Kesehatan
Simak Ini, Pentingnya Seni bagi Tumbuh Kembang Anak dengan Autisme
Mayoritas anak dengan autisme memiliki kesulitan komunikasi dan bahasa tingkat parah, sehingga membutuhkan dukungan dan perawatan seumur hidup.
Penulis: | Editor: Fred Mahatma TIS
Nuryanti mengatakan tidak bisa dipukul rata, anak-anak dengan autisme minat di bidang seni. Semua tergantung minatnya.
Salah satunya Dipa (12) yang mulai suka gambar sejak usia 4 tahun. Mulai terapi dan tertarik dengan pencil.
Setelah bisa memegang pencil, ketika disediakan kertas bahkan sampai satu rim, semua digambar gajah.
Sampai kini juga yang digambar gajah terus. Orangtuanya kemudian menyimpan semua gambar gajah-gajah berbagai versi karya Dipa.
Sejak 2 tahun lalu, karya Dipa yang terus disimpan kemudian ditorehkan di tas, scraft dan lainnya.
Dari teman-teman dan keluarga ternyata karya Dipa banyak disukai.
Hampir sama yang dialami Anindhita (20). Menurut ibunya, gadis yang biasa disapa Nindhita ini hanya bisa diam saat menggambar. Bila tidak diam menjadi sangat aktif.
Gambarnya Nindhita 'agak nyeleneh'. Misalnya kaki ayam, badan kambing, muka ikan.
Sama seperti Dipa, sejak 3 tahun lalu, karya Nindita yang bercirikan 'monster' itu mulai dijual.
Pameran seni digital interaktif
Anak-anak dengan autisme bisa lahir dari keluarga manapun.
Sementara agar bisa mandiri dan bisa seperti anak-anak lain diperlukan serangkaian terapi. Tidak semua keluarga bisa membiayai ongkos-ongkos tersebut.
Berangkat dari hal tersebut, untuk membantu sekolah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Drisana yang mau menerima anak ABK dari golongan manapun, memerlukan dana untuk operasional.
Chief Executive Officer SGE Live Mervi Sumali mengatakan, turut mendukung anak dengan autisme untuk terus tumbuh dan berkembang melalui eksplorasi dan kolaborasi seni, salah satunya melalui ‘teamLab Future Park and Animals of Flowers, Symbiotic Lives’.
Melalui pameran seni digital interaktif ini, para pengunjung, tidak terkecuali anak dengan autisme dapat berimajinasi dan mengekspresikan diri sebebas-bebasnya.
Tanda mata edisi khusus
Selain mendorong anak dengan autisme untuk terus berkarya dalam seni, SGE Live bersama Dian Sastrowardoyo juga menggalang donasi untuk Sekolah Drisana, melalui penjualan tanda mata edisi khusus karya Dian Sastrowardoyo, serta Prinka Dipa dan Nindhita.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/sorak-gemilang-entertainment_dian-sastrowardoyo_anak-berkebutuhan-khusus-drisana.jpg)