Banjir di Bekasi
UPDATE Pemkot Bekasi Dapat Bantuan Rp 2 Miliar dari Provinsi Jabar untuk Penanganan Banjir
Pemerintah Kota Bekasi mendapatkan bantuan dana dari Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 2 miliar.
Penulis: Muhammad Azzam |
Adapun rinciannya, Sajekti menerangkan 24.999 pengungsi itu terdiri dari 8.971 anak-anak, 7.914 lansia dan sisany orang dewasa. Mereka tersebar di 45 titik lokasi pengungsian di 10 Kecamatan.
"Tapi jumlah pengungsi mulai berkurang, karena kebanyakan rumah mereka sudah mulai surut. Waktu awal mula banjir tanggal 1 mencapai 49 ribu," jelas dia.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bekasi, Reni Hendrawati mengatakan, pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk mengevakuasi dan membantu masyarakat Bekasi yang terdampak banjir.
• VIRAL Video Korban Banjir Nyanyi di Genteng Rumah, BNPB: Tingkatkan Kesiapsiagaan Masuki Musim Hujan
"Bantuan sudah kami berikan secara bertahap kepada seluruh warga Bekasi yang terdampak banjir," katanya.
Ia menjelaskan bantuan berupa logistik makanan, obat-obatan hingga kebutuhannya lainnya sudah terpenuhi. Selain dari Pemkot Bekasi, berbagai bantuan datang dari Provinsi Jawa Barat, kementerian, swasta hingga pemerintah pusat.
"Sekarang ini proses pemulihan, rumah-rumah mulai dibersihkan dan warga mulai kembali ke rumah. Kita pastikan jajaran pemkot hingga tingkat Kecamatan dan Kelurahan turun melakukan penanganan," paparnya. (MAZ)
Warga Diminta Urus Sendiri Dokumen Rusak karena Banjir
Pemerintah Kota Bekasi memastikan bakal membantu dan mempermudah pembuatan dokumen catatan sipil milik warganya yang terendam banjir.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kota Bekasi Taufik Hidayat mengatakan pihaknya siap memfasilitasi warganya untuk pembuatan dokumen catatan sipil yang rusak karena banjir.
"Tentu kami juga akan memberi dispensasi kepada warga yang terkena banjir untuk pembuatan dokumen catatan sipil yang baru," ucap Taufik saat ditemui di Kantor Kelurahan Kali Baru, Sabtu (4/1/2020).

Kendati begitu, untuk pelayanan Dukcapil Kota Bekasi sendiri akan berangsur normal secara maksimal mulai Senin (6/1/2020) mendatang.
Taufik juga menghimbau kepada warganya untuk mengurus sendiri dalam pembuatan dokumen catatan sipil yang mengalami rusak ataupun hilang karena banjir.
"Jadi gini warga itu harus datang sendiri jangan nyuruh orang. Karena yang namanya nyuruh orang pasti akan memberikan imbalan," tegas dia.