Aksi OPM
KKB Tembak Bus PT Freeport Setelah Sebelumnya Lukai Anggota Brimob, Pelakunya Kabur Masuk Hutan
TIM gabungan TNI-Polri mengejar penembak bus PT Freeport Tembagapura Timika, Papua, Senin (13/1/2020) pagi.
TIM gabungan TNI-Polri mengejar penembak bus PT Freeport di Tembagapura, Timika, Papua, Senin (13/1/2020) pagi.
"Tim masih melakukan pengejaran, gerombolan pelaku melarikan diri ke dalam hutan setelah melakukan penembakan," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal.
Diduga pelaku merupakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
• Asabri Didera Isu Korupsi Rp 10 Triliun, di Mana Prabowo?
Sementara, situasi pasca-penembakan di area tambang PT Freeport, AM Kamal menegaskan masih dalam kondisi aman dan kondusif.
Seusai kejadian, lanjut AM Kamal, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpau didampingi Kasatgas Amole dan Kapolres Mimika, langsung mengecek lokasi kejadian, tepatnya di MP 53-54.
Beruntung tidak ada korban jiwa akibat penembakan itu, hanya kerugian material, yakni satu bus mengalami pecah kaca dan satu bus lainnya mengalami bekas tembakan di dua titik.
• IRAN Akui Tak Sengaja Tembak Pesawat Ukraina, Sebut Amerika Penyebab Bencana
"Olah TKP sudah dilakukan. Kami juga sudah koordinasi dengan PT Freeport Indonesia terkait pelaksanaan pengamanan di area tambang," tambah AM Kamal.
Anggota Brimob Ditembak
Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengunjungi personel Brimob yang ditembak KKB di Kabupaten Nduga, di RS Mitra Masyarakat Kabupaten Mimika, Jayapura, Minggu (12/1/2020).
Anggota Brimob Polda Maluku Bharatu Luky Darmadi menjadi korban penembakan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kenyam, Kabupaten Nduga, Sabtu (11/2/2020).
Korban mengalami luka tembak di bagian paha kiri akibat penyerangan tersebut.
• 23 Menteri Kabinet Indonesia Maju Belum Laporkan Harta Kekayaan ke KPK, Deadline-nya 20 Januari
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, kunjungan itu dalam rangka memeriksa kondisi korban.
"Kapolda Papua memberi semangat sebagai Bhayangkara negara agar cepat pulih dan kembali dapat bertugas," kata Ahmad dalam keterangan tertulis, Minggu (12/1/2020).
Menurut Ahmad, kondisi Bharatu Luky Darmadi sesuai hasil observasi dokter, dilaporkan dalam keadaan normal.
• Bukan Cuma Qasem Soleimani, Komandan Garda Revolusi Iran Juga Jadi Target AS tapi Gagal Dibunuh
Korban diketahui telah bisa makan dan berkomunikasi.
"Direncanakan korban akan dirujuk ke Jakarta dengan Pesawat Airfast sore ini pukul 16.00 WIT."
"Untuk mendapat penanganan di Rumah Sakit Kramatjati Polri," terangnya.
• BREAKING NEWS: Bom Tas Meledak di Bengkulu, Satu Warga Terluka
Terkait penembakan tersebut, polri berjanji bersama TNI tak akan menolerir teror KKB.
"Saat ini personel gabungan TNI dan Polri masih melakukan pengejaran terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga," ucapnya.
Kronologi
Insiden penembakan bermula pada pukul 06.28 WIT, saat anggota Brimob Polda Maluku sedang melaksanakan kurve di pos.
Kemudian, Bharatu Luky Darmadi menuju tempat pembuangan sampah di sekitar ujung bandara, untuk membuang sampah.
Namun, saat menyeberang jalan, tepatnya di samping pos Brimob dengan jarak lebih kurang 50 meter, tiba-tiba terdengar bunyi tembakan.
• Hasto Kristiyanto: Ada yang Memframing Saya Terima Dana dan Gunakan Kekuasan Sembarangan
Rentetan tembakan itu berasal dari arah sebelah kanan Pos Brimob.
