Perang AS vs Iran

TIMUR Tengah Memanas, Menlu RI Retno Marsudi Panggil Dubes Iran M Azad dan Dubes AS Donovan Jr

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memanggil Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Azad dan Duta Besar AS untuk Indonesia Joseph R Donovan Jr.

screenshoot twitter/@Menlu_RI
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memanggil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph R Donovan Jr. pada Senin (6/1/2020) sore, terkait ketegangan antara kedua negara. 

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memanggil Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Azad dan Duta Besar AS untuk Indonesia Joseph R Donovan Jr. pada Senin (6/1/2020) sore, terkait ketegangan antara kedua negara.

Saat menyampaikan sambutan dalam Perayaan Natal Kemlu RI, Senin malam, Menlu Retno menyatakan bahwa pemanggilan dubes Iran dan AS penting untuk menyampaikan pesan perdamaian dan bahwa penyelesaian perbedaan dengan cara kekerasan tidak menguntungkan bagi siapapun.

"Kita berharap masing-masing pihak dapat menahan diri secara maksimal agar tidak terjadi eskalasi konflik lebih lanjut," kata Retno.

Jika terjadi eskalasi konflik antara Iran dan AS, menurut dia, akan menimbulkan ketidakstabilan di kawasan Timur Tengah yang kemudian berdampak ke seluruh dunia---terlebih kondisi ekonomi global sudah cukup tertekan tanpa ada konflik baru.

 Rusak Parah Akibat Banjir, Warga Pondok Gede Permai Rela Jual Murah Mobilnya

 BREAKING NEWS: Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun, Ria Irawan Meninggal Dunia karena Kanker

 Ria Irawan Meninggal karena Kanker Getah Bening, Ini Gejalanya yang Sering Dianggap Sepele

 Ini Sosok Curtis Jones, Pencetak Gol Termuda Liverpool yang Sukses Singkirkan Pasukan Ancelotti

Secara khusus Menlu Retno juga menyampaikan bahwa terkait Timur Tengah, Indonesia memiliki kepentingan langsung untuk melindungi jutaan WNI yang tinggal, hidup, dan bekerja di kawasan tersebut.

Karena itu, memburuknya situasi di Timur Tengah pasti akan berdampak pada masyarakat Indonesia di kawasan itu.

"Sebetulnya pesan ini bukan yang pertama kali kita sampaikan karena sebelumnya sudah ada rilis setelah peristiwa itu terjadi, tetapi sekarang ada baiknya saya mengirimkan pesan secara langsung agar para dubes kemudian melaporkan kepada ibu kota masing-masing," kata Retno.

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia 
✔@Menlu_RI

 
Ketegangan antara Iran dan AS kembali meningkat setelah komandan Pasukan Quds, sayap Garda Revolusi Iran, Qasem Soleimani terbunuh akibat serangan udara militer AS di Bandara Internasional Baghdad, Irak, pada Jumat (3/1/2020).

 UPDATE Gedung 4 Lantai Roboh di Slipi, Begitu Tembok Retak Karyawan Minimarket Langsung Keluar

Presiden AS Donald Trump, yang memerintahkan serangan udara tersebut dan mengancam akan menyerang 52 sasaran di Iran jika negara itu menyerang orang Amerika atau aset AS sebagai balasan atas kematian Soleimani.

Di sisi lain, Iran mengecam tindakan Trump dan menyebutnya sebagai "teroris berdasi".

Menyebut pembunuhan Soleimani "sama saja dengan perang", Iran berjanji akan melakukan serangan balasan.

Iran juga tidak lagi mematuhi semua pembatasan yang diterapkan dalam kesepakatan nuklir pada 2015.

 Isak Tangis Pecah Saat Pemakaman Remaja yang Tewas Terbawa Arus Kali Sentiong

KBRI Kuwait imbau WNI waspada

Kedutaan Besar Indonesia di Kuwait City mengimbau warga negara Indonesia yang berdomisili di Kuwait untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan situasi di negara tersebut, terkait eskalasi konflik di Iran dan Irak.

“Perkembangan situasi di Iran dan Irak menunjukkan adanya potensi konflik lanjutan. Walaupun tidak terlibat dalam konflik, berbagai negara, termasuk Kuwait, masih mungkin terkena dampak karena kedekatan geografis,” demikian dikatakan dalam keterangan tertulis KBRI Kuwait City yang diterima di Jakarta, Senin.

 KISAH Kakek Sulaeman Rumahnya Kebanjiran Enam Meter, Terjebak di Atap Berjam-jam Belum Dievakuasi

Oleh karena itu, KBRI pun mengeluarkan sejumlah imbauan bagi para WNI, termasuk untuk tetap tenang dan waspada, serta mengikuti perkembangan situasi di Kuwait dari sumber resmi yakni instansi pemerintah setempat dan media berita resmi.

“Selalu cek ulang dan konfitmasi kebenaran info lisan atau melalui media sosial dengan KBRI Kuwait, instansi terkait dan sumber resmi lain,” demikian KBRI Kuwait City.

KBRI juga mendorong WNI untuk melaporkan diri dan keluarga yang dapat dilakukan secara daring melalui laman www.peduliwni.kemlu.go.id, konsultasi melalui hotline +96597206060 atau langsung datang ke KBRI Kuwait City.

 TEGUR Medina Zein Gara-gara Rilis Kasusnya Molor, Kabid Humas Polda: Sudah Tidak Usah Dandan

Lebih lanjut, WNI juga dihimbau untuk membawa dokumen indentitas lengkap seperti kartu identifikasi Kuwait (civil ID) dan paspor Indonesia, baik dalam bentuk dokumen asli maupun fotokopi.

WNI juga diminta memastikan keamanan penyimpanan semua dokumen asli apabila sewaktu-waktu diperlukan.

“Selalu ikuti arahan polisi dan petugas keamanan Kuwait di lapangan. Perkuat jejaring info dan aktif saling berkoordinasi internal komunitas WNI di Kuwait, khususnya Koordinator Wilayah dan Koordinator Lapangan Contingency Plan Evakuasi WNI di Kuwait,” demikian KBRI.

Sebelumnya,  Menteri Pertahanan Iran Amir Hatami menyatakan bahwa Iran akan mengambil langkah pembalasan atas pembunuhan Mayor Jenderal Qassem Soleimani, komandan Pasukan Elite Quds, pada Jumat pagi, demikian dilansir Kantor Berita IRNA.

Jenderal Senior Iran Dibunuh, Sentimen Anti-Amerika Semakin Mendunia

Presiden Iran Hassan Rouhani dan Pemimpin Agung Iran Ayatollah Ali Khamenei sama-sama memberikan respons senada atas kematian Soleimani akibat serangan roket oleh pesawat nirawak AS di Bandara Internasional Baghdad.

Keduanya menyebut bahwa Iran akan lebih bertentangan lagi dengan AS.

Amerika Serikat telah membunuh komandan militer kenamaan Iran, Qassem Soleimani dalam serangan semalam di Irak yang direstui Presiden AS Donald Trump.

Seorang pejabat senior pemerintahan  Trump mengatakan Soleimani telah merencanakan serangan segera terhadap personel AS di Timur Tengah.

Soleimani, seorang jenderal berusia 62 tahun yang mengepalai pasukan Penjaga Revolusi Iran di luar negeri, dianggap sebagai tokoh paling kuat kedua di negara itu setelah Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei. (Antaranews)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved