Banjir Tangerang

Penyakit Antara Lain Diare Menghantui Anak-anak Kota Tangerang di Saat Banjir Menerjang Kawasan Itu

GOR Periuk, Kota Tangerang menjadi saksi bisu betapa mengharukannya para korban banjir yang mengungsi.

Warta Kota/Andika Panduwinata
GOR Periuk di Kota Tangerang adalah saksi bisu betapa mengharukannya para korban banjir yang mengungsi. 

GOR Periuk di Kota Tangerang adalah saksi bisu betapa mengharukannya para korban banjir yang mengungsi.

Raut wajah muram terpasang di lokasi penampungan banjir ini.

Anak-anak tampak tak lagi ceria seperti biasanya.

Mereka menangis hebat dan dihantui sejumlah penyakit yang menyerang.

Derai air mata dari bocah-bocah mungil ini begitu menyedihkan.

Mukanya kelihatan murung dan bersikap rewel kepada orang tuanya.

Penjelasan KCI Soal Sejumlah Pengendara Tetap Menerobos Perlintasan Kereta Api Meski Sedang Ada KRL

Meti (35) satu dari korban banjir Periuk, Kota Tangerang menjelaskan buah hatinya memang tengah sakit.

Anak perempuan yang masih berusia 3 tahun itu terus-terusan merengek pada sang bunda.

"Bolak-balik ke kamar mandi mandi terus anak saya."

"Buang air mulu," ujar Meti terlihat kelelahan saat dijumpai Warta Kota di GOR Periuk, Kota Tangerang, Rabu (5/2/2020).

Dirinya pun khawatir dengan kondisi anak semata wayangnya itu.

Ia berharap, kondisinya akan berangsur membaik.

"Memang, susah kalau kondisinya seperti ini, takut kenapa-napa," ucapnya.

Satu Orang Hong Kong Tewas Usai ke Wuhan Korban Tewas Virus Corona Melesat Sudah Mencapai 426 Tewas

Hal senada diungkapkan oleh pengungsi lainnya yakni Euis (44).

Bahkan, warga asal RT 07 / RW 07 Total Persada, Periuk, Kota Tangerang itu harus melarikan anaknya ke Puskesmas.

"Tadi, kejang-kejang, sekarang, buang air terus."

"Diare, badannya juga masih panas," kata Euis terdengar lirih.

Korban Salah Tangkap dalam Kasus Taksi Online Ungkap Kesiapan Jalani Sidang Pembacaan Putusan Sela

Sebelum ini, diberitakan bahwa malang nian nasib yang menimpa seorang balita bernama Rizki Ramadhan ini. Bayi berusia 2,5 tahun korban banjir di Kota Tangerang itu mengalami kejang - kejang. 

Suhu badan Rizki sangat tinggi. Agus (45) dan Eusi (44) orang tua dari bayi ini pun panik bukan kepalang. 

Rumahnya yang berada di RT 07 / RW 07 Total Persada, Periuk, Kota Tangerang itu terendam banjir hingga ketinggian 2,5 meter. Mereka pun terpaksa harus mengungsi di GOR Periuk dengan fasilitas seadanya.

Bayinya pun hanya bisa tertidur beralasan kasur yang tipis.

Bahkan, Rizki juga kerap kali merengek kepada orang tuanya ini. 

Terungkap Tiga dari Lima Pencuri Uang Tunai Rp 4,25 Miliar Sudah 10 Tahun Bekerja di Rumah Korban

Kondisi tempat pengungsian penuh sesak. Suasana yang begitu panas kental terasa di dalam GOR Periuk.

"Anak saya demam tinggi, tadi, kejang-kejang," ujar Euis tampak pilu saat dijumpai Warta Kota di lokasi penampungan banjir, GOR Periuk, Kota Tangerang, Rabu (5/2/2020).

Wajah ibu berusia 44 tahun ini terlihat cemas.

Keletihan menggelayutinya hingga kedua matanya tampak sayu. 

"Anaknya nangis aja enggak berhenti, kasihan," ucapnya terdengar sendu. 

Pemerkosa Langsung Meninggalkan Korban yang Batuk dan Mengaku dari Wuhan yang Terinfeksi Coronavirus

Agus sang ayah bayi itu pun langsung bergegas membawa buah hatinya ini untuk berobat. Dia membawa Rizki ke Puskesmas terdekat.

"Takut kenapa-napa, saya langsung bawa ke Puskesmas," kata Agus terlihat bola matanya berkaca - kaca. 

Setelah dibawa ke Puskesmas, Rizki mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Bayi mungil ini diberikan obat oleh pihak Puskesmas. 

"Tadi hanya dikasih obat Paracetamol saja."

"Untuk asupan makan juga menipis."

"Susu sudah tidak ada, hanya dapat makanan biskuit dari pemerintah."

"Obat-obatan lainnya juga belum ada," ungkapnya. 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved