Formula E Ditolak
Fraksi PSI Tolak Penyelenggaraan Balap Mobil Formula E oleh Pemprov DKI, Ini Alasannya
Fraksi PSI Tolak Penyelenggaraan Balap Mobil Formula E oleh Pemprov DKI, Ini Alasannya. Anggaran Formula E hanya Buang-buang duit rakyat
Penulis: Joko Supriyanto |
Rencana penyelenggaran balap mobil formula E yang digelar di Jakarta oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menuai kritikan dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). PSI secara tegas mendesak Pemprov untuk membatalkan event yang digelar 2020 itu.
Hal itu diungkapkan oleh anggota komisi C DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI, Anthony Winza Prabowo, ia mengatakan anggaran tengah dalam keadaan defisit, sehingga lebih baik dialokasikan untuk kebutuhan yang lebih penting.
Apalagi dana yang digunakan oleh dalam pembuatan event tahunan itu mencapai Rp 1 triliun yang hanya berpusat dalam satu kawasan saja.
"Saya pikir lebih bijak menganggarkan prioritas-prioritas kebutuhan masyarakat yang lebih penting. Contohnya dengan mengunakan anggaran untuk merehab gedung sekolah," kata Anthony, Kamis (7/11/2019).
Menurut Anthony, jika Pemprov DKI ingin mengedepankan Formula E sebagai bentuk mendorong pengunaan mobil listrik, seharusnya dapat mengunakan cara-cara lain yang lebih bijak, bukan dengan membuat event-event internasional seperti Formula E.
"Misalnya kita kedepankan infrastruktur penunjang mobik listrik. Misalnya membangun charging mobil listrik, itu bisa ribuan lebih dengan dana triliunan, atau kita beli bus listrik, jika tujuanya ke sana," katanya.
Selain itu, event ini juga tidak masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan list program percepatan pelaksanaan kegiatan strategis daerah. Sehingga tentunya hal itu menjadi pertanyaan, kenapa event Formula E masuk prioritas Gubernur DKI.
"Kalo misalnya mau gaya-gaya di Internasional biar keliatan kaya bisa menyelenggarakan ini, padahal di dalamnya kita ini miskin, masih kurang uang, apakah ini pantas," ujarnya.
Padaha, menurut dia, masih banyak masyarakat yang lebih penting untuk pengunaan dana Formula E ini dialokasikan ke pembangunan, misalnya dengan pembuatan pipa air ataupun menganggarkan fasilitas-fasilitas sekolah.
Sedangkan Wakil Ketua Komisi E Fraksi PSI, Anggara Wicitra mengatakan bahwa event Formula E tidak pernah masuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), bahkan tidak ada kajian investasinya.
"Kenapa kita ngotot mendorong program ini, padahal secara keuangan kita sedang defisit. Bahkan sampai hari ini kita tidak pernah dapat kajian investasinya," ujarnya.
Menurut pria yang disapa akrab Ara ini, menyatakan jika jika melihat investasi untuk menyelenggarakan event tahunan ini, menurut dia Indonesia tidak memiliki atlet-atlet Formula E. Untuk itu ia meminta Gubernur DKI Jakarta agar memprioritaskan kebutuhan yang sebenarnya.
Atas pertimbangan-pertimbangan itu, PSI menolak diselenggarakannya balap mobil Formula E yang diagendakan pada tahun 2020 itu. Karena selain mengunakan anggaran rakyat belum ada kajian investasinya.
"Kami menegaskan dari Partai Solidaritas Indonesia menolak Formula E, karena event ini mengunakan uang rakyat bukan swasta. Apalagi kita disodorkan jumlah anggaran yang cukup fantastis ditengah neraca keuangan kita yang defisit," ucapnya.