Erick Thohir Kecewa Ada Bos BUMN Makan di Restoran Mahal Padahal Perusahaannya Merugi
ARYA Sinulingga, staf Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, mengungkapkan bosnya pernah merasa kecewa terhadap salah satu bos BUMN.
ARYA Sinulingga, staf Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, mengungkapkan bosnya pernah merasa kecewa terhadap salah satu bos BUMN.
Kekecewaan itu dikarenakan bos BUMN tersebut makan di restoran mewah, padahal perusahaan yang dipimpinnya sedang memiliki masalah finansial.
"Pak Erick sempat keras ngomong, beliau katakan pernah ke salah satu restoran di Thamrin bertemu dengan eksekutif BUMN."
• Mirip Kisah Joker, Penyiram Soda Api di Jakarta Barat Berbuat Jahat karena Kepahitan di Masa Lalu
"Makan di tempat cukup mahal mewah, tapi ketika dilihat keuangan BUMN tersebut rugi," ungkap Arya di Kementerian BUMN, Rabu (20/11/2019).
Menurut dia, sebagai petinggi BUMN, seharusnya bisa prihatin terhadap kondisi perusahaan saat sedang merugi.
Apalagi, kerugian BUMN, katanya, merupakan kerugian untuk negara.
• Jadi Target Teroris, Pengamat Intelijen Sarankan Polisi Ubah Penampilan
"Bukan tidak boleh (makan di restoran mewah), untuk sesuatu yang layak kita dapatkan."
"Tapi harus punya hati dan akhlak ketika perusahaan rugi ya mereka ikut prihatin (sesuaikan) gaya hidup," paparnya.
"Kalau dia pengusaha swasta punya uang sendiri, kalau rugi yang kena keluarganya. Kalau BUMN rugi larinya ke negara," paparnya.
• Ini Kisah Dibalik Rangkulan Mesra Presiden PKS dengan Surya Paloh yang Bikin Jokowi Cemburu
Untuk itu, Erick Thohir berpesan agar para petinggi BUMN mempunyai akhlak yang baik.
Hal itu sebagai bekal untuk membawa BUMN menjadi perusahaan berkinerja baik.
"Pak Erick juga sampaikan bahwa bila BUMN baik, maka ekonomi Indonesia juga baik."
• Selain Tembak Mati Dua Terduga Teroris di Deli Serdang, Densus 88 Juga Ciduk Tiga Orang di Aceh
"Pak Erick sampaikan juga dibutuhkan akhlak baik para pemimpin BUMN ini," beber Arya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, masih mengikuti proses seleksi.
Dari proses ini, dia bisa menjadi komisaris ataupun direksi di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Bisa dua-duanya (komisaris atau direksi). Ini pakai proses seleksi. Masih dalam proses," kata Jokowi seusai memberikan DIPA 2020 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/11/2019).
• Kapolda Minta Pemerintah Pekerjakan 40 Aktivis Kampus Asal Papua di BUMN, Ini Alasannya
Jokowi turut menyinggung kinerja Ahok yang sempat menjadi Wakil Gubernur DKI mendampingi dirinya kala itu.
Disinggung apakah Ahok merupakan rekomendasi dirinya, Jokowi tidak menjawab tegas.
"Kita tahu kinerjanya. Nanti penempatannya di mana, itu proses seleksi yang ada di Kementerian BUMN," ungkap Jokowi.
• Pastikan Pilkada Tetap Digelar Langsung, Jokowi Dinilai Tak Mungkin Khianati Panggungnya Sendiri
Dikonfirmasi apakah Ahok akan mengisi jabatan di PT Pertamina seperti isu-isu yang beredar? Jokowi juga tak menjawab.
Mantan Wali Kota Solo ini meminta masalah teknis penempatan ditanya langsung kepada Menteri BUMN Erick Thohir.
"Tanyakan ke Menteri BUMN. Itu sangat teknis, tanyakan ke Menteri BUMN," ucapnya.
• BREAKING NEWS: Ledakan Diduga Bom Terjadi di Polrestabes Medan
Sementara, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan BUMN memerlukan figur seperti Ahok.
"BUMN dengan 142 perusahaan, kita butuh figur yang bisa jadi pendobrak."
"Enggak mungkin 142 perusahaan dipegang oleh satu orang," ucapnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/11/2019).
• Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan Diduga Dilakukan Orang Pakai Atribut Ojek Online
Erick Thohir menilai, Ahok merupakan figur pendobrak dan sosok seperti itulah yang dibutuhkan di BUMN.
Ahok juga dinilai memiliki rekam jejak yang bagus untuk mempercepat pembangunan di BUMN.
"Kita harapkan ada perwakilan yang memang punya track record pendobrak untuk mempercepat daripada hal-hal yang sesuai diarahkan," tuturnya.
• KRONOLOGI Dua Polisi Tertembak Saat Bersihkan Senjata, Murni karena Keteledoran
Meski begitu, tetap saja Erick Erick belum mau bicara banyak BUMN mana yang akan diisi oleh Ahok.
