Banjir Jakarta

Tak Punya Kewenangan, DKI Siap Bantu Sedot Banjir di Underpass Gandhi Jika Diminta Pemerintah Pusat

DINAS Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta tidak memiliki kewenangan menyedot air yang merendam underpass Gandhi Kemayoran, Jakarta Pusat.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
Wartakotalive/Joko Supriyanto
Kondisi terowongan Gandhi di Kemayoran terendam banjir 4 meter sejak Jumat (24/1/2020) dan masih sama pada hari Sabtu (25/1/2020). Petugas berusaha menyedotnya dengan 4 pompa 

DINAS Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta tidak memiliki kewenangan menyedot air yang merendam underpass Gandhi Kemayoran, Jakarta Pusat.

Soalnya, lokasi setempat berada di bawah kendali Pusat Pengelola Kawasan (PPK) Kemayoran dari Kementerian Sekretariat Negara.

“Kami sudah koordinasi untuk menyedot air di sana, tapi bukan kewenangan kami."

Penodong Driver Ojol di Warung Makan Petukangan Utara Pernah Masuk Bui karena Terlibat Tawuran

"Karena Kemayoran (wilayah) itu di bawah Sekretariat Negara,” ujar Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Juaini Yusuf, Sabtu (25/1/2020).

Setahu dia, setiap underpass tentu memiliki cadangan pompa yang berfungsi mengatur debit air.

Bila air merendam underpass, petugas akan mengaktifkan pompanya, sehingga ruas jalan setempat bisa dilalui masyarakat.

Revitalisasi Monas Ternyata Belum Dapat Izin dari Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka

Sementara, kewenangan seluruh underpass yang ada di Jakarta merupakan kewenangan Dinas Bina Marga DKI, dan hanya underpass Gandhi yang berada di bawah kendali pemerintah pusat.

Meski underpass Gandhi berada di bawah kendali Setneg, Juaini memastikan pompanya siap dipinjamkan ke lokasi bila dibutuhkan.

Hal ini dilakukan agar tidak mengganggu pengendara yang ingin melintas.

Dua Muncikari yang Pekerjakan 10 ABG Jadi PSK di Cafe Khayangan Ternyata Alumni Kalijodo

“Kalau kami pada posisi siaga, artinya kalau ada permintaan kami akan bantu ke sana,” jelasnya.

Underpass Gandhi Kemayoran terendam air setinggi 250 sentimeter atau 2,5 meter sejak Jumat (24/1/2020) pukul 08.00.

Hingga Sabtu (25/1/2020) siang, ruas jalan di sana masih terendam air.

Imigrasi Salahkan Bandara Telat Catat Kepulangan Harun Masiku, KPK Merasa Tak Dibohongi

Akibatnya, pengendara banyak yang mencari jalur alternatif untuk menghindari banjir tersebut.

Sebelumnya, terowongan Gandhi di Kemayoran, Jakarta Pusat, hingga Sabtu (25/1/2020) siang masih direndam banjir dengan ketinggian 4 meter.

Imbasnya, kendaraan tak bisa melintas di terowongan tersebut.

Akses terowongan Gandhi yang terputus ini pun membuat beberapa petugas melakukan rekayasa pengalihan lalu lintas.

 Kontraktor Proyek Revitalisasi Monas Pakai Kantor Virtual, Pemprov DKI Baru Bayar Kontrak 75 Persen

"Karena air sudah sampai langit-langit underpass."

"Jadi sudah sejak kemarin tutup," kata Togatorop, Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Perhubungan Kecamatan Kemayoran, Sabtu (25/1/2020)

Togatorop menuturkan, enam petugas dikerahkan untuk mengatur arus lalu lintas di jalan Underpass Gandhi School.

 DAFTAR Penasihat Ahli Kapolri, Ada Eks Ketua KPK, Pengamat Bilang Agar Terhindar dari Kriminalisasi

Tiga petugas di sisi selatan, dan tiga lainnya berada di sisi utara.

Selain itu, kendaraan dari arah selatan diarahkan berbelok ke kiri mengarah ke HBR Motik.

