Anies Baswedan Minta Warga DKI Ubah Stigma Soal Sampah, Tak Ingin Musibah di Cimahi Terulang
Anies Baswedan menyinggung bencana longsoran sampah di Tempat Pembuangan Akhir Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat yang membuat 157 jiwa melayang.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan menyinggung bencana longsoran sampah di Tempat Pembuangan Akhir Leuwigajah, Cimahi, Jawa Barat yang membuat 157 jiwa melayang.
Peristiwa itu terjadi pada 21 Februari 2005 silam.
Anies Baswedan tak ingin warga DKI Jakarta merasakan hal serupa.
• NADIEM Makarim Ekstra Jengkel Bayar SPP Pakai GoPay Jadi Isu Serang Dirinya
Karena itu, dia mengajak masyarakat rutin membersihkan sampah di lingkungan perumahan.
Hal itu dikatakan Anies Baswedan pada puncak peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2020 di RW 03, Kelurahan Cempaka Putih Timur, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (21/2/2020).
“Pagi ini kita memperingati sebuah peristiwa yang tidak ingin diulang."
• Kepala BKPM Lapor Langsung ke Jokowi Ada Gubernur Berlagak Presiden
"Peristiwa yang diperingati hari ini, kejadian di Leuwigajah, Cimahi tahun 2005,” katanya di hadapan ratusan warga setempat.
“Bayangkan sampah longsor menimpa desa."
"Tahu tidak berapa yang meninggal kejadian itu? Ada 157 orang."
• Tepergok dan Ditempeleng Warga, Maling Ini Ternyata Curi Motor Bodong
"Jadi ada dua desa yang kelongsoran sampah,” tambahnya.
Menurut dia, peristiwa tersebut menggambarkan betapa pentingnya pengelolaan sampah dengan baik.
Selama ini, masyarakat memandang sampah tidak penting, sehingga keberadaannya diacuhkan.
• Usulkan Aturan Orang Kaya Wajib Nikahi yang Miskin, Menko PMK Bilang Itu Cuma Intermeso
Kata dia, stigma soal sampah harus diubah menjadi paradigma, sehingga memberikan manfaat yang baik untuk masyarakat.
Anies Baswedan sendiri cenderung tidak menyebut dengan istilah sampah, namun masyarakat telah terlanjur menganggapnya demikian.
Dia mencontohkan, hampir setiap orang menganggap bungkus plastik sisa permen yang baru dibuka adalah sampah.
• Dibilang Tak Berani Tangkap Nurhadi, Pimpinan KPK: Ngawur!
Padahal, plastik itu tidak kotor, namun telah dikatakan sampah.
Justru, sisa plastik itu akan menghasilkan nilai ekonomi bila diolah dengan baik menjadi suatu kerajinan tangan.
“Jadi harus kita bangun di Jakarta ini adalah perubahan mindset (cara berpikir), bahwa dalam semua kegiatan kita, ada yang kita ambil, ada yang disebut sisa."
• Singapura Tetap Jadi Pusat Bisnis Terbaik Dunia Meski Terdampak Virus Corona
"Residu atau sisa dan sebetulnya sisa itu bisa digunakan kembali,” paparnya.
30 persen sampah yang dihasilkan masyarakat, kata dia, sebetulnya bisa dikelola di rumah.
Sementara, 70 persen sisanya dikelola di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi.
• SAYEMBARA Cari Nurhadi Berhadiah iPhone 11 Banyak Peminat, Termasuk Orang Pintar Asal Banten
“Bila 30 persen saja bisa diolah, insyaallah volume sampah yang terkumpul di pusat pengolahan sampah bisa berkurang."
"Harapannya, kegiatan perekonomian pun bergerak, karena sekarang pengolahan sampah itu bisa menghasilkan manfaat ekonomi,” tuturnya.
Kata dia, pengelolaan sampah hingga 30 persen merupakan target pemerintah melalui program Samtama (Sampah Tanggung Jawab Bersama).
• Stadion Harapan Bangsa Belum Penuhi Syarat Jelang Liga 1 2020, Begini Cara Persiraja Mengakalinya
Program yang diluncurkan pada Agustus 2019 itu, mengedukasi warga supaya peduli terhadap sampah dan mengelolanya menjadi barang yang memiliki nilai.
Saat itu lebih dari 500 relawan dari 22 RW yang dilibatkan dalam program tersebut.
Menurut Anies Baswedan, jumlah sampah yang dikirim ke TPST Bantargebang mencapai 7.600 ton per hari.
• Wasit dan Operatornya Harus Latihan 9 Bulan, VAR Baru Bisa Diterapkan di Liga 1 2021
Sampah itu hasil produksi atau kegiatan warga DKI Jakarta yang berjumlah 10 juta orang.
“Sekarang ada namanya Samtama. Harapannya kita yang menggunakan produknya, kita juga yang mengelola sisanya."
"Karena begitu sisanya kita kelola, insyaallah ini tidak akan menimbulkan kerusakan pada lingkungan hidup,” imbuhnya.
• Mulai 3 Maret 2020 Pemkot Bekasi Larang Minimarket dan Pusat Perbelanjaan Pakai Kantong Plastik
Dalam kesempatan itu, Anies Baswedan berharap RW 03 Cempaka Putih Timur yang menjadi tempat percontohan Samtama, dapat menarik minat masyarakat lain untuk mengadopsinya
“Kalau kita bisa mengelola sampah ini dengan baik, insyaallah lingkungan hidup kita menjadi lebih sehat, anak kita, keluarga, dan masyarakat juga tumbuh lebih baik,” bebernya.
Dia menjelaskan, ekologi dan ekonomi sejatinya dapat berjalan beriringan, lantaran memiliki kata dasar yang sama, yaitu oikos atau rumah tangga (lingkungan).
• Agar Tak Abal-abal, Calon Kepala Daerah yang Diusung PDIP Cuma Punya Visi Misi dari Partai
Karena itu, Anies Baswedan berharap perekonomian juga semakin bergerak melalui pemanfaatan tata kelola sampah.
"Saya berharap nantinya Jakarta bebas dari sampah. Tempatnya kita pilah."
"Gambar di sini saya rasa mencerminkan ada sampah organik, sampah kertas, sampah elektronik, sampah beracun, sampah plastik, sampah logam, sampah residu rumah tangga."
• SETELAH 18 Kali Curi Motor dan Menjualnya di Kampung Ambon, Dua Pria Ini Akhirnya Dibekuk Polisi
"Ini semua adalah sisa-sisa yang harus kita pilah dari awal."
“Mudah-mudahan ini berjalan dengan baik. Insyaallah kita bisa ambil hikmahnya dari peristiwa 15 tahun yang lalu, tidak berulang lagi."
"Dan mudah-mudahan Jakarta bisa menjadi contoh kota modern di dalam pengolahan sampah,” paparnya. (*)