Kolom
Catatan Akhir Tahun Fadli Zon di Bidang Ekonomi Strategi untuk Menghadapi Ancaman Resesi Ekonomi
Setelah tahun lalu, perekonomian bisa tumbuh 3,6 persen, pertumbuhan ekonomi global tahun ini diperkirakan hanya akan menyentuh angka 3,0 persen.
Investor masih mengalirkan duitnya ke sini karena tingkat bunga di negeri kita masih lebih tinggi jika dibanding negara-negara lain.
• Fadli Zon Sebut Majelis Taklim Harus Lapor Kemenag dan Diawasi Polisi Adalah Bentuk Kemunduran
Namun, derasnya arus modal yang distimulasi selisih suku bunga lebar ini bisa kapan saja berhenti, yang membuat ekonomi kita jadi rentan.
Krisis bisa datang tiba-tiba.Pemerintah seharusnya waspada. Target-target pembangunan yang tak masuk akal sebaiknya disesuaikan kembali dengan situasi ekonomi dan kemampuan keuangan Pemerintah.
Sebab, tanpa target dan orientasi yang jelas, kegiatan pembangunan hanya akan menguapkan anggaran belaka, tapi tak akan memberikan efek pengganda yang berarti.
Saya tak terkejut, misalnya, mendapati kenyataan perguliran Dana Desa dalam empat tahun terakhir ternyata tidak berimbas banyak terhadap pengurangan angka kemiskinan dan ketimpangan di perdesaan.
Sebelum ada Dana Desa, Pemerintah mampu menurunkan jumlah penduduk miskin di perdesaan rata-rata sebesar 3,1 persen per tahun.
Namun, sesudah ada Dana Desa, penurunan jumlah penduduk miskin di perdesaan dalam empat tahun terakhir ternyata hanya sebesar 2,7 persen saja per tahun.
Penurunan tingkat kesejahteraan di desa juga bisa dilihat dari penurunan tingkat upah buruh.
Pada September 2019, tingkat upah buruh petani riil adalah sebesar Rp38.278 per hari.
Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan angka pada 2013 lalu, yang mencapai Rp 39.618 per hari.
• IPW Mengungkap Pengakuan Pelaku Penyiraman Air Keras pada Novel Baswedan Merupakan Anggota Brimob
Ini tentu saja ironis.
Sesudah enam tahun, tingkat upah buruh di perdesaan justru mengalami penurunan.
Sebagaimana sudah sering saya sampaikan, ini semua terjadi karena seluruh sumber daya, termasuk Dana Desa, dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur, bukan membangun sektor produksi yang berhubungan langsung dengan daya beli masyarakat.
Dari pengelolaan Dana Desa kita melihat potret nyata kegagalan Pemerintah dalam menentukan prioritas pembangunan.
Tak semestinya kepentingan jangka pendek, yaitu memperbaiki daya beli untuk menghidupkan efek pengganda, diabaikan demi kepentingan jangka panjang berupa pembangunan infrastruktur fisik.
• Tetangga Ungkap Iis Dahlia Jarang Bergaul yang Menempati Rumah Mewah Seharga Miliaran Rupiah,