Pesawat Jatuh
Gelombang Protes Rakyat Iran Terjadi Dampak Pesawat Berpenumpang 176 Jiwa Tega Dihabisi dengan Rudal
Gelombang protes dilakukan oleh publik di Iran setelah Iran mengakui, mereka menembak jatuh pesawat Ukraina yang membawa 176 jiwa.
Kepala keamanan Ukraina Oleksiy Danilov mengatakan kepada BBC bahwa rudal itu mengenai pesawat di bawah kokpit, yang membunuh pilot secara instan.
Juru bicara pemerintah, Ali Rabiei membantah jika peristiwa sebenarnya telah ditutup-tutupi, meskipun hari-hari penyangkalan di mana Rabiei sendiri telah menolak, klaim terjadi penembakan sebagai perang psikologis.

Penjagaan aparat bagi para korban kecelakaan pada Sabtu malam berubah menjadi protes kemarahan rakyat.
Ketegangan juga meningkat karena polisi menangkap duta besar Inggris karena mereka dianggap bersalah dengan berada di lokasi demonstrasi.
Tentu saja, klaim Iran langsung memicu reaksi London karena menilai penangkapan duta besar mereka adalah menyalahi hukum internasional.
• Terungkap Keberadaan Harun Masiku Dipastikan di Luar Negeri pada Saat Dua Hari Sebelum Ditangkap KPK
Teheran mengakui pada hari Sabtu bahwa pesawat itu secara tidak sengaja ditembak jatuh adalah pesawat Ukraina International Airlines, yang seketika menewaskan semua 176 orang di dalamnya pada hari Rabu.
Warga Iran berkumpul untuk mengambil bagian dalam protes anti-pemerintah di sekitar lapangan Azadi di Teheran pada Minggu malam.
Penyanyi Alireza Assar telah mengunggah video Instagram tadi malam di mana ia menyuarakan 'simpatinya kepada orang-orang di negaranya' setelah kecelakaan itu dan mengumumkan, ia akan keluar dari konser.

Kantor berita resmi Iran IRNA menyatakan klaim, penyanyi itu telah membatalkan acara untuk mengenang para korban peristiwa tragis baru-baru ini di Iran.
Namun, video Assar juga menyuarakan dukungan bagi para demonstran yang melakukan protes di Iran November lalu, menurut BBC Persia.
Protes November meletus berturut-turut karena harga gas dinaikkan dan lebih dari 300 orang dikhawatirkan tewas, setelah Pengawal Revolusi diduga menembaki pengunjuk rasa.
Tindakan Iran untuk membunuh rakyat sipil memang bukan pertama kali terjadi.
Protes antipemerintah dilanjutkan di Teheran pada akhir pekan lalu dengan orang-orang bersenjata prorezim kembali dituduh telah menembaki demonstran dengan kejam.
Sementara itu, Kimia Alizadeh, yang memenangkan medali perunggu untuk Iran di Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, mengumumkan pada hari Sabtu bahwa ia telah meninggalkan negara itu untuk selamanya.
Kimia Menyampaikan protes dan kritik terhadap sistem politik Iran untuk kemunafikan, berbohong, ketidakadilan, dan gila pujian.