Virus Corona

Terungkap Penggemar Memasak Anjing Dibiarkan Melolong dan Menangis Saat Dibakar Dalam Kondisi Hidup

Kebiasaan umum oleh masyarakat Wuhan kembali tersaji di tengah teror akibat wabah virus corona atau coronavirus yang mengerikan.

MetroUK
Seekor anjing melolong kesakitan dan menangis saat dibakar dalam keadaan hidup. Kebiasaan bagi masyarakat Wuhan kembali tersaji di tengah teror virus corona atau coronavirus yang mengerikan. 

Anjing itu dijejalkan ke dalam kandang di belakang truk dan dibawa pergi, selama berhari-hari tanpa makanan atau air.

Menurut Humane Society International, hanya 20 persen dari populasi Cina yang secara teratur makan anjing dan 65 persen yang mencobanya.

Kelompok itu mengatakan, sebagian besar permintaan datang dari wilayah selatan, tengah, dan timur laut negara itu.

Kebiasaan bagi masyarakat Wuhan kembali tersaji di tengah teros virus corona atau coronavirus yang mengerikan. Kebiasaan warga Wuhan dan Cina mengonsumsi daging anjing.
Kebiasaan bagi masyarakat Wuhan kembali tersaji di tengah teros virus corona atau coronavirus yang mengerikan. Kebiasaan warga Wuhan dan Cina mengonsumsi daging anjing. (MetroUK)

Sejak 2012 No to Dog Meat telah mendokumentasikan perlakuan kejam terhadap hewan-hewan yang tak berdaya ini, tetapi epidemi coronavirus Cina telah menghadirkan peluang untuk membuat kasus baru untuk segera mengakhiri industri ini.

Meski ketagihan makan anjing atau kelelawar masih terus terjadi dan hanya sesaat menghilang.

Aktivisnya memperingatkan penyakit ini marak di pasar daging anjing dan mendesak Republik Rakyat Cina untuk mengambil tindakan segera.

Mereka telah meluncurkan petisi yang menyerukan untuk segera mengakhiri pasar di mana anjing ditikam, dipukuli, dan dibakar sampai mati, dikelilingi oleh ribuan pelanggan dan hewan lainnya.

Sebuah pesan dari grup mengatakan: Pasar makanan Anda tidak memiliki kendali atas sanitasi dan juga sebagian besar restoran Anda.

"Saatnya untuk mengakhiri bisnis tentang kekejaman terhadap anjing dan kucing di pasar Anda (termasuk Wuhan)."

"Sudah saatnya untuk mengakhiri perdagangan ilegal anjing dan kucing untuk makanan dan bulu."

CEO Julia De Cadenet mengatakan kepada Metro.co.uk:

"Kami ingin mendorong otoritas China untuk mengatakan pembantaian publik semua hewan harus dihentikan."

Kebiasaan bagi masyarakat Wuhan kembali tersaji di tengah teros virus corona atau coronavirus yang mengerikan. Seekor anjing yang habis dipukuli disiram dengan air mendidih sampai semua kulitnya mengelupas.
Kebiasaan bagi masyarakat Wuhan kembali tersaji di tengah teros virus corona atau coronavirus yang mengerikan. Seekor anjing yang habis dipukuli disiram dengan air mendidih sampai semua kulitnya mengelupas. (Hubei TV)

Kebiasaan ekstrim makan daging anjing itu di antaranya dikenal di kalangan masyarakat di kawasan Tomohon, Solo, dan beberapa lokasi lain.

Dia mengatakan bahwa dia secara pribadi telah menyaksikan mutilasi kera yang mengerikan, penyu tikus dan sejumlah spesies, tetapi anjing-anjing ‘secara khusus diperlakukan lebih buruk’.

Aktivis itu menambahkan:

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved