Tawuran Warga

Bukan Air Keras, Ini Racikan Bahan Kimia yang Disiram Kepada Dua Siswi SMP Kebon Jeruk

Bahan kimia yang dipakai untuk menyiram AE dan PN dipastikan bukan air keras. Kemungkinan bahan kimia tersebut merupakan soda api dicampur dengan lili

Penulis: Desy Selviany |
CSR Live
Ilustrasi: Penyerangan dengan air keras jadi horor dan teror terhadap umat manusia, pelakunya sangat kejam dan harus dihukum berat. 

Hal yang sama diungkapkan AE. Gadis yang aktif di Paskibra itu menjadi korban yang paling banyak mendapatkan siraman air kimia.

"Ada di wajah bagian bawah bibir sama perut, sekarang sudah agak baik, tinggal dioles salep saja," kata AE.

 Anggota DPRD DKI Pertanyakan Anggaran Konsultan Kampung Kumuh Rp 556 Juta

Meski demikian keduanya belum berencana untuk kembali masuk ke sekolah.

Walaupun mengaku jenuh karena tidak bisa bertemu dengan teman-teman sepermainan, AE dan PN menuruti permintaan sekolah untuk istirahat terlebih dahulu.

"Sebenernya jenuh juga sih enak sekolah, tapi sekolah bilang istirahat dulu, jadi ya sudah diikuti saja," kata PN.

Diperkirakan keduanya mulai aktif ke sekolah Senin depan.

Pihak sekolah membenarkan kedua siswinya yang menjadi korban penyiraman air kimia mulai membaik.

Namun, mereka memberikan kesempatan untuk keduanya beristirahat dan menenangkan diri terlebih dahulu usai mendapatkan tindakan kriminal.

 Keberadaan PKL Ternyata Malah Merusak Tampilan Jalur Sepeda di Kembangan

"Biar mereka tenang dulu, nanti baru masuk lagi ke sekolah," kata Wali Kelas PN Khosim saat ditemui di SMPN 229 Jakarta.

Diberitakan sebelumnya Polsek Kebon Jeruk masih mendalami motif pelaku penyiraman cairan kimia terhadap seorang siswi di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu malam kemarin.

Polisi masih belum bisa memastikan cairan tersebut merupakan air keras.

"Penyidik telah mengirim sampel barang bukti dan saat ini sedang dianalisa di Pusat Labotarium Forensik," kata Kepala Polsek Kebon Jeruk AKP Erick Sitepu saat dikonfirmasi Kamis (7/11/2019).

Erick menjelaskan awalnya kedua korban AE dan PN berencana pulang ke rumah setelah selesai ekstrakulikuler di sekolahnya.

 Radikalisme Salah Kaprah di Negara Bhinneka Tunggal Ika, Gantinya Manipulator Agama?

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved