Virus Corona
Dinas Kesehatan DKI Masih Pantau 127 Orang, 34 Orang yang Sempat Diawasi Sudah Sehat
DINAS Kesehatan DKI Jakarta mencatat jumlah pasien dalam pengawasan mencapai 83 orang, dan orang dalam pemantauan mencapai 267 terkait virus corona.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
DINAS Kesehatan DKI Jakarta mencatat jumlah pasien dalam pengawasan mencapai 83 orang, dan orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 267 terkait virus corona.
Angka ini dicatat berdasarkan pendataan petugas kesehatan hingga Kamis (5/3/2020) Pukul 18.00.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan pada Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati merinci, pasien yang dalam pengawasan namun dirawat sebanyak 34 orang.
• Polres Metro Jakarta Utara Jual Masker Sitaan Rp 4.400 per Bungkus Isi 10 Lembar
Sedangkan yang sudah pulang karena dinyatakan sehat ada 34 orang.
“Sementara untuk ODP yang selesai dipantau ada 140 orang, dan yang masih dipantau ada 127 orang,” kata Ani, Jumat (6/3/2020).
Di dunia medis, kategori pemantauan dan pengawasan berbeda.
• MULAI 8 Maret 2020, Warga dari Kota-kota di Tiga Negara Ini Dilarang Masuk Indonesia
Bagi yang diawasi biasanya memiliki gejala sakit yang lebih berat, misalnya terjadi peradangan di bagian paru-paru.
Sementara, bagi orang yang dipantau, mereka hanya mengalami sakit ringan seperti flu dan batuk ringan yang disertai demam.
Akan tetapi, orang yang dipantau terdapat riwayat perjalanan ke negara yang terjangkit virus.
• Indonesia Targetkan Satu Gelar di All England Open 2020 Seperti Tahun Lalu
“Bagi masyarakat yang ingin melapor mengenai Covid-19 dapat menghubungi layanan suara di nomor 112 dan 081388376955 yang dibuka selama 24 jam,” ujarnya.
Menurut dia, sejak layanan itu dibuka pada 29 Februari 2020, tercatat ada 2.774 penelpon.
Mereka bertanya seputar penanganan, pencegahan, dan sebagainya tentang virus corona.
• Anies Baswedan Minta Warga DKI Tak Perlu Panik Virus Corona, tapi Jangan Juga Mengentengkan
“Pada Kamis 5 Maret 2020 pukul 18.00 jumlah penanya lewat WhatsApp, SMS, dan telepon ada 85 orang,” ungkapnya.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta membuat website corona.jakarta.go.id, sebagai kanal informasi kepada masyarakat mengenai wabah virus corona.
Dalam situs tersebut dijelaskan mekanisme pencegahan dan pelaporan virus corona yang mulai merebak di Indonesia, khususnya DKI Jakarta.
Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta Atika Nur Rahmania mengatakan, website itu dibuat untuk memudahkan masyarakat.
• 2 Anjing dan 1 Kelinci yang Dipelihara Pasien Positif Virus Corona di Depok Ikut Diperiksa
Terutama, dalam memperoleh informasi yang faktual dan transparan tentang wabah virus corona.
Melalui situs tersebut, masyarakat juga dapat mengetahui kegiatan promotif dan preventif yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta terkait kesiagaan terhadap virus corona.
“Di website ada layanan-layanan pemerintah secara spesifik."
• Laga Persija Vs Persebaya Ditunda Gara-gara Corona, Marc Klok Tak Senang dan Bilang Itu Bukan Solusi
"Dan berisi terkait dengan dokumen-dokumen Instruksi Gubernur, Surat Edaran Dinas, siaran pers, infografis."
"Dan hal-hal lainnya yang terkait dengan tindakan yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta,” kata Atika di Balai Kota DKI, Jumat (6/3/2020).
Selain itu, kata dia, di website juga terdapat informasi layanan kotak suara yang bisa dimanfaatan masyarkat dengan nomor panggilan 112 atau 081388376955.
• Pemkot Bekasi Larang Penjualan Minyak Curah, Berlaku Mulai 31 Desember 2020
Berdasarkan catatannya, ada lima titik sebagai preventive promotion atau menyampaikan pencegahan virus corona melalui booth di mal Jakarta.
Untuk wilayah Jakarta Pusat seperti di Mall Thamrin City, Stasiun Dukuh Atas, Stasiun Gambir, dan Halte Harmoni.
Wilayah Jakarta Utara layanan di Mall Klapa Gading I dan Mall Klapa Gading II.
• Laga Lawan Persebaya Ditunda Akibat Virus Corona, Persija Ganti dengan Pertandingan Uji Coba
Kemudian di Jakarta Barat ada di Stasiun Kota, Central Park Mall, dan Glodok atau Asemka.