"Pada saat terdengar bunyi tembakan dan mengenai korban, Bharatu Luky Darmadi langsung berteriak ke arah Pos bahwa 'saya terkena tembak di paha'," kata Kamal dalam keterangan tertulis, Sabtu sore.
Korban yang terjatuh kemudian merayap ke samping selokan bandara.
• Indonesia Buka Peluang Kerja Sama dengan Cina di Natuna, Tiongkok Bilang Ada Tumpang Tindih Hak
Bharatu Luky mengambil posisi perlindungan di mesin molen.
Namun, saat itu masih terdengar bunyi tembakan rentetan ke arah korban.
Selanjutnya, anggota Pos Brimob melakukan tembakan balasan dan terjadi kontak senjata.
• DUA Nama Ini Diduga Bermain di Skandal Asabri dan Jiwasraya
Pukul 06.46 WIT, anggota pos lainnya menuju arah korban untuk mengevakuasi korban, dan selanjutnya dibawa ke Mapolsek Kenyam.
Pada pukul 08.20 WIT, tim medis dari TNI yang tiba di Mapolsek Kenyam langsung melakukan tindakan medis terhadap korban.
Hingga akhirnya korban dievakuasi ke Kota Timika, Kabupaten Mimika.
• Ada Tanda Tangan Hasto, Megawati, dan Yasonna di Surat Permohonan PAW Harun Masiku
Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengungkap adanya Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di sekitar perusahaan tambang eksplorasi bijih PT Freeport Indonesia.
Menurutnya, kelompok itu telah beraksi sejak lama dan ingin mengganggu perusahaan tersebut.
"Oh itu ada, KKB sebutannya, kelompok kriminal bersenjata."
• Sukmawati: Di Mana Bendera Hitam Bertuliskan Arab Saat Bangsa Indonesia Melawan Penjajah?
"Jadi mereka berkelompok, tapi sering melakukan perbuatan kriminal."
"Dan mereka bersenjata," kata Waterpauw dalam diskusi bertajuk 'Merajut Papua dalam Bingkai NKRI', di Gedung IASTH, Kampus UI Salemba, Jakarta, Selasa (12/11/2019).
Namun, ia menyebutkan personel KKB tersebut juga tidak begitu banyak.
• Partai NasDem Targetkan Jadi Jawara Pemilu 2024, Pengurusnya Bakal Sampai Desa dan Kelurahan
Menurut Waterpauw, kelompok tersebut bisa memiliki senjata karena mencuri dan merampas dari aparat keamanan.
"(Personel) tidak banyak, mereka berkelompok. Mungkin daripada mereka nganggur, mereka freeman, mereka tidak punya gaya apa-apa."
"Modalnya merebut senjata anggota, mencuri, merampas, menganiaya anggota."
• Patrice Rio Capella Komentari Partai Nasdem, Anak Buah Surya Paloh Berniat Laporkan ke Polisi
"Dan dengan senjata yang mereka miliki itu, melakukan kekerasan itu tidak hanya kepada aparat, masyarakat mereka sendiri," ungkapnya.
Waterpauw menuturkan, motif yang disuarakan KKB ialah masalah kesejahteraan atau masalah ekonomi.
Selain menimpa Freeport, kelompok itu juga kerap meminta 'bantuan' kepada pengusaha dan pemerintah.
• Prabowo Baru Tahu Indonesia Sudah Bisa Buat Bahan Pendorong Roket
"Motifnya ekonomi, perusahaan-perusahaan, pemerintah, pengusaha-pengusaha tertantang sama mereka untuk meminta bantuan."
"Mau makan enak tetapi dengan caranya seperti itu," terangnya.
"Maka itu perlu kita buka dialog, komunikasi dengan mereka."
• Prabowo Minta Rapat Kerja Bareng Komisi I Digelar Tertutup, Sempat Debat dengan Effendi Simbolon
"Tapi mereka tidak pernah mau, karena mereka menjaga batas itu biar terlalu enak," tuturnya. (Theresia Felisiani/Igman Ibrahim)