Timnas Indonesia

Shin Tae-yong Bakal Panggil 34 Pemain, Ini Target PSSI untuk Timnas Indonesia di 2020

TIM Nasional Indonesia akan melakukan pemusatan latihan (TC) pada 9-17 Februari 2020 di Jakarta.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pemain Timnas Indonesia berfoto bersama sebelum menghadapi Timnas Malaysia pada ajang kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (5/9/2019). 

TIM Nasional Indonesia akan melakukan pemusatan latihan (TC) pada 9-17 Februari 2020 di Jakarta.

TC ini sebagai persiapan menghadapi laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Thailand (26/3/2020) dan Uni Emirat Arab (31/3/2020).

Dikutip dari pssi.org, pada TC kali ini, Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong akan memanggil 34 pemain.

KRONOLOGI 10 Lansia Bekasi Jadi Korban Hipnotis, Dijanjikan Syuting Lalu Disuruh Lepaskan Perhiasan

TC ini juga sebagai momentum perdana Shin Tae-yong menangani langsung Timnas Indonesia senior.

Nama-nama pemain yang mengikuti TC dalam waktu dekat akan segera dirilis.

Tahun ini, Timnas Indonesia selain mengikuti ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022, juga akan mengikuti Piala AFF Suzuki 2020 serta enam kali laga FIFA Friendly Match baik di dalam maupun luar negeri.

Komisi B DPRD DKI Nilai Jalur Sepeda Berharga Puluhan Miliar Sia-sia dan Jadi Beban Dishub

Juga, program enam kali pemusatan latihan masing-masing 14 hari dalam setiap periode FIFA match day, menyesuaikan periodesasi yang akan dibuat pelatih.

Meski laga tandang melawan Thailand dan kandang versus Uni Emirat Arab masih berlangsung akhir Maret, TC sudah dilakukan sejak Februari.

Tujuannya, agar Timnas Indonesia dapat meraih hasil maksimal di dua laga tersebut.

10 Lansia di Bekasi Diduga Dihipnotis Pakai Asap Rokok, Ini Ciri-ciri Pelaku

PSSI menargetkan Timnas Indonesia menembus ranking 150 peringkat FIFA pada tahun ini.

Selain itu, pada tiga laga sisa Kualifikasi Piala Dunia 2022 ini dapat meraih hasil positif dan finalis Piala AFF 2020.

Sebelumnya, PSSI mendapatkan hukuman berat dari FIFA, akibat pelanggaran yang terjadi di pertandingan kontra Malaysia dan Thailand pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.

Mengaku Terbawa Situasi di Media Sosial, Penghina Wali Kota Surabaya: Maafkan Saya Bunda Risma

Pelanggaran pertama yang didapat Timnas Indonesia ketika menghadapi Malaysia di Bukit Jalil, Kuala Lumpur, 19 November 2019 lalu.

Kala itu, suporter Timnas Indonesia terbukti bersalah karena tidak dapat menjaga ketertiban dan keamanan selama pertandingan berlangsung.

 Tanggapi Banjir Jakarta, Djarot : Yang Penting Kerja, Enggak Usah Kebanyakan Ngomong

Selain itu, para suporter dinilai menyalakan kembang api, melemparkan barang berbahaya, serta melakukan perusakan di sekitar stadion.

Pelanggaran lainnya adalah mendapatkan teguran untuk kedua kalinya, setelah pemain dan ofisial dianggap mengulur-ulur waktu saat sepak mula melawan Malaysia.

Indonesia mendapat peringatan untuk kedua kali, karena sebelumnya mengulur-ulur waktu kickoff saat menjamu Thailand di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, 10 September 2019.

 Pangeran Harry dan Meghan Markle Mundur dari Keluarga Kerajaan Inggris, Ini Alasannya

Akibat peristiwa tersebut, Indonesia dijerat dengan dua pasal sekaligus, yakni 12 dan 16 FIFA Disclipinary Code (FDC).

FIFA mengumumkan sanksi dengan nominal sangat besar, yakni berupa denda sebesar 200 ribu franc Swiss (setara dengan Rp 2,85 miliar).

Juga, larangan penonton saat menjamu Uni Emirat Arab pada 31 Maret pada 19 Desember 2019 di SUGBK.

 Soal Insiden Indonesia-Cina di Natuna, Luhut Panjaitan: Kakak Beradik Kan Suka Juga Gesekan

"Ketertiban dan keamanan pada pertandingan (menyalakan kembang api atau benda lain; melempar benda; tindakan perusakan; mengganggu ketertiban atau indisipliner yang diamati di stadion)."

"Perilaku buruk pemain dan ofisial (hingga kickoff tertunda)," beber pihak FIFA.

Sebelumnya, PSSI pernah mendapatkan denda dari FIFA, karena kerusuhan saat melawan Timnas Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 5 September 2019.

 Bupati Sidoarjo Mengaku Belum Sempat Terima dan Hitung Uang Suap

Saat itu, Indonesia mendapatkan denda dari FIFA sebesar 45 ribu franc Swiss atau sebesar RP 643 juta.

Dalam kualifiaksi Piala Dunia 2022 Zona Asia, Indonesia berada di klasemen Grup G paling dasar karena tak pernah menang dari lima laga.

Rinciannya, kalah dari Malaysia 2-3 di kandang, Thailand (0-3), Uni Emirat Arab (5-0), Vietnam (1-3), dan kembali kalah dari Malaysia 0-2 di tandang.

 SIAP-SIAP! Gerhana Bulan Penumbra Bakal Terjadi pada 11 Januari 2020, Ini Jadwalnya

Tak cukup sampai di situ, suporter pun mengalami penganiayaan saat mendukung timnas di Malaysia.

Lantas, Menteri Pemuda dan Olahraga Syed Saddiq akhirnya meminta maaf atas pengeroyokan suporter Indonesia oleh warga Ngeri Jiran tersebut, di Kuala Lumpur.

Syed Saddiq mengaku sudah mendapat konfirmasi salah satu korban pengeroyokan merupakan Warga Negara Indonesia.

"Saya dengan penuh rasa rendah diri mohon maaf oleh rekan-rekan serumpun di Indonesia," kata dia di akun Twitter @SyedSaddiq, Sabtu (23/11/2019) malam.

"Saya mohon maaf karena tragedi yang berlaku pada beberapa hari lepas."

"Kami telah mendapat pengesahan bahwa case (peristiwa) pemukulan dan tragedi itu tidak berlaku di Bukit Jalil atau semasa perlawanan (pertandingan) bola sepak," tuturnya.

Dari informasi yang dia dapat, pengeroyokan terhadap WNI itu terjadi pada pukul 03.00 waktu setempat, 20 kilometer dari Stadiun Bukit Djalil, Malaysia.

 Panitia Janji Peserta Reuni 212 Bakal Bubarkan Diri dari Monas Pukul 09.30

"Kami masih tengah dapat pengesahan jika case itu berkait rapat dengan perlawanan bola sepak. Regardless, case ini melibatkan 1 warga negara Indonesia," imbuhnya.

Menteri berumur 26 tahun ini juga mengimbau para korban pengeroyokan untuk tampil ke publik guna memperlancar proses penyelidikan.

Dia mengatakan, negaranya menjamin keadilan untuk seluruh wisatawan maupun warganya.

 Tak Lagi Naik Motor, Novel Baswedan Kini Diantar Jemput Mobil Dinas KPK untuk Bekerja

"Kami memohon supaya rekan-rekan yang khususnya dipukul untuk tampil ke hadapan untuk membantu siasatan ini."

"Kami ingin memastikan bahwa keadilan akan datang tidak kira bagi warga Malaysia atau Indonesia ini adalah tanggung jawab kami," jelasnya.

Syed Saddiq menyampaikan permohonan maaf ini melalui video berdurasi 1 menit dan sebuah cuitan.

 EMPAT Jenderal Ini Pegang Rekor Jabat Kapolda Paling Lama, IPW Khawatir Ganggu Pembinaan Karier

Dia mengatakan pelaku pasti akan diseret ke pengadilan.

"Saya memohon maaf. Setakat ini, kami masih perlukan semua pihak untuk bantu siasatan yang sedang dijalankan."

"Saya akan pastikan keadilan milik semua, tidak kira dari Malaysia atau Indonesia. Saya akan pastikan pesalah diheret ke muka pengadilan," bebernya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved