Penangguhan Perjalanan Umrah

Pengendapan Dana Jamaah Terkait Penangguhan Umrah Akibat Corona Capai Triliunan Rupiah

Akan ada dampak cukup besar dan rumit apabila penangguhan tersebut dilakukan dalam waktu cukup lama

Penulis: Feryanto Hadi | Editor: Feryanto Hadi
istimewa
Menindaklanjuti penangguhan sementara kedatangan jemaah umrah ke Arab Saudi sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona (COVID-19), PT Angkasa Pura II pada hari ini melakukan koordinasi secara intensif dengan maskapai yang melayani penerbangan menuju Arab Saudi. 

Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) menyebut, banyak hal yang menjadi perhatian pihaknya terkait kebijakan penangguhan ibadah umrah pemerintah Arab Saudi menyusul merebaknya virus corona.

Sekretaris Jenderal (Sekjend) Amphuri, Richan Mudzakar mengungkapkan, sesaat setelah adanya pengumuman dari Arab Saudi pada 27 Februari lalu, pihaknya segera melakukan koordinasi.

Sebab, hari itu sejumlah penerbangan jamaah umrah sudah akan dilakukan, bahkan pagi harinya sudah ada yang berangkat.

"27 Februari itu sudah banyak jamaah yang ke Jakarta. Kalau kita hitung jumlah pesawat, pada hari itu ada enam atau tujuh pesawat, kurang lebih ada 3500 orang yang akan berangkat hari itu. Tapi tiga pesawat bisa berangkat waktu itu," ungkap Richan Mudzakar kepada Warta Kota, Sabtu (29/2/2020).

Richan menyebut, hingga saat ini belum ada kabar melegakan terkait kapan penangguhan perjalanan umrah itu bakal dicabut.

Taufik Hidayat Hingga Rico Ceper Bertanding dalam Football Charity Arminareka Perdana

Perjalanan Umrah Ditangguhkan, Perusahaan Travel Sahrul Gunawan Berpotensi Rugi Miliaran Rupiah

Ia mengungkapkan, akan ada dampak cukup besar dan rumit apabila penangguhan tersebut dilakukan dalam waktu cukup lama.

"Kalau terlalu lama dampaknya sangat luar biasa. Kalau kita hitung sehari ada tujuh pesawat yang berangkat, artinya 3500 orang per hari batal berangkat," ujar Richan.

"Kalau estimasinya dua sampai tiga minggu, artinya akan ada 100 ribu jamaah yang tertunda keberangkatannya," imbuhnya.

Sejumlah persoalan juga akan dihadapi para perusahaan penyelenggara ibadah umrah.

Lupakan Kegagalan di Pileg 2019, Yusril Ihza Mahendra Siapkan Kader Unggulan Hadapi Pemilu 2024

Pengakuan Mengejutkan Ayah kandung Saat Bunuh dan Buang Jasad Putrinya ke Gorong-gorong

Menikmati Keheningan Ala Soe Hok Gie di Lembah Mandalawangi

Richan mengungkapkan, beberapa pekerjaan yang tidak cukup mudah yakni soal pengaturan kembali jadwal penerbangan.

Sementara, perusahaan juga dihadapkan kepada masalah penumpukan jamaah.

"Kesulitan bagi kami adalah pada saat reshcedule akan terjadi penumpukan jamaah. Kemudian bagi yang sudah punya visa, itu ada expired visa. Dan nanti kemungkinan akan ada biaya tambahan lagi tentunya kalau sudah expired. Sebab masa tunggu visa itu hanya 15 hari dan harus sudah berangkat," paparnya.

Dampak lainnya adalah penundaan jadwal jamaah umrah dari jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya.

"Kemudian akan ada penundaan atau pemunduran jadwal. Misal yang harusnya berangkat sebelum ramadhan, nanti bisa diundur pas syawal atau habis syawal," kata dia.

Kerinduan Terus Menggebu, Bunga Citra Lestari Tak Kuat dan Datangi Lagi Makam Suami

Larangan Umrah, Respon Jamaah dari Terkejut Hingga Menanyakan Kepastian Jadwal Kembali Dibuka

Tak ada perputaran uang

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved