Pengajian Sesat di Mamaju, Bayar Rp 300.000 hingga Rp 700.000 Dijanjikan Bisa Lihat Tuhan

Jamaah yang ingin bergabung ke kelompok ini wajib membayar biaya tertentu untuk melihat Tuhan mulai Rp 300.000 hingga Rp 700.000 per orang.

YouTube metrotvnews
Aliran sesat di Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat. 

Ketua Kemenag Mamuju Syamsuri Halim
Sebab, aliran ini tidak sesuai dengan ketentuan dan memiliki amaliah yang berbeda dengan ajaran Islam sehingga dapat dikatakan menyimpang.

"Sebuah aliran menyimpang dari ketentuan. Ajaran pokoknya adalah Islam, tetapi dia menyimpang dari pokok ajaran Islam, baik secara Rububiyyah dan Uluhiyyah," katanya.

Syamsyuri juga menyebutkan, aliran ini memberikan tafsiran tentang Tuhan secara materil, yakni dalam bentuk penjelasan terukur.

"(Tuhan) tidak bisa diukur, terukur kan berarti berada di antara ruang waktu. Kita hanya mengatakan Tuhan itu ada karena yakin dengan penjelasan kitab suci," tuturnya.

Ia mengungkapkan, saat ini pihaknya sudah melakukan tindakan-tindakan pencegahan dengan malakukan sosialisasi kepada masyarakat tekait kriteria aliran-aliran yang menyimpang.

Pesan Kekasih Jadi Bensin Tambahan Rachmat Irianto Bela Timnas Indonesia di SEA Games 2019 Filipina

Apabila ada ajaran yang tidak umum dari kelompok tertentu diharapkan masyarakat segera melaporkan kepada pihak yang berwajib.

"Misalnya salat lima waktu, Tuhan tidak bisa dilihat di dunia. Junub harus mandi wajib, karena hadas besar. Kalau ada pendapat lain maka harus diwaspadai. Bukan kita mau menghalangi mereka ikut pengajian, tetapi jangan sampai mereka salah arah," katanya.

Tindakan pencegahan akan terus dilakukan agar aliran serupa tidak meluas di masyarakat.

 Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ada Pengajian Menyimpang di Mamuju, Bayar Segini Bisa Lihat Tuhan Lewat Cahaya, 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved