Helmy Yahya Dicopot
HELMY Yahya Ungkap Kondisi TVRI Saat Baru Jadi Dirut: 72 Persen Karyawan Berusia Kolonial
Helmy Yahya mengaku sebenarnya enggan menjadi pucuk pimpinan di televisi milik negara tersebut.
Kemudian, rating dan share TVRI, kata Helmy Yahya, pada urutan paling akhir, yaitu 15.
Logonya pun kata orang sangat jadul, bahkan anggaran maupun remunisasinya sangat kecil.
"Tukin (tunjangan kinerja) belum turun, bagaimana memotivasi orang untuk bekerja dengan kondisi seperti itu?"
• Liga 1 2020 Dimajukan, Marko Simic Girang Bakal Bisa Berlibur di Tengah Musim
"Anggaran di bawah RRI, di bawah Rp 1 triliun," ujarnya.
Melihat kondisi tersebut, Helmy Yahya mengaku bersama direksi berjalan kompak dan penuh integritas, dengan langsung turun ke bawah memberikan contoh membangun TVRI.
Helmy Yahya mengaku melakukan reformasi birokrasi di internal TVRI dalam mengejar tunjangan kinerja.
• Bonusnya Besar, Marko Simic Sayangkan Tahun Ini Turnamen Piala Presiden Absen Digelar
Karena, katanya, TVRI menjadi satu-satunya lembaga yang karyawannya belum menerima tukin.
"Kemarin ada kabar gembira, 30 Desember 2019 sudah ditandatangani Peraturan Pemerintah soal tukin."
"Setelah kami kejar hampir dua tahun," ungkap Helmy Yahya.
• TERSANGKA Kasus 10 ABG Dijadikan PSK di Cafe Khayangan Bertambah Jadi 8 Orang, Ini Peran Mereka
Helmy Yahya juga menertibkan keuangan TVRI, di mana semua transaksi hanya boleh dilakukan non tunai alias sistem cashless
"Ini kami lakukan dan alhamdulilah tahun 2018 laporan keuangan kami sudah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk pertama kalinya," ucap Helmy Yahya.
Helmy Yahya terpilih menjadi Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik TVRI periode 2017-2022.
• Kawasan Kedoya Tergenang 20 Sentimeter Meski Cuma Hujan Sebentar
Presenter televisi ini dipilih berdasarkan hasil sidang Dewan Pengawas LPP TVRI pada 24 November 2017, setelah menjalani uji kepatutan dan kelayakan.
Namun, pada 17 Januari 2019, Helmy Yahya dipecat bersadarkan keputusan dewan pengawas LPP TVRI.
Bakal Gugat