Jawab Kritik PKS Soal Keseringan ke LN, Prabowo Sebut Kunjungannya ke LN Demi Kepentingan Negara
Jawab Kritik PKS Soal Keseringan ke LN, Prabowo Sebut Kunjungannya ke LN Demi Kepentingan Negara
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto merespons kritik Partai Keadilan Sejahtera soal lawatannya ke sejumlah negara sejak dilantik pada Oktober 2019.
Prabowo menyatakan, kunjungannya ke luar negeri (LN) itu demi kepentingan negara, utamanya dalam hal alat utama sistem pertahanan (alutsista).
"Memang kita butuh untuk keliling, menjajaki kemungkinan-kemungkinan. Kita harus pelajari alutsista yang ada," ujar Prabowo di DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2020).
• Prabowo Subianto Akui Sandiaga Uno Berpotensi Jadi Presiden 2024, Tapi Masih Lama, Masil Lama itu
• Kerangka Manusia Terduduk di Sofa Dipastikan Pria Setengah Baya, Polisi Buka Hotline 081343520327
Dia menyebutkan, Pemerintah Indonesia perlu mendapatkan dukungan dari negara lain untuk membangun kekuatan pertahanan.
Menurut Prabowo, pemerintah perlu menjajaki peluang agar negara-negara lain mau menjual alutsista mereka kepada Indonesia.
"Kita juga harus minta dukungan dari negara-negara lain karena belum tentu alutsista itu diberi kepada kita untuk dibeli," ucapnya.
Sebelumnya, sejumlah politisi Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) mengkritik kunjungan kerja Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang hingga saat ini tercatat sudah ke tujuh negara.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengingatkan mengenai pesan Presiden Joko Widodo yang sempat menyatakan bahwa kunjungan atau studi ke luar negeri juga bisa dilakukan melalui ponsel.
• Mami Soleh, Ketua Komunitas Gay Tulungagung Ditangkap karena Cabuli 11 Anak, Korban Lain Agar Lapor
"Pak Jokowi saat 16 Agustus 2019 lalu mengingatkan agar meminimalkan kunjungan ke luar negeri. Bahkan secara demonstratif beliau menunjukkan via HP-nya, kunjungan luar negeri bisa melalui HP (ponsel). Dunia sudah terkoneksi," kata Mardani kepada wartawan, Jumat (17/1/2020).
Selain itu, kata dia, kunjungan kerja ke luar negeri mesti memiliki tujuan yang jelas.
Mardani berharap ada timbal balik yang setimpal dari kunjungan kerja Prabowo ke tujuh negara itu.
• Video : Sucikan Rupang Dewa di vihara Dharma Bhaki Petak 9 Glodok
"Kunjungan ke luar negeri monggo saja dilakukan, tetapi mesti dipastikan return on investment-nya jauh lebih baik. Dan semua perlu disampaikan kepada publik secara transparan," ujar dia.
Adapun Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, sebelumnya mengatakan, lawatan Prabowo ke tujuh negara sebagai bentuk perhatian khusus terhadap modernisasi alutsista TNI.
"Beliau akan fokus enam bulan ini pada alutsista dan istilahnya ini komponen utama, perhatian khusus beliau terhadap TNI," ujar Dahnil di Kantor Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Dahnil kemudian menegaskan bahwa kepergian Prabowo ke berbagai negara merupakan bagian dari diplomasi pertahanan.
• KPK Sebut Harun Masiku Sudah Jadi DPO, ICW Ingatkan Dugaan Harun Berada di LN Sebagai Kabar Bohong
Bahkan, konsentrasi Prabowo itu membuatnya kerap tak menghadiri undangan seremonial.
"Enam bulan ini Pak Prabowo fokus dengan alutsista, makanya banyak undangan macam-macam masuk ke Pak Prabowo untuk hadir ke acara-acara seremonial itu jarang dihadiri," ucap dia.
Komentar Fadli Zon
Sementara itu politikus Gerindra Fadli Zon menilai apa yang dilakukan Prabowo Subianto sudah tepat.
"Saya kira apa yang dilakukan Pak Prabowo sejauh ini tepat," ujar Fadli Zon, di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2020).
• Kepada KPAI Pihak Sekolah Mengaku Siswi yang Lompat dari Lantai 4 Sekolah Sering Murung
Fadli Zon mengatakan kunjungan kerja yang dilakukan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut perlu dilakukan.
Salah satunya untuk menjalin kerja sama dan berkomunikasi dengan negara-negara sahabat.
Menurut anggota Komisi I DPR RI tersebut, hal tersebut perlu dilakukan guna meminimalisir ancaman dari luar negeri dan memperkuat pertahanan Indonesia sendiri.
"Saya kira memang sudah waktunya ya. Seharusnya kan pertahanan kita itu juga terkait pertahanan ancaman dari luar negeri. Sehingga kita harus menjalin suatu kerja sama, dialog, komunikasi dengan pihak-pihak yang tepat," katanya.
Sementara itu Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menegaskan, diplomasi pertahanan yang dilakukan Prabowo dengan negara-negara asing tersebut atas perintah Presiden Joko Widodo.
• Pembangunan Jalan Tol Jakarta Cikampek II Selatan Ditargetkan Selesai pada Hari Lebaran 2020
"Kunker itu atas perintah Presiden, dalam rapat terbatas (diminta) untuk meninjau meningkatkan hubungan kerja sama pertahanan dengan negara-negara yang dikunjungi," kata Dasco di DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (17/1/2020).
"Ini sekaligus melihat alat-alat pertahanan. Jadi bukan kehendak Pak Prabowo untuk jalan-jalan," ujar dia.
Dasco pun meminta PKS tidak genit berkomentar. Ia mengatakan, kepergian Prabowo ke luar negeri tersebut telah melalui keputusan rapat terbatas menteri dan presiden.
"Ya dalam rapat terbatas (diminta Jokowi). Dalam rapat-rapat bidang pertahanan. Satu lagi, (PKS) jangan genit," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dikritik PKS karena Sering Kunjungan ke Luar Negeri, Ini Jawaban Prabowo", Penulis : Tsarina Maharani