"Sabar," cetusnya.
Terima Tawaran
Sebelumnya, Ahok disebut telah menerima tawaran untuk mengisi jabatan sebagai petinggi BUMN.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menuturkan, pertemuan antara Erick Thohir dan Ahok memang demi mengajak mantan Gubernur DKI Jakarta itu untuk bergabung di BUMN.
"Kita minta Pak Ahok untuk bergabunglah di BUMN. Di salah satu BUMN. Jadi untuk bantu kita lah," ujar Arya kepada Tribun Network, Rabu (13/11/2019).
• Densus 88 Langsung Olah TKP di Polrestabes Medan Seusai Aksi Bom Bunuh Diri
Ada sejumlah pertimbangan atau alasan BUMN membutuhkan sosok Ahok.
Menurut Arya, Ahok memiliki kapasitas yang mumpuni. Terutama, dari pengalaman di pemerintahan dan sebagai pengusaha.
"Karena beliau kan pernah menjadi pengusaha. Kemudian juga beliau pernah di pemerintahan, yang berhubungan dengan kebijakan publik."
• KRONOLOGI Sementara Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan, Pelaku Berjaket Ojek Online
"Jadi kan BUMN tidak hanya urusan untung-untung, tapi juga urusan pelayanan publiknya. Nah, ini yang kita harapkan dari Pak Ahok," tutur Arya.
Arya masih belum dapat memastikan Ahok akan mengisi posisi di BUMN bidang tertentu.
Isu beredar Ahok akan mengisi posisi sebagai bos Pertamina.
• Kapolda Ungkap KKB Papua Kerap Ganggu Freeport, Motifnya Mau Makan Enak
"Kita sudah tawarkan lah pasti, di bidang apa yang bisa beliau lakukan," imbuh Arya.
Arya juga belum dapat memastikan kapan Ahok akan duduk sebagai bos BUMN.
Sebab, harus melalui prosedural terlebih dahulu. Yang pasti Ahok sudah menerima tawaran tersebut.
"Pak Ahok sudah menerima," ujar Arya.
Harus Mundur dari PDIP
Ahok harus mundur dari partai politik jika nantinya mengisi posisi direksi atau komisaris di BUMN.
Hal ini disampaikan langsung oleh Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Fadjroel Rahman, Rabu (13/11/2019) sore, di Kompleks Istana kepresidenan, Jakarta.
Ahok merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Namun hingga kini, Ahok belum diketahui akan mengisi posisi apa di perusahaan pelat merah.
• Pengamat Sebut Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan Aksi Balas Dendam Atas Kematian Pimpinan ISIS
Ahok telah menyambangi Kantor BUMN dan bertemu Menteri BUMN Erock Thohir.
Pertemuan selama 1,5 jam membahas tawaran Erick Thohir pada Ahok untuk menjabat di salah satu BUMN.
"Tidak ikut dalam partai politik, tidak boleh berkecimpung dalam partai politik."
• Pelaku Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan Pakai Jaket Ojek Online, Begini Respons Go-Jek
"Kalau pun beliau mau masuk ke BUMN harus mengundurkan diri, karena BUMN itu ada surat semacam pakta integritas gitu."
"Tidak boleh ikut dalam partai politik atau aktif dalam kegiatan politik," terang Fadjroel.
Status Ahok sebagai mantan terpidana kasus penodaan agama, ditegaskan Fadjroel, tidak menjadi halangan.
• Kapolrestabes Medan dan Kapolda Sumut Sedang di Bogor Saat Bom Bunuh Diri Meledak
Yang terpenting, Ahok tidak pernah menjadi terpidana di kasus dugaan korupsi.
Terlebih, Presiden Joko Widodo sejak awal menekankan agar jajarannya mengedepankan aturan dalam mengisi posisi di BUMN.
"Jadi kalau mau masuk BUMN, masuk bersih, di dalam bersih-bersih dan keluar bersih. Begitu saja," jelasnya.
• INI Sosok Pelaku Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan, Pakai Jaket Ojek Online dan Bawa Ransel Besar
Soal posisi Ahok di BUMN, Fadjroel meminta agar masalah posisi dikonfirmasi langsung ke Menteri BUMN Erick Thohir.
"Jadi lebih baik ditanyakan langsung kepada pihak Kementerian BUMN," sarannya.
Terpisah, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menanggapi positif pertemuan Ahok dengan Erick Thohir.
• INI Identitas Bomber Polrestabes Medan yang Menyusup Manfaatkan Momen Ramainya Masyarakat Urus SKCK
Menurut dia, bagus jika Ahok bergabung di jajaran pejabat BUMN. Senada, Luhut juga enggan berkomentar posisi apa yang bakal diisi Ahok.
"Kan bagus dia (Ahok) masuk di BUMN," katanya, di Gedung DPR, Rabu (13/11/2019). (Ria Anatasia)