Pasuruan
Guru dan Siswa Tewas Tertimpa Atap Bangunan SD Ambruk, KPAI Pertanyakan Keseriusan Sekolah Aman
Atap bangunan SD Negeri 1 Gentong di Pasuruan, Jawa Timur, ambruk menimpa ratusan siswa dan guru yang tengah menjalani proses pembelajaran, Selasa.
Penulis: Budi Sam Law Malau |
"Pada konteks perlindungan guru, patut dipertanyakan, sampai sejauh mana pemerintah dan sekolah telah memberikan perlindungan bagi guru saat menjalankan profesinya," ujar Retno.
Ketiga, kata Retno, berdasarkan keterangan BPBD Provinsi Jawa Timur, atap gedung sekolah yang roboh diduga salah konstruksi. Sehingga atap penahan dari galvalum tidak kuat menahan beban dan ambruk.
"Kepolisian sedang menyelidiki kasus ini dan kita tunggu hasilnya. Karena, jika ternyata kesalahan dari pemborong atau pihak yang mengerjakan proyek pembangunan ataupun rehab bangunan, maka perlu diaudit dan juga diproses pidana karena telah memakan korban jiwa akibat pengerjaan bangunan yang tidak sesuai dengan standar kelayakan dan keamanan," katanya.
Hal itu kata Retno sangat penting agar ke depannya para pemborong dan kontraktor lebih hati-hati dalam bekerja demi kesalamatan penghuni sekolah.
• Anggota DPRD DKI Pertanyakan Anggaran Konsultan Kampung Kumuh Rp 556 Juta
Keempat, kata Retno, menurut data Neraca Pendidikan Daerah dari Kemdikbud, kota Pasuruan dalam APBD yang diambil dari Pendapatan Asli Daerah untuk urusan pendidikan hanya 6,61 persen.
Padahal UUD 1945 pasal 31 ayat 4 berbunyi: Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen (20 persen) dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.
"Kota Pasuruan adalah daerah dengan anggaran pendidikan terendah di Jawa Timur. Dalam NPD diuraikan ada 22 gedung SD dan 7 gedung SMP yang rusak berat tetapi belum bisa direhab lantaran keterbatasan anggaran," kata dia.
Data sekolah rusak tersebut kata Retno harus menjadi perhatian dan prioritas bagi pemerintah, baik pusat, provinsi maupun daeerah untuk segera di perbaiki dengan standar kualitas bangunan yang aman demi keselamatan seluruh warga sekolah.
• Keberadaan PKL Ternyata Malah Merusak Tampilan Jalur Sepeda di Kembangan
Kelima, tambah Retno, KPAI akan melakukan pengawasan langsung ke sekolah dan akan segera menjadwalkan rapat koordinasi dengan Pemerintah Kota Pasuruan dan OPD terkait.
"Diantaranya Dinas Pendidikan Kota Pasuruan, Dinas PPPA dan P2TP2A kota Pasuruan, dan lainnya untuk membahas masalah ini," katanya. (bum)