Breaking News

Jokowi Ungkap Masih Banyak Pihak Senang Impor Minyak karena Untungnya Gede dan Bisa Dibagi-bagi

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) melihat masih banyak pihak yang senang impor minyak.

Biro Pers/Setpres - Muchlis Jr
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas bersama jajaran terkait untuk membahas langkah-langkah dan antisipasi dalam menanggapi perkembangan ekonomi dunia di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2019). 

"Karena memang kami menyadari bahwa persoalan bangsa ini, salah satunya defisit transaksi berjalan," tutur Pramono Anung di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/11/2019).

Oleh sebab itu, kata Pramono Anung, TPA berkeyakinan Ahok mampu membenahi persoalan internal Pertamina.

Serta, menekan impor minyak dan gas (migas), yang selama ini dikerap dilakukan oleh Pertamina maupun PLN.

 Ditolak Serikat Pekerja Pertamina, Ahok: Dia Enggak Tahu Saya Lulusan S3 dari Mako Brimob

"Jadi penugasan Pak Ahok paling utama di Pertamina adalah hal-hal berkaitan dengan itu."

"Jangan sampai Pertamina tidak mau berubah, masih berkeinginan impor minyak."

"Padahal kami sudah punya substitusinya, di antaranya adalah minyak kepala sawit, baik itu B20, B30, dan akan dikembangkan menjadi B50," beber Pramono Anung.

Stok BBM Cuma Cukup untuk 12 Hari

Staf Ahli Direktur Logistic Supply Chain & Insfrastructur Pertamina Rifky Effendi Hardijanto mengungkapkan, stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia terus menurun.

Rifky menjelaskan, stok BBM di Indonesia terus mengalami penurunan hingga sekarang hanya cukup untuk 12 hari saja.

"Permintaan kita tinggi, tapi stok kita turun dari 17 hari, sekarang itu 12 hari stok BBM."

 Saut Situmorang Bakal Jadi Intelijen Lagi Setelah Tuntaskan Tugas di KPK

"Dengan luas wilayah yang seperti ini, tidak cukup 12 hari itu, idealnya 90 hari," ujarnya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (27/11/2019).

Ia bercerita, stok BBM sebelum krisis moneter 1998 mencapai 35 hari, namun IMF memerintahkan untuk memangkas jumlah tersebut setelah Indonesia kolaps.

"IMF datang beri perintah untuk kurangi biaya jadi maksimal 22 hari. Dipotong 13 hari, banyak program penghematan," katanya.

 FPI Bilang Cuma Bakal Tak Dapat Dana dari Pemerintah Jika SKT Tak Terbit, Organisasinya Tetap Eksis

Padahal, menurutnya ketahanan energi dibutuhkan untuk perekonomian negara, sehingga turunnya stok BBM dinilai berbahaya.

"Jadi Amerika Serikat itu punya stok jauh di atas itu, Jepang juga, sementara Thailand dan Vietnam mau ke sana."

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved