Kesehatan
Jakarta Barat Menargetkan Terdapat 0 Kasus Penularan HIV pada Tahun 2030
Oleh karenanya, dilakukan perluasan layanan tes HIV dan menambah Rumah Sakit yang mampu memberikan layanan tes HIV.
Penulis: Desy Selviany |
Data ini meningkat dari tahun 2018 lalu, yang mencapai 5.423 selama beberapa tahun.
Direktur RSUD Kabupaten Bekasi, Sumarti mengatakan, kondisi itu tentunya dinilai cukup memrihatinkan.
Pasalnya, jumlahnya terus meningkat dari tahun 2018 lalu.
"Prihatinnya beberapa di antaranya diketahui ada yang masih anak-anak," ujar Sumarni kepada awak media, Senin (12/8/2019).
• Terungkap Warga Merasa Daging Kurban Olahan Koki Bintang Lima Keasinan dan Semur Kok Pakai Cabai
Sumarni menuturkan, RSUD Kabupaten Bekasi membuka pelayanan khusus rawat jalan HIV, yakni Klinik Pelangi.
Klinik ini khusus melayani pasien rawat jalan HIV.
"Satu hari kita bisa layani sekitar 500 orang. Mulai dari orang dewasa sampai anak-anak,” katanya.
Selain kasus HIV, kata Sumarni, kasus Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung kongestif dan Tuberculosis (TB) juga memilik angka yang cukup tinggi.
• Anies Baswedan Ungkap Maksud dan Tujuan Dapur Kurban untuk Menekan Potensi Daging Basi
Sumarni menyebut, berdasarkan data RSUD Kabupaten Bekasi 2018 lalu, pasien rawat jalan gagal jantung kongestif menduduki peringkat pertama dengan jumlah 8.486. Sedangkan TB sebanyak 5.689.
Untuk semester pertama 2019, kasus gagal jantung kongestif sebanyak 1.826 pasien dan TB sebanyak 1.805 pasien.
Untuk kasus HIV dan TB saat ini bisa sepenuhnya dilayani di RSUD Kabupaten Bekasi.
Sedangkan untuk operasi jantung, rumah sakit milik daerah ini merujuk ke rumah sakit lain jika memerlukan tindakan operasi.
“Kita sudah ada kajian."
"Kita ingin mengembangkan rumah sakit untuk pelayanan operasi jantung, pasang ring jantung."
"Saya sudah belajar ke RS Harapan Kita."