RUU Ketahanan Keluarga

LGBT Dianggap Penyimpangan Seksual dalam RUU Ketahanan Keluarga, Memang LGBT Bisa Disembuhkan?

LGBT Dianggap Penyimpangan Seksual dalam RUU Ketahanan Keluarga, Memang LGBT Bisa Disembuhkan?

istimewa
Ilustrasi terkakit LGBT. Dalam RUU Ketahanan Keluarga LGBT dianggap penyimpangan seksual. 

Psikolog di awal pertengahan 1900-an percaya gay bisa disembuhkan dan merekomendasikan berbagai perawatan.

Salah satu upaya terapi pembalikkan kuno dilakukan oleh endokrinolog Wina Eugen Steinach yang mentransplantasi testis dari lelaki “normal” ke buah zakar pria gay sebagai upaya untuk membebaskan mereka dari hasrat ketertarikan seksual sesama jenis. Upaya ini gagal total.

Sepanjang tahun 1960 hingga 70-an, terapi pembalikkan menggunakan

Raul Lemos Ulang Tahun, Intip Ucapan Romantis Krisdayanti di Tengah Gosip Keretakan Rumah Tangga

metode penyiksaan seperti kejut listrik sampai membuat kejang dengan efek samping hilang ingatan, atau memberi mereka obat perangsang mual sambil menunjukkan mereka gambar porno sesama jenis agar mereka bisa mengaitkan homoseksualitas dengan trauma pengalaman yang tidak menyenangkan.

Metode lain termasuk psikoanalisis atau terapi bicara, perawatan estrogen untuk mengurangi libido pada pria. Pada beberapa negara teknik seperti ini masih terus dilakukan.

Di Inggris, misalnya, di umurnya yang baru menginjak 12 tahun, Samuel Brinton dipaksa untuk menjalani terapi pembalikkan selama bertahun-tahun.

Selama terapi, ia tunduk kepada rancangan program yang mengharuskannya mengenggam es batu balok selama berjam-jam dan pada sesi lainnya, terapis yang menangani kasus Brinton menyetrum tubuhnya, tangan Brinton dibakar dan ditusuk berulang kali, sambil ditunjukkan gambar-gambar dua pria yang sedang bercinta — agar ia bisa mengaitkan homoseksualitas dengan rasa sakit.

Di kali lainnya, ia dipaksa untuk menghirup bau fesesnya sendiri selama berjam-jam sambil memandangi gambar-gambar lelaki gay.

Juara Bertahan Liverpool Keok 1-0 di Kandang Atletico Madrid, Harus Menang Selisih 2 Gol di Anfield

Terapi pembalikkan agar gay bisa disembuhkan termasuk upaya penyiksaan

Ada dua keprihatinan utama tentang terapi pembalikkan homoseksual.

Pertama, terapi konversi telah lama dipertanyakan legalitas standar dan etika profesionalnya, serta isu-isu yang lebih besar dari pertanggungjawaban terapis dan kesejahteraan pasien, yang berlaku untuk semua area praktik kesehatan mental.

Terapi konversi tidak dianggap sebagai pengobatan psikologis utama, sehingga tidak pernah ada standar profesional atau pedoman konkret soal bagaimana hal itu dilakukan.

Terlebih lagi, homoseksualitas tidak dianggap sebagai gangguan mental, sehingga American Psychological Association (APA) tidak merekomendasikan “menyembuhkan” ketertarikan sesama jenis dalam hal apapun.

Homoseksualitas telah lama dihapus dari kategori penyakit mental dalam buku pedoman Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) semenjak tahun 1973.

Etika dunia psikologi dan kedokteran modern memerintahkan setiap tenaga profesional kesehatan untuk tunduk kepada metode pengobatan yang mendukung martabat manusia.

Hasil Borussia Dortmund vs PSG 2-1, Neymar Cetak Gol tapi Bintang Lapangan Erling Haaland

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved