Banjir Tahun Baru 2020

Camat Makasar Mengeluhkan Kondisi Aliran Listrik di Pemukiman Cipinang Melayu karena Masih Padam

Camat Makasar, Kamal Alatas mengecam kinerja petugas PLN yang dinilai lamban melakukan pengecekan meteran listrik warga.

Penulis: Joko Supriyanto |
Warta Kota/Adhy Kelana
Pasca dilanda kebanjiran, banyak yang terlihat luluh lantak. Banjir lumpur masih terlihat di mana-mana, jalan perumahan rusak, toko dan rumah warga pun berantakan, Jumat (3/1/2020). Sebagian kalangan warga terlihat lelah membersihkan lingkungannya. 

Meski banjir yang mengenangi pemukiman Cipinang Melayu Jakarta Timur sudah surut, dan sebagian warga tengah melakukan pembersihan rumah, tapi aliran listrik belum juga menyala.

Hal ini membuat Camat Makasar, Kamal Alatas mengecam kinerja petugas PLN yang dinilai lamban melakukan pengecekan meteran listrik warga, yang sempat terendam banjir.

"Kurang lebih ada 900 meteran listrik yang sampai sekarang belum menyala, ini kan kasihan sama warga kami juga yang sudah mulai kembali beraktifitas," kata Kamal di Cipinang Melayu, Sabtu (4/1/2020).

Kamal menilai seharusnya petugas yang dikerahkan diperbanyakan untuk segera mengecek meteran listrik rumah warga, warga tak berani menyalakan aliran listrik sebab meteran air sempat terendam banjir.

"Ini kan meteran listrik sempat kerendam, seharusnya kan segera di cek, jangan hanya 2 sampai 3 orang saja yang turun, bakal lama, sedangkan warga udah mulai beraktivitas," katanya.

Anies Baswedan Membantah Kabar Hoax yang Disebar Terkait Dana Banjir Dialokasikan untuk Formula E

Meski sebagian listrik rumah warga sudah menyala, namun masih ada beberapa pemukiman di RW 03, 02 dan 11 yang masih padam.

Untuk itu, dia berharap, PLN segera dapat merespon cepat mengenai masalah ini.

"Harapan kita ya meteran sempat terendam harusnya di cek ulang ini harus dilakukan secara cepat sehingga aktifitas bisa seperti biasa," ucapnya.

Camat Makasar, Jakarta Timur, Kamal Alatas.
Camat Makasar, Jakarta Timur, Kamal Alatas. (Warta Kota/Joko Supriyanto)

Sebelumnya diberitakan, meluapnya air di pemukiman warga akibat proyek Situ Rawa Besar rupanya menjadi perhatian Pemerintah Kota Depok dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).

Kepala Dinas PUPR Kota Depok, Dadan Rustandi mengatakan, pihaknya akan melakukan kajian terhadap luapan air yang terjadi di sempadan Situ Rawa Besar.

Ada tiga hal, kata Dadan, yang nantinya masuk dalam kajian, pertama, menyiapkan pompa air sementara untuk menyedot genangan air.

“Kedua, melakukan pelebaran outlet Situ Rawa Besar ke arah Beji. Ketiga, melakukan penertiban bangunan ilegal serta pembebasan lahan untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH),” ujar Dadan di Balai Kota Depok, Pancoran Mas, Jumat (27/12/2019).

Meluapnya air Situ Rawa Besar dianggap Dadan dinilai mereka adalah hal wajar mengingat, saat ini, tengah dilakukan revitalisasi.

Hal itu menyebabkan situ tersebut belum berfungsi secara optimal.

 Sisi Asih Bantah Rebutan Pria dengan Farhannisa Suri Ungkap Mereka Sudah Putus Tiga Bulan Sebelumnya

Dadan mengaku, pihaknya sudah melakukan pengangkatan sedimen lumpur agar bisa maksimal dalam penyerapan air.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved