Munas Golkar
UPDATE Munas Golkar, 11 DPD Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Sekaligus Capres 2024
mendukung Menko Perekonomian itu menjadi Ketua Umum, tetapi mendorong menjadi calon presiden di Pemilu 2024.
Rapat Paripurna III dalam Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar mendengar pandangan umum seluruh DPD tingkat I dan II terkait calon ketua umum Partai Golkar di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2019).
Hingga istirahat tengah hari, sebanyak 11 DPD Partai Golkar merespons baik laporan pertanggungjawaban DPP yang dipaparkan Airlangga.
Selain itu, 11 DPD ini menyatakan dukungan untuk Airlangga sebagai Ketua Umum.
Dukungan untuk Airlangga bisa terus bertambah mengingat pernyataan DPD akan dilanjutkan usai istirahat siang. Ke-11 DPD tersebut terdiri dari DPD Papua Barat, DPD Bengkulu, DPD Maluku Utara, DPD Kalimantan Barat, DPD Sumatera Selatan, DPD Papua, DPD NTT, DPD Sulawesi Utara, DPD Jawa Barat, DPD Sumatera Utara, dan DPD Gorontalo.
• Mundur dari Pencalonan Ketum Golkar, Peserta Munas Minta Jokowi Beri Hadiah Sepeda kepada Bamsoet
• VIDEO: Jokowi Minta Kementerian Gunakan Youtuber Untuk Bumikan Pancasila
Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Gorontalo Rusli Habibie menyatakan, pihaknya tak hanya mendukung Menko Perekonomian itu menjadi Ketua Umum, tetapi mendorong menjadi calon presiden di Pemilu 2024.
"Kami akan berusaha agar beliau jadi Capres. Agar kita tidak menghabiskan waktu mendorong kader lain jadi presiden RI," kata Rusli.
Senada dengan Rusli, Ketua DPD Sumatera Selatan Alex Noerdin meminta agar Airlangga bersedia dicalonkan Partai Golkar menjadi capres.
• Disuntik Mati Akibat Kurang Laku, Harga Bekas pun Terjun Bebas, Yamaha Xabre Digantikan Yamaha MT-15
Hal serupa, juga disampaikan DPD-DPD lainnya.
"Kami dari Sumsel memohon meminta kepada Airlangga untuk bersedia dicalonkan (capres) dan Sumsel mendukung serta memilih pak Airlangga kembali memimpin Golkar sebagai ketum yang akan datang," kata Alex.
Secara terpisah, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan, dukungan dari DPD-DPD tersebut, tak menutup kemungkinan akan berpengaruh pada pemilihan ketua umum secara aklamasi.
"Jika pandangan daerah ini dan organisasi pendiri Partai Golkar menyatakan dukungan kepada Pak Airlangga satu-satunya, itulah yang akan dijadikan dasar pada sidang paripurna. Memberikan satu keputusan, nanti kecenderungannya aklamasi," kata Ace.
• Manohara dan Melanie Subono Tegor Shopee & Tokopedia Gara-Gara Monyet Pantai
Bamsoet Mundur
Sebelumnya, Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo mundur dari pencalonan ketua umum Partai Golkar pada Selasa (3/12/2019).
Mundurnya Bambang Soesatyo dilakukan menjelang Musyawarah Nasional atau Munas Partai Golkar yang berlangsung pada Selasa malam ini.
Kabar ini diungkap politisi Partai Golkar yang juga ketua tim pemenangan Bambang Soesatyo, Ahmadi Noor Supit. Menurut dia, langkah ini diambil untuk mencegah perpecahan partai berlambang beringin itu.
"Demi menjaga persatuan di partai, mencegah perpecahan, maka dengan kesadaran penuh, dengan sangat terpaksa demi partai, saya katakan kemudian Mas Bambang Soesatyo mengundurkan diri dari pencalonan," ucap Supit.
• Kumpulkan Rp 40 Ribu Tiap Hari Demi Bisa Umrah, Buruh Cuci Ini Malah Jadi Korban First Travel
Sebelumnya, Bambang Soesatyo menjadi pesaing kuat bagi calon petahana yang juga Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
Kubu Bambang Soesatyo juga kerap menyampaikan kritik atas mekanisme pencalonan dalam Munas Partai Golkar.
Hal terakhir yang dipermasalahkan adalah mengenai surat berisi syarat dukungan 30 persen untuk maju sebagai ketua umum.
Supit memahami bahwa pihaknya masih memiliki dukungan besar agar Bambang Soesatyo maju sebagai calon ketua umum.
• Ini 5 BUMN yang Memiliki Usaha Hotel di Luar Bisnis Intinya, PT Pegadaian Cukup Banyak
Namun, langkah ini diambil agar partai beringin itu tak terbelah. "Sebagai tokoh, kader Golkar, sebagai orang yang sangat cinta kepada Golkar... tapi sekali lagi demi keutuhan partai," ucap Supit.
Sementara itu Ketua Komite Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar, Maman Abdurahman mengatakan, pihaknya belum menerima surat resmi dari Bambang Soesatyo soal mundurnya Bambang dari bursa calon ketua umum.
Panitia Munas, kata Maman, baru menerima informasi dari media massa soal kabar mundurnya Wakil Koordinator bidang Pratama Partai Golkar itu.
"Sampai hari ini kami dari komite pemilihan baru membaca via media, bahwa Pak Bamsoet (Bambang Soesatyo) berdasarkan informasi dari media menyatakan mundur," kata Maman sebelum pembukaan Munas Golkar di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (3/12/2019).
"Sampai hari ini belum ada statement atau surat resmi dari beliau," tuturnya.
• Keponakan Soeharto Tak Punya Sepatu Basket Waktu SD, Akhirnya Dapat Sepatu Ini: Gue Beli Rp 20 Juta
Karena belum ada pernyataan resmi dari Bambang ke panitia Munas, hingga saat ini Ketua MPR itu masih dinyatakan memenuhi syarat sebagai calon ketua umum.
Panitia belum mencoret nama Bambang Soesatyo dari daftar caketum Golkar.
"Kami belum bisa memasukkan beliau dalam kategori tidak memenuhi syarat," ujar Maman.
Untuk diketahui, Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo mundur dari pencalonan ketua umum Partai Golkar pada Selasa (3/12/2019).
Mundurnya Bambang Soesatyo dilakukan menjelang Musyarawah Nasional atau Munas Partai Golkar yang berlangsung pada Selasa malam ini.
• Begini Rekayasa Lalu Lintas di Kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan pada 3-31 Desember 2019
Kabar ini diungkap politisi Partai Golkar yang juga ketua tim pemenangan Bambang Soesatyo, Ahmadi Noor Supit.
Menurut dia, langkah ini diambil untuk mencegah perpecahan partai berlambang beringin itu.
"Demi menjaga persatuan di partai, mencegah perpecahan, maka dengan kesadaran penuh, dengan sangat terpaksa demi partai, saya katakan kemudian Mas Bambang Soesatyo mengundurkan diri dari pencalonan," ucap Supit.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Munas Golkar: Hingga Siang Ini, 11 DPD Dukung Airlangga Jadi Ketum dan Capres", Penulis : Haryanti Puspa Sari