Kesehatan
Bertubuh Gemuk Lebih Berisiko Tinggi Menderita Diabetes, Insulin Tidak Dapat Bekerja Maksimal
Akibat penumpukan lemak tersebut dan insulin tidak maksimal bekerja, maka akan membuat tubuh menjadi lemas.
Orang kelebihan berat badan atau obesitas kerap identik mengundang berbagai penyakit termasuk penyakit diabetes yang disebabkan karena kelebihan gula.
Dokter spesialis gizi klinik di RSCM, Dr dr. Fiastuti Witjaksono SpGK (K) mengatakan, bukan berarti mereka yang bertubuh gemuk menderita diabetes.
Tapi mereka yang kelebihan berat badan memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes.
Alasannya, mereka yang bertubuh gemuk memiliki banyak lemak.
Lemak yang menumpuk akan mengalangi fungsi insulin untuk mengubah gula menjadi energi untuk sel-sel dalam tubuh bekerja.
• Jadi Youtuber, Amel Carla Ingin Cerdaskan Generasi Muda Lewat YouTube
• Evelyn Anjani Berikan Dukungan terhadap Roy Kiyoshi Terkait Kasus Dugaan Konten Pesugihan
“Nggak identik, tapi risiko diabetesnya menjadi lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak obesitas," kata Fiastuti saat acara Gerakan Lawan Diabetes bersama Dia, di Kalcare Lotte Shopping Avenue, Jakarta Selatan, Rabu (13/11/2019).
"Lemaknya banyak, insulin yang merupakan kunci sel tidak bisa ngebuka, nggak bisa masuk gulanya ke dalam sel,” ucapnya lagi.
Akibat penumpukan lemak tersebut dan insulin tidak bekerja maksimal sehingga menyebabkan tubuh lemas.
Akibatnya, penderita ingin makan terus sehingga menyebabkan kadar gula dalam darah tinggi sehingga memicu diabetes.
“Jadi dia kayak lemes terus, pengen makan terus, laper terus, haus terus, tapi tidak masuk ke dalam selnya, gulanya ada di dalam pembuluh darah saja,” ujar Fiastuti.
• Kenali Gejala Diabetes pada Anak, Hati-hati Jika Makan Lahap Tapi Berat Badan Turun
• Mendeteksi dan Mengurangi Komplikasi Jangka Panjang pada Pasien Diabetes Pakai Cara Ini
Jika tidak cepat ditangani dengan gaya hidup sehat seperi makan sehat dan olahraga, dan penanganan medik maka diabetes tersebut akan memancing penyakit lainnya.
Penyakit lain yang muncul akibat diabetes seperti jantung dan stroke.
“Jika diabetes tidak terkontrol, gulanya tinggi, kadang hiperglikemia atau hipoglikemi itu tidak terkontrol, berisiko stroke, risiko serangan jantung, berisiko ginjalnya rusak,” kata Fiastuti.
Berdasarkan data dari Indonesia Diabetic Federation (IDF) pada tahun 2017, Indonesia berada di urutan keenam di dunia penderita diabetes dengan jumlah mencapai sekitar 10,3 juta orang.
Penyandang penyakit diabetes itu rentang usia antara 20 sampai 79 tahun.
Sedangkan berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, pederita diabetes di Indonesia naik menjadi 8,5 persen pada tahun 2018 dari 6,9 persen tahun 2013.
Jumlah orang yang menderita diabetes pada tahun 2018 diperkirakan mencapai 16 juta orang. (Apfica Tioconny Billy)
tubuh gemuk risiko diabetes
gejala penyakit diabetes
kesehatan tubuh
kelebihan berat badan
kelebihan gula
Waspada, Campak Rawan Menular di Lingkungan Padat Penduduk Terutama Anak dengan Imunitas Rendah |
![]() |
---|
Kenali Gejala Campak Sekilas Mirip dengan Covid19 dengan Penularan Lebih Cepat |
![]() |
---|
Jangan Terlena Kasus Covid-19 Melandai, Ini Pentingnya Vaksinasi Booster Kedua Menurut IDI |
![]() |
---|
Masuk Usia ke -50 Tahun, Prodia Dorong Transformasi Digital dan Layanan yang Lebih Personal |
![]() |
---|
95 Persen Balita dan Anak Terkena Campak, 5 Persen Dewasa Bisa Berpotensi Terjangkit |
![]() |
---|