Kesehatan
Nilai Gizi dan Nutrisi Jagung, Bermanfaat Untuk Orang Bertubuh Kurus yang Ingin Lebih Berisi
Jagung juga merupakan makanan bebas gluten alami dan dapat dimakan oleh mereka yang menghindari gluten.
Asupan serat makanan dikaitkan dengan risiko lebih rendah beberapa penyakit, termasuk penyakit jantung dan kanker.
Terlebih lagi, makan serat cukup meningkatkan kesehatan pencernaan dan melindungi Anda dari masalah usus.
Jagung dapat melindungi terhadap masalah pencernaan tertentu, termasuk penyakit divertikular, yang ditandai peradangan saluran pencernaan.
Penelitian 18 tahun pada lebih dari 47.000 pria dewasa terkait makan popcorn setidaknya dua kali seminggu dengan risiko penyakit divertikular jauh lebih rendah.
Berdasarkan hasil yang terbatas ini, makan jagung dan popcorn dapat meningkatkan kesehatan usus dan mencegah penyakit pencernaan. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian.
• Makanan Sehat Apa Saja yang Harus Selalu Tersedia di Dapur Anda? Cari Tahu Yuk!
Gula darah dan mencegah penurunan berat badan
Jagung mengandung banyak tepung sehingga dapat meningkatkan gula darah Anda.
Penderita diabetes perlu membatasi asupan karbohidrat bertepung, termasuk jagung.
Penelitian fokus pada asupan jagung terbatas menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat lebih efektif dalam mengelola diabetes.
Studi terhadap 115 orang dewasa dengan obesitas dan diabetes tipe 2 menemukan bahwa makan makanan mengandung 1 kalori dari karbohidrat menghasilkan gula darah lebih stabil.
Selain itu, mengurangi kebutuhan obat dibandingkan mendapat 53 persen kalori harian dari karbohidrat.
Mengurangi makan produk jagung lainnya, terutama sirup jagung fruktosa tinggi, dapat membantu mencegah diabetes.
Satu studi menemukan bahwa prevalensi diabetes adalah 20 persen lebih tinggi di negara-negara dengan akses lebih mudah ke sirup jagung fruktosa tinggi, dibandingkan di tempat tidak ada sirup jagung.
Studi di Harvard selama 24 tahun di 133.468 orang dewasa menemukan bahwa setiap porsi tambahan jagung setiap hari dikaitkan dengan kenaikan 2 pon (0,9 kg) per interval 4 tahun. (Healthline.com)