Begitu juga dengan yang dari arah utara, dibelokkan ke arah Wisma atlet.

Masih Terendam

Hujan lebat yang terjadi pada Jumat (24/1/2020) kemarin, mengakibatkan terowongan Gandhi Kemayoran ikut terendam hingga mencapai 4 meter.

Pantauan Wartakotalive.com hingga Sabtu siang, terowongan Gandhi masih tergenang air.

Tampak air berwarna cokelat itu nyaris mendekati atap terowongan, dan menyisakan ruang beberapa meter saja.

 Diperiksa Lagi Sebagai Tersangka Setelah 4 Tahun, RJ Lino: 6,5 Tahun Saya Bikin Kaya Perusahaan

Sementara, sejumlah petugas dari PPK Kemayoran tampak sudah berupaya menyedot air yang tertampung di bawah terowongan Gandhi, agar berkurang.

Mereka mengunakan 4 pompa yang diletakan di dua titik.

Air tersebut dibuang melalui sebuah saluran air.

Sering Terendam Banjir

Hampir 24 jam terowongan Gandhi Kemayoran, Jakarta Pusat tak kunjung surut setelah terendam banjir sejak Jumat kemarin.

Hingga saat ini proses penyedotan air pun terus dilakukan.

Rupanya, terowongan yang digunakan sebagai penghubung jalan warga ini, memang kerap kali tergenang ketika banjir.

 BREAKING NEWS: Siang Ini Roy Suryo Bakal Polisikan Petinggi Sunda Empire Rangga Sasana

Dan, terakhir kali pernah terjadi pada tahun 2017 lalu.

Hal itu diungkapkan Teddy (37), warga sekitar.

"Dulu juga pernah. Jadi enggak pertama kali."

 Diperiksa Sebagai Saksi Kasus Suap Komisioner KPU, Hasto Kristiyanto Bilang untuk Jaga Muruah KPK

"Terakhir itu 2017 lalu, itu sampai 3 meter."

"Tapi ini lebih parah, hampir nyampe atap kalau yang sekarang," ungkap Teddy, Sabtu (25/1/2020).

Menurut Teddy, sejak terowongan Gandhi tergenang, biasanya pada sore hari banyak pedagang yang berjualan di kawasan itu.

 Roy Suryo Bilang Polisi Tertarik Lihat Jejak Digital Dugaan Kejahatan Siber Petinggi Sunda Empire

Terkadang terowongan itu digunakan sebagai tempat bermain anak.

"Ya kalau malam kan kadang ada pasar malam."

"Semalam jadi sepi karena ini masih terendam, jadi kalu mau nyeberang harus muter dulu," katanya.

Bukan Wewenang DKI

Juaini, Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Jumat (24/01/2020) memastikan, terowongan Ghandi di Kemayoran yang terendam, bukanlah wewenang Pemprov DKI.

“Underpass Ghandi itu milik Pusat Pengelola Kawasan (PPK) Kemayoran."

"Demikian juga dengan pompanya,” jelas Juaini di Balai Kota, sepertti dikutip Wartakotalive dari KompasID.

 Banjir 20 Sentimeter Bikin Macet Jalan Raya Bogor

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menjelaskan, Underpass Kemayoran (UP Gandhi School) merupakan kewenangan PPK Kemayoran.

Kapasitas pompa yang dimiliki oleh UP tersebut (PPK Kemayoran) jauh dari cukup.

Menurut Hari, detail dari kapasitas pompa tersebut tidak diketahui secara pasti, karena tidak ada informasi secara detail.

 DPRD DKI Nilai Alat Deteksi Bencana Karya Siswa SMK Gowa Lebih Rasional Ketimbang Toa Anies Baswedan

“Dan dari hasil pengecekan kemarin dari 3 unit pompa yang ada yang berfungsi hanya 2 unit,” jelas Hari.

Untuk penanganannya, pihak Bina Marga sedang berkoordinasi dengan camat, lurah, juga wali kota setempat.

Kondisi terowongan tersebut sesuai data BPBD DKI Jakarta, sampai pukul 15.00 masih terendam10 – 250 cm. (*)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved