Gedung Ambruk
Dua Anak Buah Anies Baswedan Beda Suara Soal Izin Bangunan yang Ambruk di Slipi
DUA anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beda suara soal izin bangunan yang ambruk di Slipi, Senin (6/1/2020) pagi.
Sementara, Dinas Penaman Modal dan Pelayan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI Jakarta menyebut gedung yang ambruk itu tidak berizin.
• TOTAL 11 Orang Terluka Akibat Gedung Runtuh di Slipi, 3 Driver Ojol Ikut Jadi Korban
Kepala DPMPTSP DKI Jakarta Benny Chandra mengatakan, gedung tersebut tidak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) dan izin menggelar kegiatan usaha.
"Enggak ada izinnya sama sekali di data DPMPTSP," ungkap Benny saat dikonfirmasi wartawan, Senin (6/1/2020).
Benny menyebut bangunan yang lokasinya dekat turunan Flyover Slipi arah Tanah Abang itu, merupakan gedung lama.
• Mahfud MD Tegaskan Indonesia Takkan Perang Melawan Cina, tapi Juga Ogah Negosiasi Soal Natuna
Namun, pihaknya tak mengetahui secara pasti kapan gedung itu berdiri.
"Enggak ada di PTSP (izinnya) Itu bangunan lama," ucap Benny.
Sebelumnya, Total ada 11 korban yang terdampak robohnya gedung di Kota Bambu Selatan, Slipi, Palmerah Jakarta Barat, Senin (6/1/2020).
• Jadi Calon Kuat Dampingi Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, Ini Kata Indra Sjafri
Seluruh korban berhasil dievakuasi dan telah dibawa ke dua rumah sakit di Jakarta.
Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Budi Purnama mengatakan, sebanyak 8 orang merupakan korban yang berada di dalam gedung.
• BREAKING NEWS: Sebuah Bangunan Roboh di Palmerah Jakarta Barat, Simak Video Terkini
Sedangkan 3 orang lagi merupakan korban yang melintas di samping gedung.
"Total korban 11 terdampak, yakni 8 orang dalam gedung dan 3 orang dari luar gedung," jelas Budi ditemui di lokasi, Senin siang.
Kata Budi, sebanyak 3 orang dievakuasi mandiri oleh warga, dan 5 korban yang terjebak di dalam gedung dievakuasi oleh petugas.
• Ikut Kerja Bakti di Kampung Makasar, Warga Korban Banjir Sebut Anies Baswedan Gubernur Rasa Presiden
Kelima orang tersebut, kata Budi, sebelumnya terjebak di lantai 2 gedung.
Sedangkan 3 korban lainnya merupakan ojek online yang melintas di samping gedung dan terdampak reruntuhan.