Ada Apa, Saldo Uang Elektronik Bank Menyusut Rp 200 Miliar dalam Satu Bulan

Dalam kurun waktu satu bulan atau month on month (mom) dana floating uang elektronik perbankan turun sebesar Rp 200 miliar.

thinkstockphotos
Ilustrasi. 

"Beberapa transaksi belanja di minimarket, pembelian bensin di SPBU Pertamina juga ikut menyumbang," katanya.

Investor Asing Jual Saham Perbankan, IHSG Ditutup Turun 51,9 Poin

Melihat tren penurunan dana floating uang elektronik yang menurun secara industri, bank berlogo pita emas ini memandang hal tersebut kemungkinan dipengaruhi oleh meningkatnya titik akseptasi uang elektronik, yang membuat penggunaan UE ikut meningkat dan tak hanya di perbankan saja.

Menurutnya uang elektronik server based memang memiliki beberapa keunggulan dibanding uang elektronik berbasis kartu seperti lebih banyaknya jumlah merchant dan semakin tingginya kebutuhan transaksi masyarakat.

Sementara itu, Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Santoso Liem, juga mengatakan, hal serupa.

Menurut catatan perusahaan, faktanya total transaksi uang elektronik BCA yang terdiri dari Flazz, Sakuku, KlikPay dan OneKlik tetap mengalami peningkatan.

"Transaksi uang elektronik BCA meningkat 60% jika dibandingkan dengan tahun lalu," katanya.

Dari Ratusan Fintech Terdaftar di OJK, Hanya Belasan Punya Izin

Bank swasta terbesar di Tanah Air ini juga menyatakan dari jumlah tersebut, sebanyak 98 persen berasal dari transaksi Flazz.

Santoso menambahkan, dari sisi nilai transaksi keseluruhan uang elektronik BCA juga ikut mengalami pertumbuhan hingga mencapai 59 persen secara yoy mencapai sebesar Rp 8 triliun.

Dari nilai tersebut, sebanyak 63 persen bersumber dari transaksi Flazz yang didominasi sektor transportasi.

Sedangkan Sri Indira, General Manager Electronic Banking PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), mengatakan, penurunan jumlah saldo uang elektronik perbankan kemungkinan besar disebabkan adanya peralihan transaksi masyarakat ke uang elektronik berbasis server.

Menjelang Deadline, OJK Menyebut Masih Ada 10 Multifinance Bermodal Kecil

Namun, pihaknya tidak khawatir bahwa hal tersebut bakal mengganggu bisnis bank.

Sebab menurutnya ada beberapa titik pembayaran yang masih belum bisa menggunakan uang elektronik berbasis server.

Namun, bank berlogo 46 ini tidak menampik bahwa penurunan alias peralihan dana uang elektronik ini akan terus berlanjut ke depannya.

Hal ini disebabkan mulai bergesernya kebutuhan transaksi masyarakat sehari-hari.

"Pasti (berlanjut) lihat saja dalam kehidupan sehari-hari. Tergantung aplikasi di masyarakat," katanya.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved