Ekspedisi Citorek Negeri di Atas Awan

Kemolekan Curug Ciporolak Yang Tersembunyi di Hutan Belantara

Selain jarak yang cukup jauh, sesekali akan menjumpai medan cukup sulit. Kami harus berjalan di bebatuan berlumut di Sungai Ciambulaung.

Penulis: Feryanto Hadi | Editor: AchmadSubechi
Warta Kota
Untuk mencapai air terjun Ciporolak dibutuhkan tenaga ekstra. Selain jalannya licin dan terjal, wisatawan harus keluar masuk hutan dan menyusuri sungai. 

Sekitar satu jam perjalanan kami menyusuri aliran sungai yang diapit oleh dua gunung, yakni Gunung Pasir Darmaga dan Gunung Cumal. Pepohonan rimbun seolah mengepung kami.

Selain pepohonan besar, berbagai jenis tumbuhan kami dapati, salah satunya pohon Harendong yang tumbuh subur di area hutan itu.

Buah Harendong memiliki rasa manis dan sangat digemari oleh serangga, burung-burung di alam bebas. Buah ini juga memiliki manfaat bagi kesehatan.

Rasa lelah terbayar ketika dari jarak puluhan meter kami sudah bisa mendengar gemuruh air jatuh dari ketinggian sekitar 50 meter.

Makin mendekat, terasa sekali embusan udara segarnya. Saatnya melepas lelah dengan mandi di bawah air terjun.

***

CIPOROLAK berasal dari kata ‘ngaborolak’ yang berarti berjatuhan atau reruntuhan.
Penamaan ini merujuk pada bebatuan kecil yang sering terjatuh terbawa arus dari atas curug dan menghasilkan bunyi yang khas.

Keberadaan curug ini, menurut Ompong, sebenarnya sudah cukup lama diketahui warga.

Para pemuda Kampung Lebak Picung kemudian mencoba mempromosikannya di sejumlah platform media sosial.

"Pada 2014 mulai ada warga luar yang datang ke sini. Dulu aksesnya tidak seperti sekarang.
Dulu belum ada jembatan. Baru tahun lalu jembatan-jembatan itu dibangun setelah kawasan ini masuk dalam paket wisata Desa Hegarmanah," jelas Ompong.

Berkat usaha gigih para pegiat pariwisata setempat, lambat laun jumlah pengunjung curug itu semakin ramai.

Kondisi itu menjadi berkah tersendiri bagi warga Kampung Lebak Picung.

Para pemuda yang sebelumnya menganggur kini punya penghasilan.

Pemuda lainnya yang sebelumnya merantau, kini kembali pulang dan terlibat mengelola kawasan wisata.

Sementara, melihat kunjungan wisatawan yang semakin meningkat, warga lainnya membuka usaha berjualan makanan dan minuman.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved