Dirut Tranjakarta Dicopot

Fraksi PSI Menilai Terpidana Jadi Dirut Transjakarta Suatu Kemunduran BUMD

Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Eneng Malianasari mengatakan, Pemprov DKI Jakarta harusnya jeli dalam menyeleksi kandidat direksi sebelum dilantik

dok PT Transjakarta
Dirut Transjakarta Donny Andy S Saragih dan Agung Wicaksono 

PSI Nilai Mekanisme Seleksi Pejabat BUMD DKI Buruk Menyusul Narapidana jadi Dirut

Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta menilai pengangkatan Donny Andy Saragih jadi Dirut  PT Transjakarta menunjukkan buruknya mekanisme seleksi direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Soalnya Donny Andy Saragih terpidana kasus penipuan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Eneng Malianasari mengatakan, Pemprov DKI Jakarta harusnya jeli dalam menyeleksi kandidat direksi sebelum dilantik.

Caranya dengan melihat rekam jejak pribadi dan pekerjaannya dengan detail.

Dijanjikan Bakal Diangkat Jadi PKWT, Ribuan Pegawai Transjakarta Diputus Kontrak Sepihak

Eneng menduga, hal ini bisa terjadi karena dua kemungkinan, pertama tim seleksi telah menjalankan pemeriksaan latar belakang yang bersangkutan namun tidak terdeteksi.

Kedua, tim memang tidak melakukan pengecekan terhadap latar belakang yang bersangkutan.

“Tapi kok rasanya tidak mungkin kalau tim tidak mampu mendeteksi latar belakang yang bersangkutan,” kata Eneng berdasarkan keterangannya pada Selasa (28/1/2020).

Hal itu dikatakan Eneng karena persoalan tersebut masih di proses di hukum dengan tingkat kasasi di Mahkamah Agung.

Oleh karena itu, kata dia, seharusnya tidak sulit bagi tim seleksi untuk mendapatkan informasi mengenai persoalan hukum yang sedang dijalani Donny.

“Padahal background check itu hukumnya wajib. Jika ini yang terjadi, maka perlu dipertanyakan, mengapa tim seleksi bisa ceroboh,” jelasnya.

Pegawai Magang Gelar Aksi di Kantor PT TransJakarta, Tuntut Janji Diangkat sebagai PKWT

Eneng berpendapat, agar bisa bekerja maksimal, tim seleksi harus diisi oleh orang yang kompeten dan memiliki jaringan yang luas.

Selain itu, dia juga menekankan bahwa tim seleksi harus bekerja secara independen.

“Independensi ini sangat penting agar tim seleksi bisa bekerja optimal. Jangan sampai ada tekanan-tekanan dari pihak-pihak lain, lalu tim seleksi merasa terbebani harus meloloskan calon tertentu. Akibatnya, tim seleksi tidak menjalankan kewajiban background check,” jelasnya. 

Ini 5 Pejabat DKI yang Mundur dan Dicopot Era Gubernur Anies Baswedan

Agung Wicaksono mundur selaku Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).

Dia kemudian digantikan oleh Donny Andy S Saragih, Wakil ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta.

Terlepas dari alasan pribadi yang disampaikannya, pengunduran diri Agung menambah daftar penjang pejabat DKI yang mundur di era Gubernur Anies Baswedan.

Berikut Daftar Pejabat yang mundur di Era Anies Baswedan.

1. Dirut Transjakarta, Agung Wicaksono

Agung Wicaksono diangkat sebagai Direktur Utama PT Transjakarta pada 29 Oktober 2018.

 Dirut Transjakarta Agung Wicaksono Mengundurkan Diri, Ini Alasan Mundur dan Isi Surat Pamitnya

Agung sebelumnya merupakan Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT Mass Rapid Transit (MRT). Penunjukkan itu sekaligus menggantikan Budi Kaliwono yang dicopot dari jabatan Dirut Transjakarta.

