Virus Corona
Terungkap Dokter Spesialis RSUI Menghimbau Masyarakat Tidak Panik Membeberkan Cara Penularan Corona
Dikabarkan, sudah terdapat belasan ribu orang terjangkit dan 426 korban menurut data Reuters telah meninggal dunia.
Penulis: Vini Rizki Amelia |
Merebaknya virus Corona berasal dari Wuhan, Cina memang telah menjadi horor yang tak pernah dibayangkan sebelumnya.
Bagaimana tidak, hingga kini, sudah terdapat belasan ribu orang teejangkit dan 426 korban tewas menurut data Reuters telah meninggal dunia.
Sampai hari ini, belum juga ditemui obat ataupun penangkal dari serangan virus mematikan ini.
Lalu, apa itu virus corona?
Bagaimana penyebaran atau hal yang mungkin bisa dilakukan untuk mencegah tertularnya virus tersebut.
Dokter spesialis paru rumah sakit Universitas Indonesia (RSUI) dr. Raden Rara Diah Handayani mengatakan, virus Corona 2019-nCoV menyerang sistem pernafasan manusia dan memiliki gejala yang sama dengan infeksi virus pernafasan lainnya.
"Bedanya dengan virus lain, Corona ini memiliki virulensi atau kemampuan yang tinggi untuk menyebabkan penyakit yang fatal," ujarnya dalam acara Media Briefing Fakta Corona Virus dan Influenza, Perilaku dan Pencegahan Penyakitnya di gedung Oval RSUI Depok, Selasa (4/2/2020).
Gejala umum yang patut diperhatikan dari penyakit ini, kata Diah adalah demam dengan suhu 38 derajat celcius yang juga diikuti dengan batuk, pilek, nyeri tenggorokan.
• Lima Pelaku Dibekuk Setelah Sempat Menggasak Uang Majikan dalam Tiga Koper Sejumlah Rp 4,25 Miliar
Sampai kepada gejala infeksi saluran napas bawah yang berat yakni pneumonia dengan gejala seperti demam, batuk berdahak, dan sesak napas.
Para korban yang meninggal pun dikatakan Diah tak hanya semata disebabkan oleh virus corona.
"Namun, juga dipengaruhi faktor kerentanan seperti usia yang sudah tua, sehingga daya tahan tubuh lemah dan juga penyakit lain yang sudah ada," katanya.
• Satu Orang Hong Kong Tewas Usai ke Wuhan Korban Tewas Virus Corona Melesat Sudah Mencapai 426 Tewas
Dalam kondisi seperti saat ini, Diah menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik.
Meski dampak yang disebabkan sangat fatal, namun Diah mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik.
Jika ditemukan adanya orang sekitar yang memiliki gejala di atas dengan riwayat perjalanan satu bulan terakhir ke daerah China utamanya Wuhan atau negara-negara yang terdampak corona atau juga pernah kontak langsung dengan penderita.
• Seekor Ular Sanca Sepanjang 3 Meter Ditemukan di Saringan Sampah yang Ada di Rumah Pompa Sunter
Maka terhadap orang tersebut akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut si rumah sakit yang menjadi rujukan.
Proses penyebaran virus ini, jelas Diah, melalui udara yang terhirup lewat hidung ataupun mulut sehingga masuk dalam saluran pernapasan atas lalu kemudian ke tenggorokan dan sampai ke paru-paru.
"Masa inkubasi virus ini 2 sampai 14 hari. Itulah mengapa kita mewaspadai periode dua minggu itu," kata Diah.
• Pelajar SMK yang Mencari Ikan Sapu Malah Hanyut dan Tenggelam di Kali Bekasi Ditemukan Kondisi Tewas
Sebelumnya diberitakan, pemerintah Indonesia masih terus mewaspadai penyebaran virus corona.
Berbagai upaya dilakukan agar tak ada yang terjangkit virus corona tersebut.
Kewaspadaan itu juga dilakukan oleh Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Bekasi sebab instansinya mencatat ada 1.685 Warga Negara Asing (WNA) asal Cina di Bekasi.
Kesehatan mereka yang bekerja di Bekasi sebagai Tenaga Kerja Asing (TKA) selalu dipantau.
Kasie Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian, Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Bekasi, Denis Paskah mengatakan di Bekasi terdapat 1.685 WNA asal China. Mereka melakukan aktifitasnya sebagai Tenaga Kerja Asing (TKA) di Kota dan Kabupaten Bekasi.
"Dari 1.686 orang, yang izin tetap tinggal sebanyak enam orang. Sisanya hanya izin tinggal terbatas," katanya.
