Banjir Tangerang
Penyakit Antara Lain Diare Menghantui Anak-anak Kota Tangerang di Saat Banjir Menerjang Kawasan Itu
GOR Periuk, Kota Tangerang menjadi saksi bisu betapa mengharukannya para korban banjir yang mengungsi.
"Tadi, kejang-kejang, sekarang, buang air terus."
"Diare, badannya juga masih panas," kata Euis terdengar lirih.
• Korban Salah Tangkap dalam Kasus Taksi Online Ungkap Kesiapan Jalani Sidang Pembacaan Putusan Sela
Sebelum ini, diberitakan bahwa malang nian nasib yang menimpa seorang balita bernama Rizki Ramadhan ini. Bayi berusia 2,5 tahun korban banjir di Kota Tangerang itu mengalami kejang - kejang.
Suhu badan Rizki sangat tinggi. Agus (45) dan Eusi (44) orang tua dari bayi ini pun panik bukan kepalang.
Rumahnya yang berada di RT 07 / RW 07 Total Persada, Periuk, Kota Tangerang itu terendam banjir hingga ketinggian 2,5 meter. Mereka pun terpaksa harus mengungsi di GOR Periuk dengan fasilitas seadanya.
Bayinya pun hanya bisa tertidur beralasan kasur yang tipis.
Bahkan, Rizki juga kerap kali merengek kepada orang tuanya ini.
• Terungkap Tiga dari Lima Pencuri Uang Tunai Rp 4,25 Miliar Sudah 10 Tahun Bekerja di Rumah Korban
Kondisi tempat pengungsian penuh sesak. Suasana yang begitu panas kental terasa di dalam GOR Periuk.
"Anak saya demam tinggi, tadi, kejang-kejang," ujar Euis tampak pilu saat dijumpai Warta Kota di lokasi penampungan banjir, GOR Periuk, Kota Tangerang, Rabu (5/2/2020).
Wajah ibu berusia 44 tahun ini terlihat cemas.
Keletihan menggelayutinya hingga kedua matanya tampak sayu.
"Anaknya nangis aja enggak berhenti, kasihan," ucapnya terdengar sendu.
• Pemerkosa Langsung Meninggalkan Korban yang Batuk dan Mengaku dari Wuhan yang Terinfeksi Coronavirus
Agus sang ayah bayi itu pun langsung bergegas membawa buah hatinya ini untuk berobat. Dia membawa Rizki ke Puskesmas terdekat.
"Takut kenapa-napa, saya langsung bawa ke Puskesmas," kata Agus terlihat bola matanya berkaca - kaca.
Setelah dibawa ke Puskesmas, Rizki mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Bayi mungil ini diberikan obat oleh pihak Puskesmas.
"Tadi hanya dikasih obat Paracetamol saja."
"Untuk asupan makan juga menipis."
"Susu sudah tidak ada, hanya dapat makanan biskuit dari pemerintah."
"Obat-obatan lainnya juga belum ada," ungkapnya.