Dalam surat pamitnya ia menulis alasan mengunduran diri, antara lain sebagai berikut.

Terima kasih Gubernur DKI Jakarta Bapak Integrasi Transportasi Anies Rasyid Baswedan, telah mengijinkan saya mengundurkan diri karena alasan pribadi untuk kebutuhan keluarga saya.

2. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), DKI Edy Junaedi

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Edy Junaedi mengundurkan diri dari jabatannya, Kamis (31/10/2019). "Per tanggal 31 semalam dia mengundurkan diri," ujar Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Chaidir saat dikonfirmasi, Jumat (1/11/2019).

Kepala Dinas PTSP DKI Edy Junaedi di ruang kerjanya, Selasa (31/10/2017).
Kepala Dinas PTSP DKI Edy Junaedi. (WARTA KOTA/THEO YONATHAN SIMON LATURIUW)

Chaidir menuturkan, Edy mengundurkan diri atas permintaan sendiri.

Chaidir menyatakan tidak ada yang menekan Edy untuk mundur dari jabatannya.

Pengunduran diri ini terjadi setelah heboh anggaran Rp 5 miliar untuk influencer.

Meski demikian, Chaidir membantah pengunduran diri Edy berkaitan dengan kasus anggaran Rp 5 miliar untuk membayar influencer dalam rancangan Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020.

Setelah melepas jabatan sebagai Kepala Dinas Pariwisata, lanjut Chaidir, Edy ingin menjadi staf Dinas Pariwisata di anjungan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Baca selengkaonya di Wartakotalive dengan judul Edy Junaedi Mundur dari Kadisparbud DKI dan Pilih Jadi Staf Anjungan TMII, Permintaan Sendiri?,

3. Kepala Bappeda DKI, Sri Mahendra Satria Wirawan

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta, Sri Mahendra ikut mengundurkan diri sebagai eselon II di lingkup Pemprov DKI.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Sri Mahendra Satria Wirawan mengumumkan pengunduran diri dari jabatannya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (1/11/2019).
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Sri Mahendra Satria Wirawan mengumumkan pengunduran diri dari jabatannya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (1/11/2019). (KOMPAS.COM/NURSITA SARI)

Pejabat itu mundur di tengah terjadinya kegaduhan sebagai dampak pembelian lem Aibon Rp 82,8 miliar.

Mahendra merupakan pejabat kedua setelah Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI, Edy Junaedi yang mundur dari jabatannya mulai Kamis (31/10/2019).

“Assalamualaikum, teman-teman, pada sore hari ini kami akan mengumumkan terkait penetapan UMP (upah minimum provinsi) DKI Jakarta, tapi sebelum itu, saya akan menyampaikan informasi bahwa Kepala Bappeda DKI Jakarta, Bapak Mahendra mengajukan permohonan pengunduran diri sebagai Kepala Bappeda, per hari ini,” kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Jumat (1/11/2019).

Hal itu dikatakan Anies di ruang Balairung, Gedung Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.

Pernyataan Anies sontak membuat para wartawan yang menunggu jumpa pers mengenai kenaikan UMP terkejut.

 Live Streaming Mola TV dan Prediksi Susunan Pemain Wolves vs Liverpool, Uji Julukan Penakluk Raksasa

Pengunduran diri Mahendra dinilai cukup mendadak di tengah polemik kejanggalan pembahasan Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2020. Di sisi lain, pengunduran diri Mahendra berselang satu hari pasca pengunduran diri Edy Junaedi dari jabatan Kepala Disparbud.

Dalam kesempatan itu, Anies mempersilakan anak buahnya untuk memberikan keterangan resmi kepada wartawan.

Mahendra, yang awalnya berdiri di belakang Anies, langsung mengambil posisi di depan podium.

“Beliau (Mahendra) menyampaikan kemarin (Kamis, 1/11/2019) dan saya ingin memberikan kesempatan kepada beliau untuk menyampaikan sendiri. Silakan,” ujar Anies.

Baca selengkapnya di Wartakotalive dengan judul Kepala Bappeda DKI Mundur Diduga Dampak Kegaduhan Pembelian Lem Aibon Rp 82 Miliar, 

4. Lurah Jelambar, Agung Triatmojo

Lurah Jelambar Agung Triatmojo bukan mundur melainkan dicopot dari jabatannya oleh Anies Baswedan.

Lurah Jelambar Agung Triatmojo dengan kasus tes lapangan PPSU berendam di got. Ia pun dicopot
Lurah Jelambar Agung Triatmojo dengan kasus tes lapangan PPSU berendam di got. Ia pun dicopot (Kolase Warta Kota)

Ia pun sudah dengan statusnya yang dibebastugaskan dari jabatan lurah.

Agung berharap kejadian tersebut bisa menjadi pembelajaran bagi seluruh lurah di DKI Jakarta.

Hal itu diungkapkan Agung usai menggelar perpisahan dengan pegawai Kelurahan Jelambar, Selasa (17/12/2019).

"Saya pikir kalau buat saya itu keputusan yang terbaik ya," kata Agung ditemui di Kantor Kelurahan Jelambar.

Agung memandang positif keputusan menonaktifkan dirinya sebagai Lurah Jelambar. Ia berharap keputusan tersebut menjadi pembelajaran para lurah.

 Dinkes DKI Ungkap Klinik Memiliki Izin Operasional Meski Mempekerjakan Dokter THT Asing Ilegal

"Kalau saya ambil hal yang positif gitu, bahwa lurah-lurah harus hati-hati dengan hal-hal yang dianggap kurang penting tapi ternyata itu penting," jelas Agung.

Ia menampik kalau pemecatannya bersinggungan dengan kondisi politik.

Baca selengkapnya di Wartakotalive dengan judul Lurah Jelambar Legowo Dicopot Jabatannya, Ia Berharap Jadi Pembelajaran Seluruh Lurah di Jakarta, 

5 Plt Kepala Dinas Pariwisata, Alberto Ali

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Chaidir mengatakan, pencopotan Alberto Ali dari posisi pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta telah dilakukan sejak Senin (16/12/2019) lalu.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Alberto Ali, saat memberikan keterangan kepada Wartawan, pada pertunjukan seni budaya di area Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Sabtu (16/11/2019).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, Alberto Ali.

"Ya benar (Alberto Ali dicopot dari jabatannya). Semenjak press release pak Sekda kemarin," ucapnya, Senin (17/12/2019).

Dijelaskan Chaidir, pencopotan ini merupakan imbas dari kasus pemberian penghargaan Adikarya Wisata 2019 kepada Diskotek Colosseum Club 1001 beberapa waktu lalu.

Pemberian penghargaan ini sendiri banyak dikritik masyarakat sehingga inspektorat pun langsung turun tangan memeriksa tim penilai penghargaan, termasuk sang Plt Kadis Pariwisata.

 Terkait Rencana Penghapusan Tenaga Honorer, Mantan Atlet Kayak Khawatir Diberhentikan

"Sekarang lagi zaman diperiksa-periksa, salah sedikit diperiksi. Peraturannya memang gitu (kalau diperiksa inspektorat harus dibebastugaskan dari jabatan)," ujarnya saat dikonfirmasi.

Setelah tak lagi menjabat sebagai Plt Kadis Pariwisata, Chaidir menyebut, Alberto Ali akan kembali menduduki jabatannya yang sebelumnya ia pegang, yaitu Kepala Bidang (Kabid) Informasi di Disparbud DKI Jakarta.

"Posisi Plt enggak (menjabat lagi), tapi selaku Kabid masih," tuturnya.

Baca selengkapnya di di Tribunjakarta.com dengan judul Dicopot dari Plt Kadis Pariwisata, Alberto Ali Kembali Duduki Kepala Bidang Informasi,  Penulis: Dionisius Arya Bima Suci

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved