Kesehatan
Jangan Abaikan Waktu Pemulihan Bagi Penderita Encephalitis alias Radang Otak
"Semua orang tentunya memiliki imun tubuh yang berbeda sehingga harus ada kesesuain antara aktivitas dengan recovery-nya."
Encephalitis alias radang otak telah menyerang pemain bertahan timnas U16 Alfin Lestaluhu.
Penyakit radang otak itu yang membawa kematian bagi Alfin Lestaluhu pada Oktober 2019 lalu.
Encephalitis itu terjadi karena infeksi yang disebabkan karena virus atau bakteri yang menyerang sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan otak.
Dokter Daniel, dokter tim Persita mengatakan bahwa recovery sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh penderita.
Dia menjelaskan tentang penyakit yang diderita Alfin Lestaluhu kepada Warta Kota saat ditemui selepas latihan Persita selesai, Senin (4/11/2019).
Daniel menjelaskan bahwa encephalitis dapat menyebabkan kematian.
• Khasiat Buah-buahan China Untuk Kesehatan Tubuh Anda
• Terlalu Banyak PR Bikin Kesehatan Tubuh dan Kejiwaan Anak-anak Buruk, Orang Tua Juga Ikut Stres
Pertama, jika seseorang sudah mengidap infeksi sebelumnya namun tidak menyadarinya.
Akibatnya, membuat virus tersebut berkembang dan semakin berbahaya.
Kedua, adanya kelainan di bagian kepala yang tidak bisa membatasi infeksi masuk ke dalam otak.
Menurut Daniel, penderita infeksi otak atau encephalitis akan berbahaya saat mengalami kelelahan ekstrim.
Oleh karena itu, cara penanganan radang otak yakni termasuk waktu pemulihan atau recovery sangat dibutuhkan.
Waktu pemulihan dibutuhkan untuk menyeimbangkan daya tahan tubuh dengan aktivitas.
"Semua orang tentunya memiliki imun tubuh yang berbeda sehingga harus ada kesesuain antara aktivitas dengan recovery-nya," katanya.
• 3 Langkah Mudah dan Cepat Untuk Menurunkan Berat Badan, Tubuh Tetap Sehat dan Bugar
• Menurunkan Berat Badan Tanpa Tersiksa, Hindari Daging Olahan dan Jadilah Vegetarian
Recovery adalah semua proses dari masa istirahat, mengonsumsi makanan bernutrisi yang sesuai, serta pengobatan.
Proses untuk penyembuhan pada penderita escephalitis juga belum bisa dipastikan karena infeksi otak memiliki tahapan berbeda.