Banjir Jakarta
Kondisi 4 Anggota Keluarga Tewas Keracunan Genset Keluar Darah dari Hidung dan Telinga
Keempatnya dalam keadaan sudah tidak bernyawa dengan kondisi darah keluar dari mulut, hidung dan telinga.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Dian Anditya Mutiara
Satu anggota keluarga di Jakarta Timur ditemukan tewas di kamar kontraknya Jalan Kayu Manis Selatan VI, RT 001/009, Pulogadung.
Korban sekeluarga tewas akibat keracunan asap genset.
Korban diketahui bernama Mahmudi (35), Ayu (31), Selvi (9) dan Eza (4) tewas ditemukan di kamarnya.
Keempatnya dalam keadaan sudah tidak bernyawa dengan kondisi darah keluar dari mulut, hidung dan telinga.
Pantauan Wartakotalive.com saat ini kondisi rumah korban sudah dipasangi garis polisi.
Tak ada anggota keluarganya yang berada di rumah kontrakan itu, kontrakan itu pun dalam keadaan tertutup.
• BREAKING NEWS: Satu Keluarga di Pulo Gadung Tewas Diduga Akibat Terpapar Asap Genset
Informasi yang didapat jika keempat jenazah sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati Jakarta Timur sejak Kamis (2/1) malam.
Namun beberapa warga sekitar pun juga nampak berkumpul di depan rumah kontrakan korban.
Salah satu saksi Jayadi (35) mengatakan jika dirinya tak mengetahui secara pasti kematian korban.
Ia mengetahui korban meninggal setelah bersama kakak ipar korban mengecek kondisi korban yang dalam keadaan terbujur di tempat tidur.
"Kalo meninggalnya saya nggak tahu pasti. Cuma saya emang yang pertama yang tahu, sama kakak iparnya yang mau anter makanan," kata Jayadi saat ditemui di Pulogadung, Jumat (3/1/2020).
• KRONOLOGI Tewasnya Satu Keluarga yang Keracunan Asap Genset di Pulogadung
Jayadi menyebut jika korban ditemukan ketika kakak ipar korban, Jumari tengah mengantarkan makanan untuk korban sekitar pukul 22.30 WIB.
Jumari kaget melihat korban dalam keadaan terbujur kaku dan kondisi di dalam rumah sudah gelap gulita.
"Saya lagi kerja bengkel, adeknya nyamperin saya minta tolong katanya kakak iparnya pada kaku semua, nah saya masuk, pas masuk yang saya liat mereka pada tidur, saya balik lagi tu ambil senter karena gelap kan," katanya.
Saat itu, Jayadi mengaku tak memiliki firasat apapun, bahkan saat melihat para korban dalam keadaan seperti orang tertidur pada umumnya.