Lalu di Jakarta Selatan ada di Mall Gandaria City, M Bloc, Stasiun Manggarai, dan Mall Kota Casablanka.
“Terakhir di Jakarta Timur di Pasar Mester Jatinegara dan di Mall Basura,” ujarnya.
• Tiga Petugas KPK Sempat Dikepung Warga Jember, Disangka Komplotan Penculik
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta membentuk tim khusus dan posko tanggap virus corona.
Tim ini bermarkas di Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Jalan Kesehatan Nomor 10, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, tim ini terdiri dari delapan Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) di DKI Jakarta.
• Bagaimana Nasib Putra Jokowi di Pilkada Solo, Sekjen PDIP: Tinggal Menunggu Waktu yang Tepat
Yakni, Asisten Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Dinas Kesehatan, Dinas Kominfotik, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Juga, Kesbangpol, Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Biro Perekonomian.
“Tim diketuai oleh Asisten Kesejahteraan Rakyat Pemprov DKI Jakarta (Catur Laswanto),” ujar Anies Baswedan saat jumpa pers di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (2/3/2020) siang.
• Ragu Indonesia Masih Nihill Virus Corona, PKS: Jangan Sudah Mewabah Pemerintah Baru Bergerak
Meski tim ini bermarkas di Dinas Kesehatan DKI, Anies Baswedan memastikan masyarakat dapat melaporkan terkait kasus corona di tingkat puskesmas, maupun RSUD DKI Jakarta.
Dia berjanji, petugas medis akan menindaklanjuti laporan tersebut dengan cepat, sehingga wabah bisa ditangani.
“Kalau posko tingkat provinsi ada di lantai dasar Dinas Kesehatan."
• 3 Kemungkinan Indonesia Belum Terpapar Virus Corona, Nomor 1 Paling Mungkin Terjadi
"Tapi fasilitas yang bisa dijangkau oleh seluruh masyarakat adalah seluruh fasilitas kesehatan pemerintah miliki seperti puskesmas maupun RSUD.”
“Itu semuanya siap untuk merespons, dan kami sudah siapkan tambahan ambulans juga apabila dibutuhkan khusus untuk ini, akan bergerak cepat,” jelasnya.
Anies Baswedan membeberkan alasannya membentuk tim khusus dan posko tanggap virus corona.
• 2 Bulan Harun Masiku Buron, ICW Ungkit Pertemuan Ketua KPK dengan Megawati
Sebagai Ibu Kota Negara, katanya, posisi Jakarta sangat sentral karena didatangi oleh tamu asing dari berbagai negara, sehingga risiko penyebaran wabah virus lebih tinggi.
“Jakarta sebagai Ibu Kota, menjadi pusat kegiatan bisnis dan pusat kegiatan perekonomian."
"Tentu memiliki interaksi dengan dunia internasional yang amat tinggi,” katanya.
• 25 Kali Mencuri di Sepatan, Aksi Pengangguran Ini Akhirnya Berhenti Setelah Betisnya Didor Polisi
Anies Baswedan mengatakan, atas persoalan itu, DKI telah membahas potensi wabah corona di Jakarta sejak pertengahan Januari 2020.
Rapat digelar menyusul merebaknya virus corona di berbagai negara di dunia.
“Pemantauan dilakukan terus-menerus oleh jajaran Dinas Kesehatan."
• INI Dua Tersangka yang Bacok Pelajar Tangerang Saat Naik Motor, Sama-sama Masih Anak Sekolah
"Dan ini (pengawasan) dikerjakan oleh Tim Gerak Cepat yang memonitor semua potensi penularan penyakit, khususnya yang terkait dengan covid-19 (virus corona),” papar Anies Baswedan.
Hingga Senin (2/3/2020) siang, kata Anies Baswedan, secara akumulatif ada 136 orang yang dipantau.
Sebanyak 115 orang di antaranya telah dinyatakan sehat dan 21 orang masih dipantau.
• 2 WNI yang Terjangkit Virus Corona Ibu dan Anak Berumur 64 dan 31 Tahun, Tertular dari Warga Jepang
Ada pun pasien dalam status pengawasan jumlahnya 39 orang di Jakarta.
“Kami semua tentu waspada, dan kami semua melakukan yang terbaik."
"Pemprov DKI Jakarta akan selalu memberikan update secara transparan, secara apa adanya."
• 2 WNI Positif Virus Corona, DPR Minta Semua Pasien di RS dan Puskesmas Discreening Ulang
"Juga memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa Pemprov DKI Jakarta melakukan semua yang bisa dikerjakan untuk melindungi warganya,” beber Anies Baswedan. (*)