Kedatangan mereka juga selalu dipantau dan dilakukan pengecekan ketat mulai dari bandara hingga menuju ke Bekasi.
"Semuanya dicek dari bandara, diperiksa sama petugas karantina dibawa ke pos kesehatan sebelum ke Bekasi," kata dia.
• Dua Kelompok Curanmor Bersiteru Sambil Mengacungkan Senjata Api untuk Memperebutkan Wilayah Jelambar
Ia menyebut pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan dari wabah yang sangat mematikan itu.
"Sekarang ini kan WNA China sudah tidak boleh masuk ke Indonesia. Intinya kami tetap waspada," kata dia.
Kabid Pencegahan Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezy Sukrawati mengatakan, wilayah Kota Bekasi hingga saat ini belum ditemukan wabah virus corona.
"Sejauh ini, Alhamdulillah aman, tapi kami tetap lakukan sejumlah langkah untuk tetap mewaspadainya," imbuh dia.
• 10 Lansia Satu RT di Bekasi Jadi Korban Hipnotis Modus Diajak Syuting Produk Susu dan Bertemu Artis
Langkah itu dilaksanakan dengan menginformasikan tata laksana penanganan kasus itu kepada seluruh rumah sakit swasta maupun RSUD Kota Bekasi.
"RSUD Kota Bekasi sudah punya ruang isolasi untuk itu, begitu juga sejumlah rumah sakit swasta," kata dia.
• Luis Figo Dicemooh karena Hanya Menjiplak Status Cristiano Ronaldo yang Menyentuh untuk Kobe Bryant
Sebelumnya diberitakan bahwa Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja memastikan tentang kondisi Husnia, mahasiswi asal Kabupaten Bekasi yang terisolasi di Wuhan, Cina dalam keadaan sehat.
Husnia sendiri merupakan mahasiswi Kabupaten Bekasi yang sedang menjalankan program pertukaran pelajar dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Surabaya.
"Terkait dengan update warga yang sempat terjebak di Cina, saat ini, kondisinya baik," ujar Eka kepada awak media, Senin (3/2/2020).
Pihaknya juga masih mengadakan komunikasi dengan pemerintah pusat terkait Husnia yang kini tengah dikarantina untuk sementara waktu di Natuna, Kepulauan Riau.
Dia menambahkan warga Kabupaten Bekasi yang diketahui dari Wuhan China tercatat baru satu orang. Pihaknya kini masih terus komunikasi dengan Menteri Luar Negeri.
• 10 Lansia Satu RT di Bekasi Jadi Korban Hipnotis Modus Diajak Syuting Produk Susu dan Bertemu Artis
Pemkab Bekasi juga telah menyiapkan ruang isolasi untuk penanganan pasien yang terpapar wabah virus Corona di RSUD Kabupaten Bekasi.
"Iya, selama ini, kita RSUD sudah menyiapkan segalanya mulai dari peralatan yang mumpuni dan dokter spesialis," jelasnya.
Eka berharap, agar warganya yang saat ini tengah dikarantina di Natuna dapat segera pulang ke rumah keluarganya dengan kondisi selamat dan sehat.
• Update Tips Melawan Pelaku Hipnotis Terkait Sejumlah 10 Ibu Lansia Menjadi Korban Hipnotis Massal
Sebelumnya, terdapat ratusan warga negara Indonesia (WNI) yang telah dievakuasi pemerintah Indonesia, termasuk Husnia sebagai warga Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Akan tetapi, sebelum pulang ke rumahnya masing-masing, ratusan WNI yang sempat tinggal di Wuhan Cina itu lebih dulu dikarantina guna memastikan kondisi mereka tak terpapar dari wabah virus corona tersebut.
• Selvi Kitty Menjelaskan Kondisi Terkini Anaknya yang Menderita Sindrom Kawasaki Bukan Suntik Putih
Sebelumnya, diberitakan bahwa kengerian akibat sangat mematikannya virus corona telah membuat banyak pihak panik.
Bahkan, demi menghindari kawasan lain tertular coronavirus, maka Wuhan pun ditutup rapat.
Bukan pekerjaan sulit untuk rezim Cina yang komunis mengisolasi sebuah wilayah seperti sering mereka lakukan di antaranya di Xinjiang terhadap umat Islam yang tinggal di sana.
Juga kawasan Tibet yang diduduki tentara merah.
Wuhan dijuluki sebagai kota mati, kota mayat hidup alias zombieland.
