Kesehatan
Simak Ini, Pentingnya Seni bagi Tumbuh Kembang Anak dengan Autisme
Mayoritas anak dengan autisme memiliki kesulitan komunikasi dan bahasa tingkat parah, sehingga membutuhkan dukungan dan perawatan seumur hidup.
Penulis: | Editor: Fred Mahatma TIS
Selain mendorong anak dengan autisme untuk terus berkarya dalam seni, SGE Live bersama Dian Sastrowardoyo juga menggalang donasi untuk Sekolah Drisana, melalui penjualan tanda mata edisi khusus karya Dian Sastrowardoyo, serta Prinka Dipa dan Nindhita.
BERDASARKAN data World Health Organization, dari 160 anak di dunia, setidaknya terdapat 1 anak dengan autisme, atau dalam istilah medis penyintas Autism Spectrum Disorder (ASD).
ASD adalah gangguan perkembangan otak yang memengaruhi kemampuan penyintasnya dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Gejala ASD mulai ditemui sejak kanak-kanak, dan berlangsung hingga remaja bahkan dewasa.
• 4 Kecerdasan Anak Autisme di Atas Rata-rata, Ini Orang-orang Terkenal Penyandang Autisme
• Cerita Dian Sastro Tentang Anaknya yang Autisme, Kenali Tanda-tanda Autisme Sejak Dini
• Kenali Gejala Autisme Sejak Dini Agar Segera diIntervensi
Nuryanti Yamin, Ortopedagog dan Co-Founder Drisana Center mengatakan, meskipun gejala ASD dapat ditemui pada masa kanak-kanak, hanya sebagian kecil anak dengan autisme yang dapat hidup mandiri hingga dewasa.
Mayoritas anak dengan autisme memiliki kesulitan komunikasi dan bahasa tingkat parah, sehingga membutuhkan dukungan dan perawatan seumur hidup.
Beberapa indikator anak dengan autisme adalah ekspresi wajah datar, tidak menggunakan bahasa tubuh, jarang memulai komunikasi, dan tidak meniru aksi atau suara.
Lalu, bicara sedikit atau tidak sama sekali, membeo kata, intonasi bicara aneh, tampak tidak mengerti kata, serta mengerti dan menggunakan kata secara terbatas.
Nuryanti menjelaskan, intervensi sejak dini sangat penting dilakukan, untuk mendorong perkembangan anak dengan autisme.
Salah satu cara yang terbukti efektif dalam mengembangkan kemampuan komunikasi dan interaksi sosial anak dengan autisme adalah melalui kegiatan seni.
"Seni menyenangkan buat anak dan orangtua. Ketika anak melakukan kegiatan seni bisa mengasah sensoris motorik, mengenal warna, bisa mengekspresikan perasaan," paparnya.
"Ketika kemampuan bahasa tidak bisa, bisa dengan menggambar. Untuk mengontrol emosi juga dengan seni," imbuh Nuryanti dalam konferensi pers kolaborasi Sorak Gemilang Entertainment dan Dian Sastrowardoyo dalam penggalangan dana untuk Sekolah Khusus Anak Berkebutuhan Khusus Drisana, Rabu (20/11/2019).
Menurutnya, tidak hanya anak dengan autisme saja, setiap anak yang minat akan melakukan kegiatan terus menerus.
Pada anak dengam autisme, ketika anak minat pada menggambar tugas terapis dan juga orangtua untuk memulai dari titk nol.
Misalnya mulai treatment pegang pensil, mengenal bentuk, dan warna.
