Mahathir Mohamad Mundur
ANWAR Ibrahim Siap Jadi PM Malaysia Gantikan Mahathir Mohamad,Fahri Hamzah Langsung Komentar Begini
Mantan Politisi PKS Fahri Hamzah langsung memberi komentar terhadap pernyataan Anwar Ibrahim yang dicalonkan sebagai Perdana Menteri Malaysia.
Penulis: Suprapto | Editor: Suprapto
Mantan Politisi PKS Fahri Hamzah langsung memberi komentar terhadap pernyataan Anwar Ibrahim yang dicalonkan sebagai Perdana Menteri Malaysia.
POLITISI Malaysia Anwar Ibrahim menyatakan diri akan menjadi Perdana Menteri Malaysia.
Anwar Ibrahim mencalonkan jadi Perdana Menteri (PM) menyusul pengunduran diri Mahatir Mohamad dari posisi PM Malaysia pada Senin lalu.
Pernyataan pencalonan diri sebagai PM Malaysia itu disampaikan Anwar Ibrahim di Malaysia dan videonya kemudian dibagikan melalui akun twitter Anwar.
"... (partai koalisi) telah mencalonkan Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri," ujar Anwar Ibrahim dalam video tersebut.
Pernyataan Anwar Ibrahim, Jumat (28/2/2020) dua jam lalu itu langsung dikomentari politisi Indonesia, Fahri Hamzah.
Mantan Ketua DPR Fahmri Hamzah berharap transisi politik di Malaysia berlangsung damai dan lancar.
Fahri Hamzah pun berdoa agar kiranya Datuk Anwar Ibrahim selalu diberikan kesehatan.
Simak pernyataan Fahri Hamzah melalui twitternya berikut ini.
Mahathir Mohamad Mundur dari Perdana Menteri
Mahathir Mohamad Mundur dari Perdana Menteri Malaysia, Senin (24/2/2020).
Demikian dilaporkan Kantor Berita Malaysia, Bernama, Senin (24/2/2020).
Pengunduran diri Mahathir ini diumumkan oleh Kantor Perdana Menteri dalam sebuah pernyataan.
• Kembali Gaungkan Usulan Motor Masuk Tol, Bamsoet: Karena Kita Sama-sama Bayar Pajak
"Mahathir bin Mohamad telah mengirimkan surat pengunduran dirinya sebagai Perdana Menteri Malaysia hari ini."
"Surat itu diserahkan kepada yang Raja Malaysia pada pukul 1 (13.00 waktu setempat) hari ini," kata pernyataan itu.
Sebagai informasi, Mahathir Mohamad dilantik sebagai perdana menteri ketujuh Malaysia pada Kamis malam (10/5/2018) waktu setempat.
• HASIL Survei PRC dan PPI: Hanya Banjir yang Bisa Kalahkan Anies Baswedan Jadi Capres 2024
Dia mengucapkan sumpah di hadapan Yang di-Pertuan Agong, Sultan Muhammad V dari Kelantan.
Mahathir pertama kali menjadi perdana menteri pada 16 Juli 1981.
Ketika itu, dia masih berusia 56 tahun.
• Satpam Meninggal Saat Banjir di Bekasi, Camat Duga karena Tersetrum, Kata Saksi Mungkin Jantungan
Dia kemudian meletakkan jabatan pada 31 Oktober 2003, atau setelah memerintah selama 22 tahun.
Hal itu menjadikannya sebagai perdana menteri dengan masa jabatan terlama di Malaysia.
Dengan usianya yang menapak 92 tahun, pemimpin koalisi oposisi Pakatan Harapan itu menjadi pemimpin terpilih tertua di dunia.
• Survei Indo Barometer: Soeharto Presiden Indonesia Paling Disukai, Megawati Urutan Buncit
Dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Rabu (9/5/2018), Pakatan Harapan keluar sebagai pemenang dengan meraup 122 dari 222 kursi parlemen.
Sedangkan Barisan Nasional, koalisi pimpinan perdana menteri sebelumnya, Najib Razak, hanya mendapatkan 79 kursi.
Hasil pemilu itu menjadi kekalahan perdana Barisan Nasional semenjak Malaysia merdeka, atau pada 60 tahun terakhir.
• Berpakaian Ala Bikers Pertama Kali Seumur Hidup, Maruf Amin: Demi Pancasila
Salah satu aspek paling menentukan yang membuat comeback Mahathir begitu manis adalah rekonsiliasinya dengan mantan wakilnya, Anwar Ibrahim.
Anwar Ibrahim merupakan politisi yang digadang-gadang bakal menjadi suksesor Mahathir, hingga dia didepak pada 2 September 1998 karena tersandung kasus sodomi.
Kemudian pada 2013, Anwar Ibrahim kembali tersangkut tuduhan yang sama saat era Najib Razak.
• Survei Indo Barometer: PDIP Parpol Paling Banyak Dipilih Masyarakat, Peluang Cetak Hattrick di 2024
Dia divonis lima tahun penjara, dan bakal bebas 8 Juni mendatang.
Sebelumnya, Mahathir sudah mengatakan, dia bakal meminta kepada Agong agar memberikan pengampunan penuh kepada Anwar Ibrahim.
Sebab, meski telah keluar, hak berpolitik Anwar Ibrahim dibekukan selama lima tahun ke depan, kecuali dia menerima pengampunan dari Agong.
• Gedung DPR Kebakaran, Gedung Nusantara III Penuh Asap
Mahatir Mohamad terpilih kembali sebagai perdana menteri di usia 92 tahun, setelah Koalisi Pakatan Harapan yang ia pimpin memenangkan pemilu dan meraih mayoritas suara.
Partai anggota koalisi Pakatan Harapan, Partai Keadilan Rakyat, dan Demokratic Action Party, berhasil meraih suara hingga melewati angka psikologi 112.
Sehingga, menguasai mayoritas sederhana kursi di Dewan Rakyat.
• WNI Kru Kapal Pesiar World Dream Bakal Diobservasi di Pulau Sebaru di Kepulauan Seribu
Kemenangan ini membuat Mahathir, yang pernah menjadi Perdana Menteri selama 22 tahun, kembali ke tampuk kekuasaan menggantikan Najib Razak.
Najib sempat menjadi PM selama sembilan tahun.
Kemenangan Pakatan Harapan mengakhiri dominasi koalisi Barisan Nasional, yang telah berkuasa di Malaysia selama 61 tahun.
Termasuk, saat Mahathir menjadi PM pada 1981-2003.
Ngebut Bareng Jokowi
Presiden Joko Widodo sangat mengingat momen ketika diajak Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menumpangi mobil Proton dengan kecepatan tinggi.
Kejadian tersebut terjadi pada 2015 silam, saat Jokowi berkunjung ke negeri Jiran tersebut dan Mahathir masih menjadi Direktur Utama Proton.
Baca: Satu KTP DKI Bisa untuk Beli Lima Tiket Masuk Atlantis Water Adventure yang Didiskon 50 Persen
"Saya diajak oleh Bapak Tun Mahathir untuk test drive mobil Proton."
"Disetiri sendiri oleh Bapak Tun Mahathir."
"Dengan kecepatan 180 kilometer per jam," ujar Jokowi disambut tawa pejabat negara Indonesia dan Malaysia di Istana Kepresiden Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/6/2018).
Baca: Sering Diperbincangkan di Medsos, Ahmad Syaikhu Yakin Menangi Pilgub Jabar
Meski disetiri dengan kecepatan yang cukup tinggi oleh Mahathir, Jokowi mengaku tak merasa khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, saat melakukan test drive mobil pabrikan asal Malaysia itu.
"Kalau semisal drivernya bukan beliau (Mahathir), saya kira saya takut," kata Jokowi.
Pada kesempatan yang sama, Mahathir bercerita sewaktu itu dirinya merasa takut untuk menyetiri seorang Presiden Jokowi dengan jalanan sedikit miring.
• WARGA Jepang Dikabarkan Terinfeksi COVID-19 Setelah Liburan di Bali, Ini Fakta Sebenarnya
"Saya merasa takut menyetiri Presiden, karena saat itu saya bukan Perdana Menteri Malaysia."
"Saya lakukan saja test drive, trek-nya itu tidak rata, tapi agak miring sedikit," ungkap Mahathir yang turut disambut tawa hadirin.
Meski diajak berkendara dengan kecepatan tinggi, kata Mahathir, saat itu Presiden Jokowi tidak komplain kepadanya.
"Presiden (Jokowi) tidak komplain apa-apa saat itu," ucap Mahathir. (*)