Kesehatan
Simak Ini, Pentingnya Seni bagi Tumbuh Kembang Anak dengan Autisme
Mayoritas anak dengan autisme memiliki kesulitan komunikasi dan bahasa tingkat parah, sehingga membutuhkan dukungan dan perawatan seumur hidup.
Penulis: | Editor: Fred Mahatma TIS
Pengunjung dapat berpartisipasi memberikan donasi, serta memperoleh 2 tanda mata secara pre-order, dengan syarat membeli minimal 2 tiket ’teamLab Future Park and Animals of Flowers, Symbiotic Lives’.
Adapun tanda mata ini dijual seharga Rp199.000 per buah mulai dari 20 November hingga 20 Desember mendatang.
Keuntungan dari penjualan tanda mata tersebut akan didonasikan seluruhnya kepada Sekolah Drisana.
Menurut.Dian, anak dengan autisme, seperti halnya anak-anak normal lainnya, membutuhkan kasih sayang dan dukungan dari lingkungan sekitarnya.
Namun, anak dengan autisme kerap dipandang sebelah mata, karena tidak dapat mengekspresikan emosinya seperti anak-anak normal.
Meskipun begitu, kondisi anak dengan autisme bisa berangsur-angsur membaik jika ditangani sejak dini, salah satunya melalui terapi seni.
"Melalui seni, anak dengan autisme dapat lebih mudah beradaptasi, berkomunikasi dengan baik, dan bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya," tutur Dian.
Pendiri Sekolah Drisana Zavnura Pingkan mengatakan, sekolah Drisana awalnya berdiri pada tahun 2014 dengan nama Sekolah Keana.
Namun karena adanya keterbatasan biaya, Sekolah Keana mengalami penggusuran pada awal tahun 2019, dan berubah nama menjadi Sekolah Drisana.
Saat ini Sekolah Drisana beroperasi dengan fasilitas belajar mengajar yang sangat terbatas.
Sekolah Drisana memiliki 9 orang murid dan 4 orang guru yang harus bergiliran.
Manfaat kegiatan seni pada anak dengan autisme :
1. Dapat digunakan untuk membantu masalah pemrosesan sensorik, seperti taktil (peraba) dan visual (pengelihatan).
2. Meningkatkan keterampilan motorik halus
3. Meningkatkan sosial emosional seperti regulasi diri, memahami kapan harus bertindak atau tidak, dan kapan menuangkan ide.
4. Menuangkan ekspresi. Anak dengan autisme menuangkan ide atau berekspresi sesuai dengan kesukaannya.
Membantu anak dengan autisme menyelesaikan konflik yang tidak dapat diungkapkan secara verbal.
5. Adaptable, mampu diarahkan, meningkatkan kesadaran diri, dan mengurangi stres.
6. Konsentrasi untuk menuntaskan pekerjaan, berpikir secara simbolis.
7. Menawarkan komunikasi visual.
8. Meningkatkan kemampuan untuk mengenali (dan merespons) ekspresi wajah.
