan petugas bersama pelaku lainnya.
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana menuturkan dari rumah anak dan ayah yakni Yopi dan Helmi ini disita dua pucuk senjata api jenis revolver warna silver. "Berikut 3 butir peluru kaliber 38 mm, dan enam butir peluru kaliber 5, 56 mm," kata Nana.
Dua senjata api ini katanya sengaja disiapkan pelaku untuk perlawanan saat aksinya berhasil dideteksi petugas.
• Cetak Gol Pertama di Liga 1, Bek Kiri Persita Tangerang Edo Febriansyah Ungkap Perasaannya
Menurut Nana total kerugian bank BCA atas aksi yang dilakukan 3 kelompok mafia perbankan ini mencapai Rp 22 Miliar.
"Modusnya mereka menggunakan virtual account serta membobol kartu kredit nasabah BCA. Total kerugian pihak BCA mencapai Rp 22 Miliar. Mereka ini adalah mafia perbankan," kata Nana dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jumat (6/3/2020).
• Diduga Terlibat Kasus Pembobolan Kartu Kredit, Tyas Mirasih dan Gisella Anastasia Ambil Sisi Positif
Nana menjelaskan cukup seringnya kelompok pembobol bank atau mafia Perbankan asal Tulung Selapan, menimbulkan stigma negatif Kecamatan Tulang Selapan yang berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
"Stigma negatif ini akan menjadi justifikasi terhadap masyarakat Tulung Selapan khususnya dan Sumatera Selatah pada umumnya," kata Nana.
Sehingga kata dia dampaknya warga Tulung Selapan bisa mengalami kesulitan untuk membuka rekening di Bank selain Bank Sumsel.
"Juga memicu timbulnya perselisihan dan rasa curiga di Kecamatan Tulung Selapan yang memicu tindakan kriminal atau perkelahian dan kekerasan lainnya," kata dia.
Pada akhirnya kata Nana apa yang dilakukan para pelaku membawa dampak buruk terhadap nilai-nilai kehidupan bermasyarakat di kecamatan itu.