Banjir Jakarta

Sekeluarga Tewas karena Asap Genset, Ini Jumlah Karbon Monoksida Genset yang Bisa Sebabkan Kematian

Sekeluarga Tewas karena Asap Genset, Ini Jumlah Karbon Monoksida Genset yang Bisa Sebabkan Kematian

Penulis: Joko Supriyanto |
Kolase foto/net
Ilustrasi-- 4 anggota keluarga tewas keracunan genset di Jalan Kayu Manis Selatan VI, RT 001/009, Pulogadung, Kamis (2/1/2019). Ini penjelasannya 

Satu keluarga di Pulogadung tewas, keracunan asap genset yang diletakkan di dalam rumah kontrakan berukuran 3x5 meter di Jalan Kayu Manis Selatan VI, RT 001/009, Pulogadung, Jakarta Timur.

Korban ditemukan dalam keadaan terbujur kaku posisi terlentang dengan mengeluarkan darah dari mulut, hidung dan telinga, bahkan kondisi muka para korban pun menghitam.

Hal itu diungkapkan oleh saksi, Jayadi (35) selaku tetangga korban.

Asap genset bisa sebabkan kematian karena mengandung karbon monoksida yang sangat membahayakan.

Sebagai contohnya, saat menghirup 35 ppm karbon monoksida, Anda akan mulai mengalami sakit kepala.

Korban Keracunan Genset di Pulo Gadung Wajahnya Menghitam, Keluar Darah dari Hidung

Kondisi 4 Anggota Keluarga Tewas Keracunan Genset Keluar Darah dari Hidung dan Telinga

Kemudian jika menghirup sampai 200 ppm, Anda akan mengalami penurunan kesadaran.

Menghirup 800 ppm, Anda akan mual, muntah, dan kehilangan kesadaran.

Ketika menghirup sampai dengan 1.600 ppm karbon monoksida, Anda akan mengalami peningkatan detak jantung secara drastis.

Lalu saat kadar karbon monoksida mencapai 12.800 ppm, kematian sudah mengintai dalam 3 menit berikutnya.

Menurut Jayadi, korban seperti layaknya orang yang tengah tertidur, hanya saja mengeluarkan darah dari mulut korban.

"Pas liat itu darah dari hidung, mulut dan telinga, darahnya juga sudah kering.

Wajah juga hitam. Abis itu saya gak berani buat liat lagi, saya langsung lapor ke warga," kata Jayadi saat ditemui, Jumat (3/1/2020).

Korban Banjir di Halte Jembatan Baru Tak Tersentuh Bantuan, 3 Hari Tidak Ganti Baju dan Gatal-gatal

Jayadi mengatakan jika satu keluarga ini memang baru menempati rumah kontrakan itu selama satu tahun belakangan ini.

Korban Mahmudi (35) merupakan seorang pedagang arum manis dan pembuat mainan anak-anak dari botol kemasan air minum.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved