Hari Valentine
Pemkot Depok Larang Pelajar Rayakan Valentine, Pengamat: Pemerintahan Seperti Itu Biasanya Bobrok
PEMERINTAH Kota Depok melalui Dinas Pendidikan (Disdik) secara tegas melarang para pelajar merayakan Hari Kasih Sayang alias Valentine's Day.
Penulis: Vini Rizki Amelia |
"Kalau kepala daerah atau pemerintah daerah (pemda) itu benar-benar kerja maksimal, tak ada waktu mengurusi hal-hal yang remeh temeh seperti Valentine," paparnya.
Sebab, bila Pemkot benar-benar bekerja, maka energi dan pikirannya akan terfokus pada berbagai kerja-kerja substansial.
Di mana jajaran Pemkot seharusnya memikirkan kotanya sebagai penyangga ibu kota yang berkonsekuensi pada arus migrasi penduduknya.
• GURU di Bekasi yang Pukuli Siswanya Terkenal Killer, Murid Pilih Menghindar Bila Berpapasan
Hal itu, tutur Paring, implikasinya banyak, seperti soal perumahan, infrastruktur kawasan, pelayanan dasar, hingga administrasi kota.
"Bahkan sampai urusan mitigasi dampak sosial, seperti gelandangan, kriminalitas, pengangguran, kemiskinan, sampai bencana lingkungan (banjir)," ulasnya.
Paring optimistis apabila effort Pemda diarahkan ke sana, urusan pemda akan jauh lebih punya makna.
• Rusia Cuma Pulangkan Anak Anggota ISIS di Bawah Usia 18 Tahun, Kemanusiaan Jadi Alasan Utama
Sementara, Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna mengimbau warganya, terutama para remaja, agar tak berlebihan dalam merayakan Hari Kasih Sayang pada Jumat (14/2/2020) besok.
Imbauan itu, kata pria berkacamata ini, disebabkan perayaan tersebut bukanlah budaya Indonesia.
Terlebih, kota yang dipimpinnya ini memiliki visi sebagai Kota Unggul, Nyaman, dan Religius.
• AYAH Rudapaksa Anak Kandung Sampai 4 Kali, Modusnya Tuduh Korban Tidak Perawan
Menurutnya, ungkapan perasaan kasih sayang tidak harus diungkapkan dalam waktu-waktu tertentu.
“Yang namanya kasih sayang kan setiap hari."
"Kasih sayang sama orang tua, keluarga, sama kakak, sama ibu, sama ayah, sama teman, sama rekan,” papar Pradi kepada wartawan di Sawangan, Depok, Rabu (12/2/2020).
• BACOK dan Coba Rebut Senjata Aparat, Polisi Tembak Mati Perampok Spesialis Motor Gede
Namun demikian, penggemar sepeda motor ini mengaku tak sepenuhnya melarang perayaan Valentine.
“Boleh-boleh saja, tetapi kembali lagi yang tadi, apakah memang yang demikian budaya kita atau bukan?” tuturnya.
Menanggapi hal ini, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok KH Ahmad Dimyati Badruzzaman menegaskan, pihaknya melarang perayaan Hari Valentine.
• KIAI NU Diusulkan Jadi Bapak Asuh Anak-anak ISIS Eks WNI Jika Jadi Dipulangkan Pemerintah