Imlek
Kebiasaan Kalangan Pengemis Memperebutkan Angpau Berharap Pemberian Warga yang Ibadah di Klenteng
Mereka sengaja berkumpul di depan gerbang tempat ibadah untuk menantikan umat yang selesai ibadah memberikan uangnya.
Penulis: Luthfi Khairul Fikri |
Menurutnya, pemakaman itu mulai ramai didatangi peziarah dari keluarga ke Permakaman Teluk Buyung pukul 08.00 WIB, sampai pukul 19.00 WIB.
Namun begitu, ia menerangkan bahwa ada juga makam sudah lama tak dikunjungi oleh pihak keluarga, sehingga terkadang nampak tak terawat.

Suwanda juga tak menampik bahwa terkadang secara sukarela untuk membersihkan dan merapihkan makam tersebut saat Tahun Baru Imlek seperti ini.
"Sebulanan sebelum Imlek lah, sebelumnya kan banyak semak dan sampah yang berserakan di makam nya, makanya kita langsung bersihkan," jelasnya.
Saat membersihkan pemakaman, yang memiliki luas 12 hektare itu, juga dibantu 12 pegawai lainnya termasuk anak dan istrinya yang membantu.
"Total pegawai yayasan sih 12. Dibagi-bagi sesuai masanya. Kalau saya tengah karena orang lama, udah miliknya gitu. Sesuai miliknya jadi pembersihan ini," kata dia.
• Dugaan Corona Ditularkan Kelelawar dan Ular di Kala Derita Warga Wuhan yang Diisolasi Bertahan Hidup
Sementara, untuk kapasitas permakaman sendiri saat ini sudah dinyatakan melebihi kapasitas dengan mencapai 1.000 makam yang tersebar di area tersebut.
"Sekarang, sudah penuh."
"Untuk total makam sendiri Gak kehitung."
"Lebih 1000-an."
"Susah menghitungnya," katanya.
• Seperti Ini Kondisi Kawasan Kapuk Tampak Masih Tergenang Meski Tidak Ada Rumah Warga yang Tergenang
Sementara, salah satu peziarah bernama Roni Setiawan (40) mengaku datang bersama anak dan istrinya untuk menghormati dan menjaga tradisi dari orangtuanya.
"Jadi, tradisi ziarah saat Imlek ini kita untuk menghormati dan mendoakan mereka yang sudah berada di sana," kata dia.
Adapun, permakaman Teluk Buyung yang telah berdiri sejak ratusan tahun silam ini tercatat dimiliki oleh Yayasan pancaran Tridharma Budha Bekasi.