Banjir Jakarta
KRONOLOGI Tewasnya Satu Keluarga yang Keracunan Asap Genset di Pulogadung
Saksi mata menceritakan kronologi ditemukannya satu keluarga tewas karena keracunan asap genset di Pulogadung, Jakarta Timur.
Penulis: Joko Supriyanto |
Saksi mata menceritakan kronologi ditemukannya satu keluarga tewas karena keracunan asap genset di Pulogadung, Jakarta Timur.
Jayadi (35) salah satu saksi tewasnya satu keluarga yang keracunan asap genset di Pulogadung, mengaku tak menyangka jika satu keluarga yang ditemui satu hari lalu sudah dalam keadaan tak bernyawa.
Menurut Jayadi, dirinya dan juga kakak ipar korban lah yang pertama kali menemukan
Mahmudi (35), Ayu (31), Selvi (9) dan Eza (4) dalam kondisi tak bernyawa di kamar kontrakanya Jalan Kayu Manis Selatan VI, RT 001/009, Pulogadung.
• Pasutri Tewas Akibat Kebakaran yang Dipicu Lilin di Kampung Pulo yang Sedang Banjir
"Saya itu Rabu (1/1) malam itu masih ketemu, masih ngobrol didepan rumahnya sampai jam 21.00. Makannya itu saya juga kaget," kata Jayadi saat ditemui, Jumat (3/1/2020).
Menurut Jayadi pada Rabu (1/1) sejak siang sudah terjadi pemadaman listrik, sebab pemukiman itu juga terdampak banjir setinggi 40 centimer, kendati demikian air tak sampai masuk rumah korban.
• Waspada Penipuan Penyewaan Genset
Mahmudi, korban memang memiliki Genset. Geset itu biasanya digunakan korban untuk pekerjaanya sebagai penjual Arum Manis dan pengerajin boneka yang terbuat dari botol kemasan air minum.
"Dia ini emang punya genset buat kerjaanya jualan arum manis. Nah karena kebetulan mati lampu, ya dipakai buat nyalahi lampu di rumahnya. Siang itu saya juga masih charger hp di rumahnya," katanya.
Rabu (1/1) malam, Jayadi sempat berbincang dengan korban pada pukul 21.00 WIB, namun karena cuaca hujan deras pada malam hari itu, ia memutuskan untuk pulang ke rumah kontrakanya yang berada di belakang rumah korban.
Sejak saat itu ia tak melihat lagi korban. Jayadi akui jika ia tak memiliki firasat apapun, apalagi Jumadi memang kerap kali bangun siang hari, karena begadang setiap malamnya. Hingga malamnya ia diminta tolong oleh Jumari kakak ipar korban.
"Saya lagi kerja bengkel, adeknya nyamperin saya minta tolong katanya kakak iparnya pada kaku semua, nah saya masuk, pas masuk yang saya liat mereka pada tidur, saya balik lagi tu ambil senter karena gelap kan," katanya.
• PASCA Listrik Mati, Warga Bekasi Rela Rogoh Kocek Jutaan Rupiah Beli Genset untuk Usaha
Saat itu, Jayadi mengaku tak memiliki firasat apapun, bahkan saat melihat para korban dalam keadaan seperti orang tertidur pada umumnya. Setelah mengambil senter dan kembali lagi sontak Jayadi berteriak kaget.
"Saya kaget, sampai saya teriak itu juga. Ya gimana gak kaget pas liat pada berdarah, dari hidung, telinga, mulut. Langsung itu saya keluar minta tolong ke warga," katanya.
Jayadi mengaku memang saat pertama kali membuka pintu rumah korban dan masuk ke dalam rumah sudah merasakan udara yang cukup menyengat.
"Ya pas kedalam itu kayak gimana sih kita napas tapi ngak enak gitu, ngak begitu menyegat, cuma ngerasa ngak enak. Ya mungkin karena genset karena kan gensetnya ada di dalam samping mereka tidur," ucapnya.