• Terungkap Penemuan Membuktikan Corona Virus sebagai Saudara Sepupu Flu Biasa Meski Efeknya Mematikan
Sebagaimana diungkap The Sun, dikutip Warta Kota, terdapat perjalanan hingga virus corona yang mematikan itu menular dari manusia ke manusia.
Virus itu telah menewaskan 26 orang di Cina bisa saja awalnya terjankit dari sup kelelawar ke manusia, demikian ungkapan klaim para ahli.
Para ilmuwan di Cina percaya bahwa jenis yang mematikan ini berbagi nenek moyang yang sama dengan virus yang hanya ditemukan pada kelelawar buah.
Rekaman dan gambar telah diedarkan dengan tujuan untuk menunjukkan, cara orang makan santapan yang dinilai lezat di Cina.
Cara mengolahnya juga dimasak di air yang mendidih dalam keadaan kelelawar masih hidup, sehingga membuat kelelawar yang dimasak itu menderita tidak terperi.
Cara sebagian orang Cina membunuh hewan untuk disantap atau dikuliti memang sangat ekstrem dan sangat kejam.
Sebagian hewan bahkan disantap dalam keadaan masih hidup seperti katak, cumi-cumi, ikan, dan sebagainya.
Wabah virus corona diketahui memang dimulai di kota Wuhan - yang sejak itu ditutup rapat, setelah lebih dari 800 orang terinfeksi secara global.
Sup kelelawar dilaporkan sebagai hidangan yang tidak biasa tetapi populer terutama di Wuhan, di mana virus tersebut diketahui berasal dari pasar ikan dengan udara terbuka.
Para ilmuwan menyatakan klaim bahwa kelezatan mungkin telah memicu wabah.
• Roy Suryo Ungkap Sunda Empire Dilaporkan karena Mengubah Sejarah Berdirinya PBB adalah di Bandung
Kelezatan yang tidak biasa
Sebuah studi baru yang diterbitkan di China Science Bulletin, awal pekan ini, mengungkapkan klaim bahwa coronavirus baru berbagi jenis virus yang ditemukan pada kelelawar buah.
Wabah mematikan SARS dan Ebola, sebelumnya, juga diyakini berasal dari mamalia terbang.
Para ahli mengira, virus baru itu tidak mampu menyebabkan epidemi seserius wabah itu karena gennya berbeda.
Tetapi, penelitian ini tampaknya membuktikan sebaliknya, sementara para ilmuwan berjuang untuk menghasilkan vaksin - sesuatu yang bisa memakan waktu, setidaknya, satu tahun.
Studi baru ini dilakukan bersama oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, Tentara Pembebasan Rakyat dan Institut Pasteur Shanghai.
Terungkap bahwa virus ini memiliki "ikatan kuat yang mengikat" dengan protein manusia yang disebut ACE2.
Para peneliti mengatakan bahwa protein pengikat ini memiliki kemiripan yang tinggi dengan SARS - yang menewaskan hampir 800 orang dan menginfeksi 8.000 orang di seluruh dunia pada tahun 2002-2003.
Mereka juga melacak evolusi strain baru coronavirus dalam database pemerintah dan menemukan bahwa pada pohon evolusi itu milik Betacoronavirus.
Keduanya berbagi sekitar 70 hingga 80 persen gen, kurang dari kesamaan antara babi dan manusia.
• Terungkap Presiden Joko Widodo Mencoba Santapan Khas yang Disebut Paniki Saat Berkunjung ke Manado
Temuan mereka menunjukkan bahwa bahaya yang ditimbulkan oleh strain baru coronavirus, bernama 2019-nCoV, mungkin telah diremehkan dalam komunitas penelitian.
Dalam sebuah pernyataan, para peneliti mengatakan:
"Tuan rumah alami coronavirus Wuhan bisa jadi kelelawar ... tetapi antara kelelawar dan manusia mungkin ada perantara yang tidak diketahui."
Tetapi, seorang peneliti senior di Institut Virologi Wuhan, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, mengatakan, temuan itu harus diperlakukan dengan hati-hati.

Dia mengatakan kepada South China Morning Post:
"Ini didasarkan pada perhitungan oleh model komputer."
“Apakah itu akan cocok dengan apa yang terjadi di kehidupan nyata tidak dapat disimpulkan."
“Protein pengikat itu penting, tetapi itu hanya salah satu dari banyak hal yang diselidiki."
"Mungkin, ada protein lain yang terlibat. "
Pakar percaya bahwa jenis baru itu adalah virus RNA, yang berarti kecepatan mutasinya 100 kali lebih cepat daripada virus DNA seperti cacar.
Menular dari ular?
