Breaking News:

Gerhana Matahari

Ada Wanita Hamil di Kabupaten Bekasi Sembunyi di Kolong Ranjang Saat Gerhana Matahari Akibat Mitos

Fenomena gerhana matahari yang terjadi pada Kamis (26/12/2019), ternyata masih disikapi dengan mitos.

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Gede Moenanto
Warta Kota/Joko Supriyanto
Adanya fenomena alam Gerhana Matahari Cincin membuat masyarakat penasaran dan kini Taman Ismail Marzuki mendadak membludak pengunjung ramai-ramai menyaksikan Gerhana Matahari Cincin, Kamis (26/12/2019). 

Fenomena gerhana matahari yang terjadi pada Kamis (26/12/2019), ternyata masih banyak disikapi sebagai mitos oleh sebagian warga Kabupaten Bekasi.

Mereka memercayai mitos gerhana matahari tidak baik untuk wanita hamil karena bisa membuat anak yang dikandungnya tompelan.

Maka dari itu, sebagian wanita hamil di Kabupaten Bekasi setiap gerhana matahari muncul memilih masuk ke kolong ranjang atau tempat tidur.

“Iya memang masih ada keyakinan dan pemikiran tersebut. Kepercayaan itu diyakini agar anaknya tidak tompel setelah lahir nanti,” kata Pelaksana Tugas Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bekasi, Athoilah Murdjid, Kamis (26/12/2019).

Wali Kota Bekasi Minta Doa Masyarakat Kota Bekasi Saat Menjelaskan Dirinya Dipanggil Pihak Istana

Athoilah menyebut kepercayaan itu masih terjadi di Kabupaten Bekasi, khususnya wilayah pedalaman pemukiman penduduk.

"Masih ada seperti itu disini (Kabupaten Bekasi), tapi kebanyakan mereka yang di pedalaman. Kalau warga yang sudah hidup di perkotaan, sudah meninggalkan kepercayaan tersebut," ungkap dia.

Akan tetapi, lanjut dia, kepercayaan itu lambat laun menghilang beriringan dengan perkembangan teknlogi yang canggih dan keterbukaan informasi.

"Yang masih ada kepercayaan itu tak banyak, itu juga mereka yang di pedalaman. Tapi saya yakin lama-lama hilang, apalagi penyebab terjadinya fenomena itu sudah dijelaskan secara ilmiah dengan teknologi," ungkap dia.

Masjid Raya Menyediakan 2 Teleskop untuk Memantau Gerhana Matahari Cincin yang Disambut Antusias

Ia menambahkan untuk gerhana matahari yang berlangsung pada Kamis (26/12/2019), tidak semua warganya dapat menyaksikan. Pasalnya, gerhana itu juga tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.

“Kalau gerhana matahari sekarang ini hanya mengeluarkan sinar berbentuk seperti cincin. Kejadian itu harus dilihat dengan alat bantu seperti kacamata hitam, karena sinarnya pekat sekali dan rawan buat kesehatan,” kata Athoilah.

Diberitakan juga, Wakil Walikota Bekasi, Tri Adhianto ikut melaksanakan salat gerhana matahari bersama ribuan warga di Masjid Agung Al Barkah, Jalan Veteran, Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bekasi Selatan, pada Kamis (26/12/2019).

Pantauan Wartakota, para warga atau jamaah mulai berdatangan ke masjid sejak pukul 10.30 WIB. Wakil Walikota Bekasi Tri Adhianto juga tiba sebelum azan zuhur.

Salat gerhana matahari atau salat sunah kusuf dimulai usai melaksanakan salat zuhur.

Ribuan jamaah nampak khusyuk dalam melaksanakan salat gerhana matahari ini.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved