Radikalisme Salah Kaprah di Negara Bhinneka Tunggal Ika, Gantinya Manipulator Agama?
Arti radikalisme berarti paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara drastis.
Padahal, jika Presiden ingin menyatakan sesuatu yang buruk dan berlebihan yang saat ini masih menggunakan kata radikal, ada lema yang lebih cocok dan sesuai dengan artinya. Kata itu adalah sektarian.
Dalam KBBI, lema sektarian diartikan sebagai berkaitan dengan anggota (pendukung, penganut) suatu sekte atau mazhab, picik, terkungkung pada satu aliran saja, anggota kelompok keagamaan, orang yang sangat fanatik pada suatu doktrin dan menolak paham yang berbeda dengannya.
• Ini Tiga Kritik KERAS Pengamat Soal Anggaran Lem Aibon Capai Rp 82,8 Miliar di Disdik DKI
Kata sektarianisme sendiri diartikan sebagai semangat membela suatu sekte atau mazhab, kepercayaan, atau pandangan agama yang berbeda dari pandangan agama yang lebih lazim diterima oleh para penganut agama tersebut, aliran dalam politik yang antikomunikasi, reaksioner, amat emosional, tidak kritis, angkuh, dan antidialog.
Maka, ketika suatu kebijakan berhubungan dengan pencegahan fanatisme agama dan terorisme, sudah seharusnya kata sektarian dan sektarianisme yang digunakan.
Istilah radikalisasi dan pelaku radikalisme, misalnya, harusnya diubah menjadi sektarianisasi dan sektarian karena frasa itulah yang sebenarnya menggambarkan pengertian yang tepat dan tidak salah.
Kata radikal sepatutnya diarahkan pada sesuatu yang positif, seperti contohnya radikalisasi Pancasila.
Lo, maksudnya bukan Pancasila itu radikal, ya. Bukan itu!
• Pagar Mewah Rp 80 Juta Roboh Karena Perbaikan Selokan Air, Pemilik Tuntut Ganti Rugi
Menurut Mantan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Yudi Latif, radikalisasi Pancasila itu dimaksudkan untuk membuat Pancasila menjadi lebih operasional dalam kehidupan dan ketatanegaraan, sanggup memenuhi kebutuhan praktis atau pragmatis, dan bersifat fungsional.
Jadi, radikal bisa digunakan untuk merujuk sesuatu yang positif seperti Pancasila.
Manipulator Agama
Nah, kembali lagi ke pernyataan Presiden Jokowi soal upaya memberantas radikalisme atau bahasa lain beliau manipulator agama.
Agama mana yang dimaksud? Kalau menyebut manipulator agama, seharusnya berlaku universal. Tidak seharusnya diidentikkan dengan umat Islam saja.
Jokowi meminta menteri-menteri terkait untuk mencegah penyebaran paham radikal yang menyalahgunakan agama.