Para ilmuwan di Universitas Peking juga mengklaim bahwa virus mematikan itu ditularkan ke manusia dari kelelawar - melalui ular, yang dijual di pasar terbuka di Wuhan.
Para peneliti mengatakan bahwa strain 2019-nCoV baru terdiri dari kombinasi yang mempengaruhi kelelawar dan coronavirus lain yang tidak diketahui.


Mereka percaya bahwa materi genetik gabungan dari keduanya mengambil protein yang memungkinkan virus mengikat sel inang tertentu - termasuk manusia.
Setelah menganalisis gen dari strain, tim menemukan bahwa ular rentan terhadap versi coronavirus yang paling mirip.
Itu berarti bahwa mereka kemungkinan menyediakan "cadangan" untuk strain virus untuk tumbuh lebih kuat dan bereplikasi.
Ular dijual di Pasar Makanan Laut Huanan di pusat Wuhan - di mana wabah mematikan diperkirakan telah dimulai - dan mungkin telah melompat ke hewan lain sebelum berpindah ke manusia, kata mereka.

Menulis dalam Journal of Medical Virology, para penulis mengatakan: "Hasil yang berasal dari analisis evolusi kami menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa ular adalah reservoir hewan satwa liar yang paling mungkin untuk 2019-nCoV.
"Informasi baru yang diperoleh dari analisis evolusi kami sangat signifikan untuk pengendalian efektif wabah yang disebabkan oleh pneumonia yang diinduksi 2019-nCoV."
Terkunci
Kota tertutup rapat itu terjadi ketika kota Wuhan dikunci karena pihak berwenang Cina berusaha keras menahan virus itu.
Warga di Huanggang terdekat juga telah diberitahu untuk tidak meninggalkan kota selain dari keadaan khusus.
Di bandara-bandara di kota-kota lain dengan penerbangan langsung ke Wuhan, suhu tubuh penumpang yang datang dari China telah dipantau dengan ketat.

Tetapi, para pelancong yang tiba di Inggris dari kota diberi selebaran yang menjelaskan bagaimana mereka dapat mencari bantuan jika mereka menjadi tidak sehat ketika berada di Inggris.
Pesawat dari kota Cina mendarat di daerah terisolasi Terminal Heathrow 4 untuk membatasi potensi penyebaran infeksi.
Para pejabat mengatakan mereka tidak memiliki rencana untuk memperkenalkan penyaringan suhu semua penumpang - karena tindakan tersebut telah gagal di masa lalu.
• Tensi Ketakutan Meningkat Setelah Dikabarkan Virus Mematikan yang Berasal Cina Mulai Memasuki Bali
Kesehatan Masyarakat Inggris telah meningkatkan risiko coronavirus ke Inggris dari "sangat rendah" menjadi "rendah".
Infeksi itu, terkait dengan pasar makanan laut di Wuhan, telah menyebar ke Thailand, Taiwan, Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

Mengenali apa itu coronavirus?
Coronavirus adalah virus di udara, menyebar dengan cara yang mirip dengan pilek dan flu.
Virus ini menyerang sistem pernapasan, menyebabkan lesi paru-paru.
Gejalanya meliputi pilek, sakit kepala, batuk dan demam, sesak napas, kedinginan, dan nyeri tubuh, sangat menular dan menyebar melalui kontak dengan apa pun yang ada di virus ini serta napas, batuk atau bersin yang terinfeksi.
Gejalanya meliputi pilek, sakit kepala, batuk dan demam, sesak napas, kedinginan, dan sakit tubuh.
Dalam kebanyakan kasus, Anda tidak akan tahu apakah Anda memiliki coronavirus atau virus penyebab pilek yang berbeda, seperti rhinovirus.
Tetapi, jika infeksi coronavirus menyebar ke saluran pernapasan bagian bawah (tenggorokan dan paru-paru Anda), itu dapat menyebabkan pneumonia, terutama pada orang tua, orang dengan penyakit jantung atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Tidak ada vaksin untuk virus corona. Pada tahun 2003 wabah virus serupa, SARS, menginfeksi lebih dari 8.000 orang di 37 negara sebelum dikendalikan, menewaskan 800 orang dari mereka. di seluruh dunia.
Pakar penyakit Profesor Neil Ferguson khawatir virus corona sudah bisa tiba di Inggris dengan salah satu dari tiga penerbangan seminggu dari Wuhan, Cina, tempat virus itu berasal.
• Teror Corona Semakin Menakutkan karena Penyebaran Demikian Cepat Kala Satu Pengidap Kontak 16 Orang